Melangkah Bersama, Ragaku, Jumpa (antologi Puisi Lilis Ratu) |
Oleh: Lilis Ratu
Antologi puisi karangan Lilis Ratu yang berjudul Melangkah Bersama, Ragaku, Jumpa, memiliki makna reflektif yang sangat bermanfaat bagi para pembaca. Penasaran ya? Baca puisi-puisi yang sangat menarik ini hingga selesai.
Kini aku berada di sini bersamamu
Menghapus cerita usang yang tak lagi sama
Lima tahun aku terus tumbuh
Karyaku sungguh kau kagumi
Bersama waktu tanganku tak akan lepas
Terus melangkah mengubah hati anak muda
Berjuang menepis kata-kata munafik dari mulut si dengki
Mengukir diri menjadi insan sejati
Hatimu tulus
Fisikmu mulus
Tak pernah pupus
Semakin menjulang saudara
Melangkah bersama tuk hidup baru
Semangat penuh juang
Kalau buka kita
Siapa lagi?
Kepala mengangguk pasrah
Tangan memohon piluh
Mata melirik sang pemilik suara
Hati berdebar deru
Kaki melemah tak berdaya
Suara dari mulut ini sangat keji
“Kamu sungguh tidak berguna!”
Itulah Ragaku
Tubuhmu tak pernah kucicipi
Dirimu sendiri saja sering kau abaikan
Ragaku tak lagi sama denganmu
Kita berbeda
Sapaanmu kala itu menampar hatiku
Kita pernah berpisah kala waktu tak merestui
Kita berjumpa di hari Minggu
Kau pergi membisu
Aku tak ingin kita berjumpa lagi
Walau hati tak bisa menahan rasa di hati
Jika bukan temu kangen
Jangan bilang rindu
Saling diam tak kalah musik terus berganti
Walau hati tak saling merangkup
Lepas pandang
Jumpa lagi disaat yang sama
Penulis saat ini menetap di Kupang sebagai mahasiswi, menaruh minat pada sastra.