Antologi Puisi Fransiskus Ndejang, Salah Satunya: Indahnya Hidup Toleransi |
Antologi Puisi Fransiskus Ndejang seperti Reuni Sekolah, Sayap-Sayap Patah, Gegap Gempita, Indahnya Hidup Toleransi, dan Sekolahku Indah sangat baik untuk dibaca, direnungkan dan dihayati dalam setiap pengalaman keseharian. Untuk mengetahui maknanya, simak puisi-puisi berikut ini.
Baca: Kumpulan Puisi Karya Fransiskus Ndejang
Reuni Sekolah
Reuni sekolah, alumni dipanggil pulang sejenak untuk bersua dan berbagi cerita tentang masa sekolah yang terasa unik...
Reuni sekolah, menyimpan sejuta kenangan indah sepanjang hidupku ketika dididik dalam kasih dan cinta....
Reuni sekolah, mengingat suka duka kita bersama di Almamaterku yang menghidupkan suasana damai
Reuni sekolah, teman lama bersua kembali dalam cinta lama bersemi kembali
Reuni sekolah, kumpulan sejuta kenangan manis di almamaterku ketika bersama di almamaterku tercinta
Reuni sekolah, jangan baper terbawa arus masa lalu untuk suasana batin yang mengganjal persahabatan kita berdua, bertiga dan berempat ...
Reuni sekolah, kita akan bersua kembali kangen-kangenan sambil bersenda gurau tentang cerita masa lalu yang elegan, dalam romantika bercinta
Reuni sekolah, sstt... Jangan terbuai terbawa arus perasaan yang membongkar aib kisah kisah indah masa lalu penuh romantika berdua...
Reuni Sekolah, ajang pertemuan tahunan setiap angkatan untuk menengok almamaterku yang sudah lama merindukanya
Merindu disapa, diingat, dikenang selalu dalam doa siang dan malam bagi para penjasah untuk kehidupan kekal abadi selamanya...!
Puisi ini disusun untuk mengenang kisah kasih masa sekolah dalam ajang reuni, sebagai bentuk silahturahim antar angkatan dari suatu lembaga pendidikan yang telah mendidik, membimbing, mengasuh, melatih dan menempuh dalam karakter, akademik, dan non-akademik. Diriwayatkan kembali untuk dikenang sepanjang masa demi terjalin hubungan yang harmonis antara sekolah dengan para alumni. Tentu, banyak cerita dan Lika liku perjalanan di masa sekolah. Ada yang menyenangkan dan ada pula yang tidak menyenangkan. Labuan Bajo, 26 April 2022.
Sayap Sayap Patah
Perjuangmu habis habisan menumpas terorisme negara berdaulat untukmu Pertiwi
Janji setiamu untuk negara tercinta pantang mundur selangkah pun, kau berjuang
Janji Sapta satria bajah hitam menumpas KKB di Papua, terorisme di seluruh negeri tercinta
Kau berkorban demi kesetiaan negara dan bangsa Indonesia berdaulat dari Sabang Merauke, dari Miangas Ronda
Sayap-sayap patah, kau tak bisa terbang jauh melanglang buana bunga bunga bangsa
Sayap- sayap patah, kau dikenang untuk setia buat ibu Pertiwi yang tak tergoyahkan...!
Sayap-sayap patah, Satria sejati bunga bunga bangsa yang harum semerbak mengabdi untuk negeri tercinta
Sayap-sayap patah, kau korbankan semangat untuk membela kebenaran ideologi Pancasila
Sayap-sayap patah, kau tak gentar membela yang benar untuk ibu Pertiwi
Sayap-sayap patah, semangatmu berjuang untuk damai sejahtera untuk negara dan bangsa berdaulat
Sayap-sayap patah, mati satu timbul seribu menjaga Marwah kedaulatan negara Indonesia...! Semoga. Labuan Bajo, 26 April 2022. Penulis puisi disusun setelah membaca refleksi 5 orang anggota Brimob di Mako Brimob Jakarta yang gugur dalam melawan terorisme, juga sekian banyak prajurit yang gugur di Medan perjuangan negara kesatuan RI di Papua, melawan OPM.
Baca: Sahabat Sejatiku (Puisi Fransiskus Ndejeng)
Gegap Gempita
Gegap gempita, membangun kota wisata super premium di kota Labuan Bajo terindah
Gegap gempita, menjemput gerakan pembangunan untuk semua
Gegap gempita, hiruk pikuk penghuni kota menerima kenyataan membangun peradaban kota yang indah
Gegap gempita, menjemput kemajuan untuk kota wisata super premium
Gegap gempita, antara riak riak kemajuan di tengah pergolakan batin para penghuni yang beranekaragam
Gegap gempita, ada yang terempas dari kemajuan kota super premium, ada yang menang dari gerahnya kemajuan kota
Gegap gempita, ada yang menang, dan ada yang kalah dalam petarungan sengit kemajuan kota
Gegap gempita, yang menang bertahan hidup di kota ini...namun, yang kalah tersungkur dan jadi pecundang
Gegap gempita, setiap warga kota senantiasa terbuka mata dan telinga menjemput kemajuan kota
Gegap gempita, warga kota super premium jangan pernah mundur biar selangkah nyamuk, maju terus selangkah kuda
Gegap gempita, warga kota super premium siap sedia selalu jiwa raga, kuat, sehat menjemput kemajuan
Gegap gempita, pemilik kota super premium jangan tidur sebelum waktumu tidur panjang...!
Gegap gempita, Bangunlah selalu dengan semangat yang membara bersaing sehat untuk kota super premium...!
Gegap gempita, terbuka hati dan pikiran jernih untuk membangun kota super premium yang damai selalu....! Penulis puisi ini, dari hasil cermat yang cukup mendalam dalam situasi kemajuan pembangunan di kota wisata super premium ini, tentu, akan berpengaruh ada yang menang bersaing dan ada yang kalah bersaing. Ini sebuah resko untuk menerima sebuah kemajuan. Dimana saja di atas muka bumi ini. So pasti! Marilah kita jemput pembangunan dengan mental petarung dan jauhkan dari mental pecundang. Mental petarung, siap menang, dan mental pecundang siap kalah. Labuan Bajo, 26 April 2022.
Indahnya Hidup Toleransi
Betapa indahnya hidup toleransi dan berdampingan dalam karya bersama
Betapa indahnya hidup ini apabila saling menhargai dan menghormati satu sama lain
Berapa indahnya aku dan kau menerima dan mengakui perbedaan itu
Biar anak kembar fraternal dan identik tetap memiliki perbedaan yang hakiki
Dalam suatu komunitas yang beranekaragam ini...! Biarlah itu menjadi modal untuk saling menghidupi
Aku dan kau berbeda, tidak mempertajam apalagi mengkianatinya,
Aku dan kau adalah kita yang serasa, seperjuangan yang utuh untukmu negeri tercinta...!
Indahnya hidup toleransi, saling memahami kelebihan dan kekurangan satu sama lain diantara kita
Toleransi saling menghargai dan memelihara untuk hidup dalam perjuangan bersama demi komunitas yang humanis
Indahnya toleransi, tidak ingin menang sendiri, apalagi ingin memaksa kehendak untuk menggangu hubungan baik diantara kita selama ini...!
Indahnya toleransi demi kemanusiaan sejati untuk memajukan komunitas bangsa dan negara yang damai dan sejahtera...!
Indahnya toleransi saling percaya, memupuk rasa percaya diri diantara perbedaan diantara kita
Indahnya toleransi jauh dari rasa iri, cemburu untuk memajukan komunitas dalam semangat positip
Indahnya toleransi tidak saling melukai perasaan bersama dalam komunitas yang indah, damai dan sejahtera...!
Mari kawan kita pupuk tambah subur dalam penuh semangat perjuangan yang tak kenal lelah untuk Indonesia bersahabat dan damai selalu...! Amin.
Puisi ini disusun atas sebuah renungan yang mendalam dalam tugas pengabdian sebagai seorang pemimpin yang diberi amanah untuk memimpin, mengelola, dan mengatur tata kelola atas, adanya perbedaan untuk kemajuan bersama dalam sebuah komunitas yang rumpu ranpeh. Labuan Bajo, 26 April 2022.
Baca: Sapu Tangan Tuhan (Cerpen Efrem Danggur)
Sekolahku Indah
Kompleks sekolahku indah menawan hati dipagi hari
Memesona jiwa warga sekolahku setiap hari menjemput hari baru
Sekolahku indah permai setiap hari penuh terhibur oleh warga yang ramah tamah
Sekolahku indah menghibur hati kian menanti pelajaran setiap hari
Sekolahku indah menyenangkan hati, jiwa yang aman, tenang damai, dan kondusif
Sekolahku rindang, sejuk , damai; sayut menyahut salam sapa, senyum, sopan, santun
Sekolahku, beranekaragam budaya sosok warga yang setia melayani setiap hari
Sekolahku, posisi persis terletak di jantung kota super premium Labuan Bajo my city
Sekolahku, beranekaragam suku, budaya yang menyatu dalam semangat toleransi antar warga
Sekolahku, saling menghargai perbedaan yang multitalenta dalam semangat kekeluargaan
Sekolahku, jauh dari rasa krasak krusuk dalam hubungan kebatinan satu sama lain dalam komunitas hakiki
Sekolahku, dijadikan barometer di tahun toleransi kehidupan bersama dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika...!
Puisi ini, disusun oleh penulis atas sebuah refleksi dari kehidupan sekolah, SMP Negeri 1 Komodo, selama ini, bagaimana indahnya hidup berdampingan secara damai antara para guru, pegawai dan para siswa yang berbeda latar belakang agama, sosial budaya dan karakter. Labuan Bajo, 26 April 2022.