Oleh: Sil Joni
OSIS dan Komponen Pendukungnya (ilustrasi: google) |
Sebagai makhluk sosial, manusia selalu ‘ada bersama’ dan bekerja sama dengan yang lain. Demikian pun para siswa yang sedang menimba ilmu pengetahuan pada satuan pendidikan tertentu, pasti ingin hidup bersama yang lain.
Secara kodrat, mereka sangat antusias dan mau terlibat dalam setiap kegiatan yang dijalankan bersama dengan teman-teman yang lain. Karena itu, kehadiran sebuah ‘organisasi’ di lingkungan sekolah menjadi sangat penting dan strategis.
Baca: Ketika ‘Duta Baca” Bersafari Literasi ke Manggarai Barat
Sampai detik ini, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) masih menjadi satu-satunya wadah organisatoris bagi para siswa pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
OSIS merupakan wadah ideal bagi para siswa untuk boleh ‘bekerja sama’ dalam merancang dan mengeksekusi pelbagai kegiatan rutin dan insidental di sekolah.
Dalam dan melalui OSIS, para siswa boleh mengekspresikan kemampuannya secara kreatif sekaligus berkontribusi bagi keberhasilan pelaksanaan aneka program kesiswaan di sekolah.
Tujuan didirikannya OSIS adalah melatih siswa dalam berorganisasi dengan baik dan menjalankan kegiatan sekolah yang berhubungan dengan siswa. Itu berarti semua siswa di sebuah satuan pendidikan secara otomatis menjadi anggota OSIS. Mengapa?
Selain sebagai ‘sarana berlatih’ dalam hidup berorganisasi, OSIS juga didesain dalam kerangka pembinaan siswa. Artinya, setiap siswa boleh menempa dan ditempa mentalnya dalam wadah OSIS.
Jadi, ada ‘nilai plus’ ketika OSIS diberdayakan di sebuah satuan pendidikan, di mana para siswa tidak hanya mendapatkan ilmu melalui pembelajaran di sekolah, tetapi juga diperoleh melalaui aneka kegiatan praktis dalam OSIS.
Baca: Untuk Sebuah Nama (Puisi Sherly Sherena)
Sebagai sebuah organisasi, tentu saja OSIS membutuhkan ‘sumber daya’ secukupnya untuk menghidupkan organisasi tersebut. Selain sisi kepengurusan (komponen struktural) dan keberadaan pembina, keberadaan fasilitas penunjang, menjadi sangat mendesak.
Para pengurus mungkin tidak bisa bekerja secara optimal tanpa ditopang dengan sarana vital seperti bangunan fisik dan perangkat kesekretariatan dalam ruangan itu.
Pada titik ini, sebagian SMP, SMA/SMK harus secara jujur mengakui bahwa fasilitas elementer untuk mendukung kegiatan OSIS itu belum tersedia. Tetapi, sebenarnya semangat para siswa, terutama yang tergabung dalam kepengurusan OSIS di sekolah, cukup menggembirakan.
Dengan sarana seadanya, mereka memperlihatkan spirit kolektivitas dan keseriusan dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan kesiswaan di sekolah.
Jadi, OSIS di hampir semua Sekolah Menengah di Mabar, hemat saya, tidak pernah mati, kendati tidak dilengkapi dengan fasilitas yang memadai.
Baca: Di Manggarai, Tradisi Minum Tuak Saat Pesta Picu Penumpahan Darah, Stop Miras!
Meski demikian, kami berkeyakinan bahwa kehadiran OSIS ini semakin kontributif dan bakal tampil maksimal jika sarana dasar itu tersedia.
Untuk lebih terangnya, OSIS sebenarnya sangat membutuhkan ‘Ruang OSIS’ beserta fasilitas kesekretariatan yang representatif. Ketika fasilitas itu belum tersedia, saya berpikir, pihak sekolah bisa mengajukan semacam ‘permohonan bantuan’ kepada pemerintah.
Oleh sebab itu, dengan rendah hati, kita datang ke hadapan pemerintah agar ‘berkenan’ mengabulkan permohonan kita dalam membangun ruang OSIS yang memadai dan dilengkapi dengan fasilitas kesekretariatan yang representatif.
Bagaimanapun juga, sekolah tentu saja mempunyai tanggung jawab moral dalam menciptakan suasana ‘pendidikan dan pelatihan’ bagi para siswa. Kehadiran ruang OSIS merupakan bagian dari perwujudan rasa tanggung jawab lembaga untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada peserta didik.
Ruang OSIS bisa menjadi ‘dapur intelektual’, tempat di mana para siswa, anggota OSIS boleh meracik dan memasak aneka program kegiatan yang berhubungan dengan perkembangan dan kemajuan siswa di sebuah lembaga pendidikan menengah.
*Penulis adalah warga Mabar. Tinggal di Watu langkas.
Mau Memuat tulisan di BernasINDO.id?
Silahkan kirim ke email redaksi:
redaksibernasindo.id@gmail.com