Minggat (Puisi Della Nampung) - Foto ist. |
Membosankan sekali.
Bertahan dan bersabar padamu
Bertahan pada posisi yang sama sekali jelas tidak berubah
Keadaan jelas-jelas jalan di tempat.
Dan aku masih ingin berdiri di sini?
Setia menunggu abu di sini?
Apa yang kau cari, dari hubungan basi ini?
Cinta?
Rindu?
Semua jelas-jelas masih dalam tanda tanya
Baca: Pemerintah Daerah Se-Sumba Segera Menetapkan Tanjung Sasar Sebagai Cagar Budaya Sumba
Kemarin kau rinai ringan nan renyah diseling rayu dan puji yang kudengar. Hari ini kau seruakkan amarah, seakan dendam yang begitu besar yang telah lama kau pendam
Kau obat terampuh menyembuhkan luka, namun meninggalkan bekas teramat dalam.
Memberi ruang tukku berpikir lebih keras antara bertahan atau segera lekas kulepas.
Baca: Agribisnis: Locus Peningkatan Ekonomi
Perihal rindu itu
Kurasa dia hanya diperbudak oleh jarak.
Lalu mencoba menghamba pada ruang dan waktu.
Berharap kembali lagi bertemu.
Namun, kali ini memutuskan tuk meninggalkanmu. Mungkin minggat dari pandanganmu adalah ide berlian.
Meski bayangan dan rindu itu selalu saja menyelinap masuk mencoba godai pikiranku.
Kuharap tak mestinya begitu.
Oleh: Della Nampung