Dia milik-Mu, Bukan Aku (Puisi Vivinsia Daro) - ilustrasi: gramedia |
Dia milik-Mu, Bukan Aku adalah puisi, karya Vivinsia Daro yang sangat populer karena pengalaman reflektif yang sangat bagus. Pengalaman nyata sang penyair memampukan dia berproduktif dan berkreatif serta mengungkapkannya dalam bentuk puisi yang sangat luar biasa. Mau tahu? Baca puisi di bawah ini dengan baik.
Baca: Silvester Joni: Perempuan Juga Bisa (Kisah Perempuan Ketua OSIS di Loyola Tempo Doeloe)
Awal berjumpa meninggalkan kisah
Kisah melahirkan rasa
Aku ingat betul waktu itu
Engkau datang menghampiriku
sekadar untuk mengucapkan selamat hari Minggu kepadaku
gugup pasti, dag, dig, dug jantungku
berdebar tidak menentu
Ya,,aku kira begitulah suasana hati yang aku rasakan saat berpapasan dan bersalaman denganmu
Selamat hari Minggu Suster, sambil tanganmu menyalamiku
aku tersenyum dibalik masker yang menutupi separuh wajahku
oooo ya frater,,,selamat berhari Minggu juga jawabku kepadamu sambil berjabatan tangan denganmu
aku berjuang untuk menyembunyikan rasa itu
sebab aku tak ingin kau tahu tentang rasa yang ada dalam hatiku
lagi-lagi rasa itu berkecamuk,,
aku tak menyangka bahwa moment itu menjadi moment pertama aku jatuh hati padamu
Entah seperti apa persaanmu saat itu
Aku tidak perduli
Baca: Pena Malam Terakhir (Cerpen Afri Ampur)
Tapi,,
jujur aku katakan
aku jatuh hati padamu
kendati demikian,,aku juga tak berhenti bertanya
apakah aku sungguh jatuh hati padanya ??
atau hanya manipulasi ide belaka ??
dan mungkinkah dia memiliki rasa yang sama ??
hhhhmmmm,,,,pasti tidak
Ini hanya perasaanku saja
aahhh,,,,tidak !! Tidak mungkin aku jatuh hati padanya
sementara dia sudah menjadi milik Tuhan
Tuhanlah yang menjadi kekasih hatinya
Bukan aku,,,sekali lagi
Bukan aku
Hatinya hanya untuk Tuhan
Ya,, hanya Tuhanlah yang menjadi kekasih hatinya dan tambatan hatinya
Dan tidak mungkin lagi terbagi
Dan aku tak mungkin merebutnya dari Tuhan
Dia hanya pantas untuk Tuhan
Bukan untuk aku
Baca: Analisis Perencanaan Audit Laporan Keuangan Pada Kap Thoufan dan Rasyid
Dalam hati aku berdoa:
Tuhan,,terima kasih Engkau sudah mempertemukan aku dengan dia
Engkau tahu bahwa saat ini aku sedang jatuh hati dengan dia
Dia yang Engkau hadirkan untukku dalam pertemuan hari Minggu itu
Tapi, aku tahu Tuhan dia itu milik-Mu
Dan aku tak ingin menyakiti hati-Mu dengan merebut dirinya dari-Mu
Aku juga sadar, bahwa selain milik-Mu
Dia juga milik semua orang
Sama seperti aku yang juga milik-Mu dan milik semua orang
Akhirnya ya, Tuhan, ajarilah aku untuk menerima bahwa baik aku, maupun dia adalah sama-sama milikmu
Tidak ada untuk saling memiliki
Selain memiliki-Mu dalam jalan panggilan ini
Oleh: Maria Vivinsia Daro
Penulis adalah Mahasiswa STFT Widya Sasana Malang