Budaya Sebagai Patokan Kehidupan Masyarakat Manggarai |
Budaya Sebagai Patokan Kehidupan Masyarakat Manggarai - Budaya merupakan cara hidup yang berkembang serta dimiliki bersama oleh kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari berbagai unsur yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, perkakas, bahasa, bangunan, pakaian, serta karia seni.
Budaya memengaruhi banyak aspek dalam kehidupan Manusia. Seiring berjalannya waktu, budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas dalam peradaban manusia.
Baca: Jalan-jalan Sore, Saatnya Healing?
"Masyarakat Manggarai dituntut harus mampu untuk memegang teguh terhadap Budaya, Budaya suda menjadi patokan hidup bagi masyarakat Manggarai, bawasanya sejenak kembali harus melihat kehidupan yang sebenarnya sesuai dengan kebudayaan.
Budaya diartikan sebagai segalah daya dan kegiatan Manusia untuk mengelola dan menguba alam. Budaya yang kita ketahui tentunya memiliki peran sebagai penentu batas - batas, yang artinya budaya menciptakan perbedaan atau membuat sesuatu yang unik suatu organisasi dan membedakan dengan organisasi ternetu.
Budaya memberikan kepada kehidupan masyarakat Manggarai. Budaya juga memliki komitmen untuk mefasilitas lahirnya sebua komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar dari pada kepentingan individu, stabilitas budaya meningkatkan pemantapan sistem sosial.
Pembentukan sikap dan perilaku, budaya bertindak sebagai mekanisme pembuat makna serta budaya mampu kendali yang menuntun dan membentuk sikap serta perilaku individu. Unsur - unsur Budaya seperti alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, kekuasan politik, keempat unsur ini untuk memberikan patokan kepada kebiasa - kebiasaan hidup dari sekolompok mau individu.
Contoh salah satu budaya Manggarai adalah Tarian caci, salah satu budaya Manggarai. Orang Manggarai, Flores,NTT adalah orang yang memiliki cita-cita. Dan cita-cita umumnya diungkapkan dalam motto yang tergambar dalam paci/pasi/rait.
Tarian caci meruakan sebuah tarian perang sekaligus permainan rakyat antara sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan menggunakan cambuk dan perisai di Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Tari yang bersenjatakan cambuk bertindak sebagai penyerang dan seorang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan perisai.
Lalu dalam permainan ini, sering disebut dengan Paci merupakan suatu ungkapan keabadian, karena dalam paci tergambar poin filosofi hidup.
Hubungan Budaya dengan Manusia
Manusia dan kebudayan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu dan yang lain. Dimana manusia memegang peranan yang unik dan dapat dipandang dari banyak segi. Sedangkan kebudayaan lebih dekat kepada karya seni adat yang tumbuh dari suatu kumpulan masyarakat. Secara sederhana hubungan anatar manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan oleh manusia.
Menurut saya jika dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya adalah saling terkait satu dengan yang lain, seperti masyarakat yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan tidak ada masyarakat yang tidak memiliki budaya dan begitupun sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat, dalam budaya pasti ada manusia, begitupun dengan manusia pasti memiliki budaya tertentu. Contohnya masyarakat dari desa biasanya hanya meniru atau mengikuti budaya orang asing.
Baca: Soal Peredaran Rokok Ilegal, Stanislaus Stan: "Itu Proses Pemusnahan Generasi Muda"
Lantas bertanya seperti apa kha akibat yang akan terjadi jika masyarakat dari desa selalu mengikuti budaya yang ada di kota? akibat tidak terlalu banyak berdampak pada masyarakat desa justru meniru hal_hal yang tidak baik. Secara khusus masyarakat Manggarai tidak bisa hidup tampa budaya, karena budaya suda menjadikan patokan untuk mengatur seluru hidup masyarakat Manggarai. Budaya suda bagaian dari kehidupan masyarakat Manggarai.
Yang menjadi kebiasaan Manggarai tentunya memiliki landasan dasar untuk mengatur seluru rangkaian hidup masyarakat Manggarai, sehingga budaya secara terus menerus diwariskan secara turun temurun, itulah yang membedakan masyarakat Manggarai dengan orang asing. Saat ini begitu banyak anak muda yang lahir di tahun reformasi serta dengan perubahan yang sangat pesat, dari perubahan ini juga, dapat memengaruhi budaya. Maka dengan perubahan jaman sekarang, dituntut agar anak muda harus hidup dengan perpegangan teguh pada budaya Manggarai. Dalam hal ini pemerinta juga perlu untuk memberikan perhatian khusus kepada tokoh muda agar secara terus menerus mendorong anak muda, dengan memberikan ilmu pengetahuan tentang pentingnya budaya kita dalam kehidupan.
Baca: “Loyola” dan Kebebasan Akademik (Sebuah Kenangan)
Di era globalisasi ini, anak muda dituntut agar harus hidup sesuai dengan patokan budaya. Dan harus mampu memahami tentang budaya, karena budaya merupakan patokan hidup untuk masyarakat Manggarai.
Budaya sebagai patokan kehidupan masyarakat Manggarai menjadi nilai yang wajib dipergumulkan dan disadari serta dihidupi oleh masyarakat. Perwujudan nilai tersebut dimulai dari diri sendiri sehingga mampu mengubah orang lain dalam kebudayaan dan kehidupan masyarakat Manggarai.
Oleh: Maria Afila Jemanut
Penulis adalah Mahasiswa Semester ll Prodi Pendidikan guru sekolah Dasar. Unika St. Paulus Ruteng.
Mau Muat tulisan di BernasINDO.id? Silahkan kirim ke redaksibernasindo.id@gmail.com