Tak Ingin Diulang Kembali, Perihal Perasaan (Puisi-puisi Sherly Sherena) |
Oleh: Sherly Sherena
Tak Ingin Diulang Kembali
Siang itu, kita berpapasan langsung empat mata
Setelah sekian waktu lamanya
Kita hanya beradu rindu lewat online
Mengirim cinta lewat chat
Detak jam mengalun lambat tak senada
dengan detak jantungku yang seperempat menit lebih cepat
Aku merasa bahwa arah waktu mengalun tak sejalan
dengan pola pikirku yang merambat ke segala arah
Baca: Di Manggarai, Tradisi Minum Tuak Saat Pesta Picu Penumpahan Darah, Stop Miras!
Beradu pandang, face to face
Lalu, perasaanku pelan-pelan memahat sebuah nama di dasar kalbu
Membiarkan cinta bersemi lebih dalam di relung jiwa
Berusaha merengkuh tiap rasa dalam penuh pesona kasih
Sampai akhirnya, seseorang menyadarkan aku
Bahwa, ternyata aku salah; dia bukanlah takdirku.
Aku merasa tenggelam dalam sesuatu yang kelabu
Mengharapkan sesuatu tanpa kepastian
Aku sempat tak berdaya menahan perihnya
Aku sempat lunglai, jiwaku rapuh penuh penyesalan
Dari situ, aku mengerti satu perihal tentang cinta
Cinta tak pernah bisa dipaksakan
Sekalipun sekuat mungkin telah ku usahakan
Sekalipun segalanya telah ku buktikan
Jika kita tak diizinkan 'tuk jadi satu
Semuanya akan merasa kosong
Baca: Ketika ‘Duta Baca” Bersafari Literasi ke Manggarai Barat
Sesekali waktu suara hati seringkali berbisik penuh tanya
Haruskah ku ulang kembali?
Tidak! Aku tak mau lagi tenggelam dalam bidikan atas kekalutan yang pernah terjadi
Logikaku berontak untuk tak lagi mendengar
Kata-kata palsu penuh derita, nyaris tak bermakna itu
Aku memilih tuk tenangkan jiwa
Merasakan kedamaian menyelimut hidup
Menikmati hal terindah dalam episode perjalanan
Mencoba memaknai setiap musim hidup dengan seindah-indahnya
Perihal Perasaan
Banyak orang melihat
Lalu menilai sepengetahuan mereka
Perihal kita yang seringkali tertawa menutup luka
Kita yang seringkali terlihat baik-baik saja
Kita yang seringkali berduka tak terlihat
Sementara nyatanya tak semudah lisan
Kita melewati masa-masa sulit sendirian
Seringkali menangis dalam ruang sunyi
Marah pada diri penuh tanya
Tak jarang mengeluh pada Maha Pencipta
Baca: OSIS dan Komponen Pendukungnya
Adakah yang harus kita salahkan? Tentu saja tidak.
Kita harus mengerti bahwa tak semua orang tahu
Bagaimana kuatnya kita
Menjaga dan merawat serta mengontrol isi hati serta pikiran kita
Untuk terlihat baik-baik saja.
Maka, jadilah dewasa maka kita akan bahagia.
Mau Memuat tulisan di BernasINDO.id?
Silahkan kirim ke email redaksi:
redaksibernasindo.id@gmail.com