 |
| ilustrasi:google |
Kepala Ekonom Bank Dunia regional Indonesia dan Timor Leste, Habib Rab mengingatkan Presiden RI, Joko Widodo terkait luka RI yang amat dalam dan susah disembuhkan karena pandemi covid-19, Kamis (16/12/2021).
Habib menyampaikan laporan prospek ekonomi Indonesia secara virtual bahwa pandemi covid-19 menciptakan luka dalam bagi dunia, termasuk Indonesia dan butuh waktu lama untuk disembuhkan, seperti pengangguran.
Baca juga: Kemunculan Metaverse dan Ketiadaan Jaringan Internet di Daerah Terpencil
"Dampak jangka pendek dari covid ini ada dan sudah dilihat dan ada risiko dampak yang akan bertahan lama, terkait pengangguran meningkat dan penurunan investasi. Kita lihat ada penurunan pertumbuhan potensional terus menurun," kata Habib.
Rab menegaskan angka pengangguran yang disebabkan pande covid-19 sangat tinggi sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS).
Dampaknya sangat jelas pada pasar tenaga kerja, tenaga kerja muda dan lulusan sarjana baru.
"Pesan utamanya, banyak tenaga kerja keluar dari pasar ketenagakerjaan dan tidak terlibat dalam pendidikan dan pelatihan selama pandemi," ungkapnya.
Pemerintah diharapkan untuk menjalankan reformasi struktural seperti menciptakan iklim bisnis yang kondusif dengan tujuan untuk peningkatan investasi.
Dengan itu, kata Rab, lapangan kerja tercipta sehingga pengangguran berkurang.
Baca juga: Ketika Bencana Itu Datang, Jemari Sedemikian Cepat Melebihi Tsunami
"Reformasi struktural akan bisa memperdalam dampak positif dari kebijakan makroekonomi kita," imbuhnya. (EF/BI)
%20Tradisi%20Suci%20dan%20Relevansinya%20Bagi%20Gereja%20Indonesia.jpg)
