Soal Hasil Survei Untuk Pemilu 2024, Begini Kata Direktur Eksekutif LSI |
Berdasarkan Hasil Survei LSI, Mayoritas Masyarakat Indonesia Tidak Setuju Tunda Pemilu 2024 dan Perpanjangan Masa Pemerintahan Jokowi - Maruf Amin*
BernasINDO.id - Dari survei yang dilakukan Laboratorium Suara Indonesia (LSI) mengenai sejumlah isu nasional dan dinamika politik nasional, khususnya isu penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden Joko Widodo - Maruf Amin.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Direktur Eksekutif LSI Albertus Dino S.Fil mengatakan bahwa meskipun responden secara keseluruhan merasa puasa dengan pemerintah Jokowi - Maruf Amin dalam penanganan Pandemi Covid-19 tetapi mereka tidak setuju kalau pemilu 2024 ditunda dan masa jabatan Jokowi-Maruf Amin diperpanjang.
"Setelah memberikan kuesioner kepada 2140 responden mengenai tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan dan kinerja pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin dalam penanganan covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian masyarakat secara keseluruhan, kami menemukan ada 13,2% responden merasa sangat puas dan 64,2% merasa puas, lalu ada 10,1 % tidak puas dan 12,5 % merasa sangat tidak puas," ungkap Albertus Dino ketika dihubungi pada Jumat (11/3/2022).
Tingkat kepuasan itu memang di atas 70 persen, ungkap Dino lebih lanjut, tetapi hasil tersebut tidak boleh dijadikan pembenaran untuk melanggar konstitusi dengan melakukan penundaan pemilu, mencederai amanat reformasi dan semangat demokrasi.
Baca: Peraduan Kumal, Dialog Malam, Lautan Terdalam (Karya Guidella)
"Karena berdasarkan hasil temuan survei, sebanyak 80,2% responden menyatakan tidak setuju terhadap usulan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi dengan alasan apapun. Dan hanya 10,5% responden yang mengaku setuju, lalu 9,3% menjawab tidak tahu alias tidak dapat memberikan tanggapan," ungkap Dino.
Lebih lanjut kata Alumni STF Driyarkara ini, ketika ditanya alasan responden tidak setuju dengan usulan tersebut, sebanyak 50,7 % masyarakat menyatakan bahwa pemilu 2024 bisa memberikan dampak tumbuhnya perekonomian dan lapangan kerja, sebanyak 25,7% menyatakan saatnya masyarakat bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari gelaran pemilu 2024 seperti pada gelaran 2024, sebanyak 23,6 % sudah saatnya pemerintahan Jokowi diakhiri karena hanya memberikan dampak buruk bagi kehidupana masyarakat.
Baca: Sakramen Rindu (Puisi Fransiska Aurelia)
LSI dalam survei ini menggunakan alat ukur berupa kuesioner. Pengumpulan sampel dilakukan dengan menyebarkan kuesioner ke masyarakat, kuesioner didesain bersifat anonim agar responden dapat memberikan jawaban secara jujur tanpa kekhawatiran bahwa identitasnya akan diketahui oleh orang lain. Kuesioner memuat pertanyaan tentang data diri responden (Umur, Suku, Agama, Pendidikan, Penghasilan Status Pernikahan)
Sedangkan pembagian sampel mengunakan metode multistage random sampling dan penentuan jumlah sampel dihitung dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% dan Margin of Error dengan toleransi 2,12 persen dan jumlah sampel yang diuji sebanyak 2140 Warga Negara Indonesia yang sudah berusia 17 tahun dan tersebar di 34 provinsi, penelitian dimulai pada tanggal 24 Februari sampai 9 Maret 2022. (en/rbi)