Desa Mata Air dan Keindahan Pantai Sulamanda

Ada apa di pantai Sulamanda? pantai Sulamanda terletak di desa Mata Air, kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Letak topografis tempat di pantai Sulamanda sangat strategis,  persisnya dekat dengan perkampungan warga setempat, kemudian di pinggir pantai dihiasi oleh persawahan masyarakat desa Mata Air yang jaraknya sangat dekat dengan bibir pantai. Hal ini menambah daya eksotis pantai. 

Dari berbagai sumber yang diketahui, pantai sulamanda dinamakan oleh kepala desa Mata Air (Benyamin Kanuk) menurutnya, nama sulamanda itu adalah sudah lama saya menanti anda. Nama (sudah lama saya menanti anda) ini memiliki pengertian yang luas untuk kepentingan desa Mata Air. Seperti yang dilansir oleh Pos Kupang pada 27 Januari 2022,  Benyamin Kanuk sebagai kepala desa Mata Air mengatakan bahwa siapa saja yang datang  berkunjung di pantai sulamanda sangat berarti bagi masyarakat setempat. Bawahsannya dengan adanya pantai ini, banyak orang yang datang berkunjung, sehingga dampak positifnya bisa mendorong untuk peningkatan perekonomian warga.

Baca: Alam Manggarai dan Ngkiong

Kondisi pantai sulamanda sekarang ini sangat indah, dimana  dipinggir pantai dibangun  kios, lopo-lopo dan tempat karaoke yang begitu bagus. Sehingga membuat para pengunjung tidak jenuh untuk mendekapi pemandangan pantai sulamanda. Ada berbagai hal yang mendukung pantai ini, diantaranya adalah adanya persediaan dua tempat wc umum untuk tamu, kemudian ada juga tong sampah. Hal ini dibuat untuk memudahkan para pengunjung ketika berada di pantai. 

Untuk menertibkan para pengunjung, pemerintah desa Mata Air menerapkan beberapa hal demi kebaikan dan kebutuhan pengunjung pertama uang retribusi per orang wajib membayar karcis 2.000, dan yang berkendaraan 5.000. Hal ini dibuat bukan untuk memeras, tetapi karena pantai ini nuansanya sangat baik dan luas sehingga akan dikelola sedemikian rapi demi menjaga kebersihan pantai sulamanda. 

Dalam salah satu pertemuan sekdes desa Mata Air dengan mahasiswa KKN UNIKA, Sekdes sempat menunjukan peta penataan pantai sulamanda. Penataan pantai sulamanda akan dilakukan beberapa tahun kedepan tandas-nya, hal ini juga dibuat demi mempercantik daerah pantai. Keindahan pantai sulamanda sudah tidak diragukan lagi, didukung dengan keberadaan warga desa Mata Air yang sangat ramah tama dan menjunjung tinggi nilai toleransi budaya dan agama, dimana saat ini memiliki 4 agama yang ada didalamnya, diantaranya (Katolik, Kristen, Islam, Hindu). 

Baca: Arti Hidup, Misteri Hari Esok, Hidup Bahagia, Cinta Abadi (Antologi Puisi Nasarius Fidin)

Secara sosiokultural, dimensi kehidupan masyarakat desa Mata Air lebih cenderung pada kegiatan pengelolaan persawahan. Pengelolaan persawahan yang dilakukan oleh masyarakat desa Mata Air dilakukan dua kali dalam satu tahun, hal ini didukung dengan kadar air yang sangat banyak, sehingga untuk memudahkan masyarakat dibagi dalam bentuk selokan/parit menuju  petak sawah. Pada konteks ini, pemerintah desa dan seluruh masyarakat perlu menjaga dan bekerja sama demi peningkatan ekonomi masyarakat di desa Mata Air.

Seperti yang diungkapkan oleh Fredrich List dalam teorinya LaisserFaire berpendapat lajunya pertumbuhan ekonomi masyarakat didukung oleh peran dan keterlibatan pemerintah dalam menjangkau perekonomian masyarakat. Desa Mata Air tampaknya memiliki banyak sumber pendapatan ekonomi, diantaranya ada sektor pertanian, pariwisata dan peternakan. Ketiganya memiliki pendapatan nilai tinggi, dan dibutuhkan kerja sama pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan. 

Baca: Agama, Dosa dan Ketawa

Perencanaan pembangunan baik di lingkup nasional maupun wilayah pedesaan harus sesuai dengan kondisi, situasi dan kebutuhan wilayah. Pembangunan adalah suatu orientasi dari kegiatan usaha tanpa akhir yang merupakan proses transformasi perubahan dalam lokal sumber-sumber ekonomi, distribusi manfaat dan akumulasi yang membawa peningkatan produksi, pendapatan dan kesejahteraan.

Pantai sulamanda adalah salah satu aset besar yang harus dikelola dengan baik oleh pemerintah desa Mata Air, objek wisata ini perlu didominasi oleh seluruh masyarakat untuk mengembangkan perekonomian. Mengutip dari laman cvinspireconsulting.com, pengertian daya tarik wisata menurut undang-undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sarana atau kunjungan wisatawan.

Baca: Membongkar Kebohongan Klarifikasi Edy Mulyadi

Titik tolak yang harus dipromosikan dalam kehadiran pengunjung adalah dengan mempromosi bahan lokal dan menciptakan pola kreativitas demi menarik perhatian wisatawan. Sehingga jangkauan kunjungan wisatawan yang datang menikmati pemandangan pantai Sula Manda dapat lebih nikmat melalui destinasi wisata.

Sumber Bacaan: 

Wehelmina M. Ndoen, Marianus Saldanha Neno, Sistem Ekonomi Indonesia (Literasi Nusantara, 2021).

Penulis: Febrianus Nala