Wanita Bertumbuh Puisi (Antologi Puisi Guidella11) |
Oleh: Della Nampung
Malam ini
Dingin mencekam
Bayanganmu masih setia berenang di kepala
Wajahmu masihku kenang
Wanita bertubuh puisi
Meski berlalu jutaan zaman
Ingatan tentangmu tak pernah hilang
Baca: Menggugat Sunyi, Doa Persembahan (Antologi Puisi Anno Rebon)
Wanita bertubuh puisi
Bagaimana bisa kamu menyuruhku melantunkan puisi
Sementara yang menjadi ayat-ayat indah dalam setiap bait puisiku itu kamu
Wanita bertubuh puisi
Tahukah kamu..
Kadang sesaat malam menjemput senja
Disitulah air mata berserak
Tumpah tak tentu arah
Batinku kadang diam
Hanya mampu menggerutu
Dia jahat sekali memisahkan puisi dan bait-baitnya
Baca: Pelantikan Kepengurusan Baru IKSAM; Ini Pernyataan Tegas Pengurus Baru Periode 2022-202
Wanitaku..
Aku tak begitu mengenal bagaimana kamu
Aku tak begitu paham arti rindu
Aku tahu dari mereka kau tak suka tangisku
Tapi
Aku juga tidak berjanji untuk berhenti menangisimu
satu yang kupahami
Kamu adalah pejuang ulung
Kau perang
Tanpa pedang
Wanitaku
Satu pintaku
Satu titahku
Tinggalah dalam hatiku
Kalau-kalau ragamu tak mampu ku rengkuh
Barangkali restumu menuntunku
Aku rindu
Sebab doa adalah kewajiban ku
Kerlingan matamu bingkai hatiku
Guidella11