[..Terkadang kegembiraanmu adalah sumber senyummu, tapi terkadang senyummu bisa menjadi sumber kegembiraanmu." —Thich Nhat Hanh..]
Manusia pada intinya tidak dirancang untuk menghadapi ekspresi kosong. Kita terhubung secara biologis untuk memeroduksi dan menafsirkan gerakan wajah sebagai representasi dari keadaan internal atau eksternal tertentu.
Baca: Gempa Bayah M 5,5 Guncang Banten, Sangat Terasa di Kutabumi, Tangerang
Artinya, otot-otot wajah kita telah berevolusi menjadi saluran komunikasi yang luar biasa. Kita menggunakan wajah untuk menyampaikan berbagai emosi dan sikap seperti ketakutan, kemarahan, dan kebahagiaan.
Salah satu dari ekspresi wajah misalnya lewat senyuman. Telah lama kita mengasosiasikan senyum dengan unsur kebahagiaan atau sesuatu yang mengaggumkan. Tetapi senyum itu sendiri sejatinya menampilkan rupa-rupa perasaan, dan emosi. Berikut ada lima jenis senyuman yang berlaku universal.
Baca: Man United vs Middlesbrough; CR7 Gagal Eksekusi Penalti
Senyum Duchenne
Psikolog dan pakar komunikasi nonverbal Paul Ekman menggunakan istilah ini untuk menggambarkan senyum kebahagiaan yang sebenarnya. Selain sudut mulut yang terbalik, yang secara stereotip diasosiasikan dengan senyuman, senyum Duchenne ditandai dengan mata yang menyipit dan bahagia yang meninggalkan kerutan.
Senyum Palsu
Senyum ini tidak memiliki keterlibatan mata dari senyum Duchenne dan menunjukkan bahwa orang tersebut berpura-pura bahagia, tidak tulus. Misalnya, ketika orang menyuruh kita untuk "tersenyum depan kamera", kemungkinan besar kita terlibat dalam senyum palsu.
Baca: Cara Paling Jitu Menangkap Ribuan Katak dalam Waktu Singkat
Senyum Yang Tidak Nyaman
Ketika orang merasa tidak nyaman, seperti ketika seseorang mengatakan sesuatu yang tidak pantas, mereka mungkin terlibat dalam senyum tidak nyaman yang dirancang untuk menutupi perasaan tidak nyaman mereka yang sebenarnya.
Kesannya hanya sebuah tampilan di depan umum untuk menunjukkan kesopanan. Satu sisi wajah memperlihatkan apa yang ingin dunia lihat tentang kita. Sisi lainnya adalah bagian yang lebih privat, di mana kita menyimpan perasaan yang paling pribadi.
Senyum Menggoda
Penelitian menunjukkan bahwa ketika orang mencoba untuk menggoda, mereka biasanya menunjukkan pengaruh positif; senyum tipis yang menyertai kontak mata langsung dengan pandangan perlahan menjauh, tetapi tetap menahan senyuman.
Menariknya jenis senyuman ini bisa diikuti dengan gestur memiringkan kepala, melirik, menunjukkan kebanggaan, atau bahkan berperilaku dominan.
Baca: Seberkas Cinta Gadis Juita Dengan Seorang Seminaris (Cerpen Efrem Danggur)
Senyum Sarkastik
Yang satu ini biasanya terjadi ketika seseorang tersenyum namun dengan tujuan yang sebenarnya negatif, dengan wajah yang sepertinya tersenyum, namun sebenarnya tidak.
Ada unsur sinis atau menyeringai yang menunjukkan rasa tidak suka, tidak puas, sikap arogan dan superioritas.
Dalam interaksi sosial sehari-hari, kita tersenyum lusinan, bahkan mungkin ratusan, per hari. Terlalu naif berasumsi bahwa semuanya dimaksudkan untuk menyampaikan kebahagiaan dan pengaruh positif. Senyuman, seperti semua aspek ekspresi wajah adalah kompleks dan dapat menampilkan pesan yang beragam.
Quezon City, Feb 08 2022
Oleh: Pater Garsa Bambang, MSF