Jalan-jalan Sore, Saatnya Healing? |
Jalan-jalan sore, saatnya healing? Akhir-akhir ini ada banyak istilah-istilah gaul yang bermunculan di media sosial (tik-tok, whatsapp, facebook, dst). Beberapa diantaranya: bestie, santuy, healing, dan seterusnya.
Kali ini saya berkesan dengan istilah healing. Saya sering melihat postingan teman-teman di halaman story WA “sedang healing”, tampak juga gambar dirinya hasil ‘jepret selfi’ dengan latar belakangnya sebuah pemandangan yang indah. Ada juga yang memposting foto sedang jalan-jalan sore di bawahnya memasang kata ‘lagi healing’. Lama-lama saya jadi penasaran dengan istilah itu.
Lantas saya ‘kepo dengan mbak google’ ingin mengetahui arti dan konteks penggunaan istilah healing. Pertama yang saya temukan kata healing masuk dalam nominasi istilah gaul jaman now. Menurut kamus besar bahasa netizen healing berarti penyembuhan diri atau melepaskan diri dari atribut yang memungkinkannya untuk tidak benar-benar bebas.
Baca: Soal Peredaran Rokok Ilegal, Stanislaus Stan: "Itu Proses Pemusnahan Generasi Muda"
Dalam konteks “bahasa gaul” jaman now, penggunaan kata healing dikaitkan dengan sebuah aktivitas menenangkan diri dengan pergi ke tempat yang disukai (liputan6,05/03/22).
Jalan-jalan sore, saatnya healing?
Kemarin, setelah membereskan beberapa catatan dan buku usai mengerjakan tugas kuliah saya mendapatan sebuah pesan WA dari seorang teman. “Bro, kita Jalan-jalan ya… healing bro healing”. Saya tersentak sedikit terjaga. Lantas saya jawab “healing atas apa?” “walah, saya tahu masih ada banyak tugas yang harus diselesaikan. Setidaknya otak kita juga butuh refresing, biar tidak stress. Sore ini kita jalan-jalan dulu seputaran are Dieng ya”. Jawabnya santuy.
Tentu saja apa yang dikatakan sahabat (bestie=istilah gaul now) saya itu benar. Bahwasannya sesekali menarik diri dari rutinitas harian, lalu mengambil waktu sebentar untuk refresing itu perlu. Pasalnya dipenghujung kuliah biasanya ada banyak tugas yang diemban, satu diantaranya mengerjakan skripsi.
Baca: “Loyola” dan Kebebasan Akademik (Sebuah Kenangan)
Dalam proses mengerjakan skripsi amat membutuhkan yang namanya ketekunan, ketenangan, disposisi batin yang damai, dan keseriusan. Di sela-sela kesibukan tersebut tentu ada saat-saat jenuh, kadang merasa letih.
Maka “healing time” menjadi momen “pembaruan energi” untuk kembali dengan penuh antusias menjalani aktivitas sehari-hari. Masing-masing orang tentu memiliki cara untuk (melakukan aktivitas) healing. Untuk kami, sore ini healing dengan berjalan kaki menyusuri area seputaran kompeks Dieng-Malang. Salam sehat! (Efrem/bernasindo)