Kumpulan Puisi Karya Fransiskus Ndejang |
Kumpulan puisi karya Fransiskus Ndejang yang berjudul untuk Guruku, Hutan Bowosie Quovadis, Negeri Antah Brantah, Negeri Antah Brantah, Bergeraklah Untuk Negeriku, Gerakan Masyarakat Makan Ikan sangat kontekstual untuk masyarakat. Simak puisi berikut ini.
Baca: Sahabat Sejatiku (Puisi Fransiskus Ndejeng)
Untuk Guruku
Guruku....! Tugasmu sungguh mulia mencerdaskan anak bangsa
Guruku...! Tugasmu mulia mewartakan titah kebenaran sang ilahi
Guruku....! Tugasmu sungguh mulia memanusiakan manusia berbudi luhur, berkarakter dan berakhlak mulia
Guruku....! Tugasmu bagaikan seniman sejati tanpa batas tanpa celah tanpa lelah mendidik anak negeri
Guruku....! Tugasmu bagaikan seorang musafir bertualang melanglang buana pikiran sepanjang waktu
Guruku....! Tugasmu bagaikan obor di tengah kegelapan dunia yang membawa terang
Guruku...! Tugasmu ibarat nabi masa kini untuk meretas radikalisme pendidikan
Guruku...! Tugasmu sungguh luar biasa menata gerbang masa depan anak bangsa
Guruku...! Tugasmu senantiasa ditantang mengancam profesimu yang mulia
Guruku...! Dahulu suaramu dipuja dan dipuji untuk anak negeri, saat ini, suaramu bagaikan macan ompong tak didengar lagi
Guruku...! Dahulu di ujung rotan ada mas, sekarang di ujung rotan ada rutan
Guruku...! Bersabarlah selalu untuk mendidik anak negeri dalam suka dan duka
Guruku...! Bersabarlah selalu, banyak orang jadi pemimpin bukan karena siapa-siapa
Guruku. ..! Tugasmu semakin ditantang semakin menantang demi profesimu yang mulia
Guruku...! Tuhan tak mungkin tak mendengar doamu, air matamu demi perjuangan nasib anak negeri dari Sabang Merauke, dari Miangas sampai ke Ronda( Rote Ndao). Guruku...! Engkau seorang pahlawan pembangun manusia cendekia tunas bangsa tanpa sekat SARA.
Guruku...! diridhoi oleh Allah Sang Khalik di Sorga abadi !
(Puisi ini disusun hari Senin, 25 April 2022. Atas refleksi seorang penulis atas semakin berat dan besarnya tantangan untuk menjadi seorang guru masa kini dan apalagi masa depan).
Baca: Sapu Tangan Tuhan (Cerpen Efrem Danggur)
Hutan Bowosie Quovadis!
Nasibmu dahulu dan sekarang, Alfa dan omega,hutan Bowosie
Kau terhempas oleh giatnya pembangunan fisik ala BOP yang membawa angin sorga di dunia ini...
Kisahmu masa lalu kian dikenang sepanjang hayat, Khasak khusuk tak tertahan atas klaim semua pihak
Nasibmu dahulu dan sekarang, Alfa dan omega, terus bergelayut dalam riak dan gelombang protes warga...
Aku merindukan hutan Bowosie yang aman tenteram, Damai dan sejahtera untuk semua warga negara yang tercinta...
Aku merindukan hutan Bowosie yang tersimpan dalam kenangan manis yang tiada taranya
Membuat adem, sejuk, indah dan memesona jiwa dan raga yang tak berkecamuk meriuh rendah sang pemangku kebijakan di negeri yang aman sentosa ini
Aku merindu pesan syarat makna dari semua pemangku kepentingan, untuk kepentingan bersama demi kesejahteraan rakyat yang tak terluka perasaan dan air mata
Oh... Indahnya Hutan Bowosie engkau bak seorang gadis cantik menawan hati, memesona jiwa untuk direnggut keperawananmu yang diam, sepih, sunyi dan senyap untuk direngkuh...
Aku dan kau hutan Bowosie merindu dan meratap tangis anak negeri yang tercecer dan terhempas dalam rasanya yang menawan membawa angin sorga abadi.
Hutan Bowosie kisahmu piluh tak berdosa tersimpan semua hasrat yang menggelora jiwa untukmu...!
Aku pasti rindu serindu-rindunya keasrihamu yang alamiah, berkelanjutan dari masa ke masa tak tercekah.
Labuan Bajo, 25 April 2022.
Puisi ini disusun berdasarkan pengamatan dan refleksi penulis atas riuh rendah kasus hutan Bowosie yang kian memanas antara BOP-LBF dengan kumpulan masyarakat penghuni hutan selama ini. Semoga, dari riak riak gelombang penolakan ada titik temu antara pemerintah dan pemangku kepentingan dan rakyat.
Negeri Antah Brantah
Negeri ini diciptakan untuk kemakmuran bersama tanpa berantam satu sama lain
Negeri ini diciptakan oleh pendiri bangsa ini, untuk tidak bertikai satu sama lain
Negeri ini penuh memesona jiwa pemersatu bangsa yang tak terkulai oleh arus globalisasi
Negeri ini antah berantah, sikut menyikut sesama warga anak bangsa yang berbeda ideologi antara kau dan aku
Negeri ini jangan diporak poranda demi kepentingan sesat sesama anak bangsa membangun peradaban bersama Indonesia indah
Negeri ini antah berantah, Yang telah diperjuangkan bercucuran keringat, air mata dan darah perjuangan para pejuang
Negeri ini antah berantah, dinodai tanpa merasa bersalah ingin menggoncangkan jiwa pemersatu bangsa Pancasila yang sakti
Negeri ini antah berantah, jangan kau nodai makna cinta perjuangan para leluhur lewat keringat darah merah putih bangsa Indonesia
Negeri ini antah berantah, kau jangan janjikan surga abadi yang berangan angan angin sorga
Negeri ini antah berantah kau jangan kianati para bapak bangsa yang meletakkan dasar negara Pancasila yang utuh dan holistik
Negeri ini antah berantah, kau jangan kibuli warga bangsa dengan satu ideologi yang sesat sepanjang hayat...!
Marilah kita bersatu padu dalam demokrasi Pancasila demi Indonesia jaya, maju, sejahtera, makmur untuk bangsa yang subur nan indah permai...!
Puisi ini disusun oleh penulis di tengah gejolak politik dan ideologi negara yang digoncang oleh adanya radikalisme dan terorisme yang telah menyusup dalam kehidupan masyarakat bangsa yang ingin mendirikan suatu negara yang berhaluan agama dan ingin menggulingkan pemerintah yang sah.
Penulis berdoa agar negeri ini tetap kokoh, kuat dan tangguh. Labuan Bajo, 25 April 2022.
Baca: Kado Kecil untuk Ibu (Cerpen Yanti Simanjuntak, H.Carm)
Bergeraklah Untuk Negeriku!
Setiap langkah kita pasti bergerak untuk negeri tercinta...
Negeri ini butuh suatu gerakan untuk maju selangkah kuda dan mundur selangkah nyamuk
Membangun suatu negeri butuh kerja keras dan kerja sama
Butuh gotongroyong sekuat tenaga dan pikiran jernih
Butuh suatu gerakan cinta damai sejati, tanpa sekat pemisah unsur sara dalam masyarakat
Bergerak untuk ibu Pertiwi yang setia membangun tanpa melukai hati nurani sesama anak bangsa yang setia
Bergerak dalam demokrasi yang tidak bablasan dengan iming-iming nasi bungkus
Bergerak dalam demokrasi yang tidak melukai dan main hakim sendiri yang berbuntut keadilan hukum
Bergerak dalam demo yang tidak ditunggangi oleh para sukong politik identitas yang membahayakan anak bangsa ....!
Bergeraklah untuk maju tak gentar mundur tak surut untuk Indonesia yang bermartabat dan bergensi
Maju bergerak, maju tak gentar untuk membangun peradaban bangsa dan perbaikan demokrasi Pancasila sakti
Marilah maju bergerak tanpa tedeng aling aling demi bangsa Indonesia yang disegani di atas muka bumi ini...!
Maju bergerak jangan pantang mundur untuk negeri tercinta yang ramah tamah, gemah Ripah loh jinawi...!
Bergeraklah untuk negeriku ini, bak kolam susu dan madu, tongkat dan batu jadi sandungannya yang memberi hidup dan memesona jiwa...!
Bergeraklah untuk negeri yang kaya raya di negeri jambrut khatulistiwa
Ibu kota negara Nusantara jaya idaman para leluhur, mewujudkan perdamaian yang berciri khas kenusantaraan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Semoga !
Puisi ini ditulis maju bergerak sesuai pesan para leluhur untuk maju dalam berbagai bidang kehidupan sesuai cita-cita luhur yang telah dicetuskan oleh pendiri bangsa ini. Yang bermartabat, dengan tidak saling mengkhianat diantara anak bangsa yang gemah Ripah loh jinawi (tanah air yang subur, kaya raya, yang mengitari garis jambrut katulistiwa). Yang ber-bhinneka Tunggal Ika, berbeda beda tetap satu dan sama kemanusiaan)
Gerakan Masyarakat Makan Ikan
Marilah kita untuk membiasakan diri memakan ikan setiap hari untuk hidup sehat
Ikan kaya akan zat gizi yang lengkap untuk tubuh kita sepanjang hari
Gerakan masyarakat makan ikan mesti terus menerus digalakkan untuk Indonesia sehat
Gerakan makan ikan untuk mengatasi gizi buruk dan stunting di negeri kita
Gerakan makan ikan setiap hari untuk asupan gizi melimpah ruah dalam rumah tangga bangsa
Gerakan makan ikan bukan karena dipaksa oleh para penggawa negeri ini, tapi demi Indonesia yang sehat walafiat
Setiap hari setiap hajatan pesta rakyat jangan lupa menu kuliner istimewa makan ikan untuk tuan dan puan
Makan ikan patut bergerak bersama seluruh warga negara yang kaya akan air tawar dan laut, menyimpan multitalenta Indonesia
Gerakan makan ikan Indonesia raya penuh laut, air tawar, ikan limpah ruah untuk kesejahteraan umat manusia.
Marilah kita galakkan gerakan makan ikan setiap hari tanpa batas usia demi gizi bangsa dan negara tercinta
Gerakan makan ikan secara holistik untuk kesehatan jiwa dan raga demi Indonesia yang makmur damai dan sejahtera
Gerakan makan ikan untuk seluruh anak negeri yang kaya raya gegap gempita negeri gemah gerioah loh jinawi....!
Puisi ini disusun atas implementasi instruksi dan Surat Edaran Bupati Manggarai Barat untuk memenuhi gizi masyarakat melalui sosialisasi gerakan makan ikan di tengah pemenuhan gizi setiap hari. Apalagi, laut kita kaya raya, terdiri dari laut kurang lebih 70% dari luas daratan.