Mata Air Waekelambu, Jangan Mundur, Hardiknas, Berdamai, Tunggang-langgang Jalan Wetik Wol Rejing (Karya Fransiskus Ndejeng)
Oleh: Fransiskus Ndejeng
Mata Air Waekelambu
Dahulu mata air Waekelambu amat menjanjikan untuk setiap kebutuhan hidup masyarakat kota ini
Anak sekolah, masyarakat kota Labuan Bajo membutuhkan air dari sumber mata air Waekelambu
Mata air Waekelambu bagaikan oase bagi masyarakat kota Labuan Bajo dahulu kala
Ketika itu, anak sekolah dan masyarakat,
berbondong-bondong datang dari berbagai sudut kota
Untuk Mencuci, mandi, mengambil air demi kebutuhan hidup setiap hari tanpa henti
Tiada hari tanpa air sumber hidup dari mata air Waekelambu untuk hidup setiap hari
Para Ibu mengambil air Waekelambu setiap pagi dan petang hari tiada henti
Kota Labuan Bajo gerah, panas membutuhkan air dari sumber mata air Waekelambu
Mata air Waekelambu bak oase di Padang gurun Sahara nan panas merindu kesejukan tetesan air setiap hari
Saat ini, mata air Waekelambu seperti tak terurus lagi untuk kebutuhan hidup setiap hari bagi aku dan kamu
Namun, untuk orang-orang kecil dan orang sekitar sumber mata air waekelambu tanpa henti datang setiap hari
Air PDAM tidak terjangkau untuk orang orang kecil di seputaran sumber mata air Waekelambu
Mereka senantiasa tetap membutuhkan jasa baik tanpa bayar dari sumber air waekekambu
Mata air kelambu sangat berjasa untuk melayani kebutuhan hidup setiap hari bagi sebagian orang kota ini
Oh Tuhanku, kami berterima kasih karena kami telah dibantu oleh jasa baik mata air Waekelambu.
Puisi ini ditulis sebagai refleksi atas peran penting sumber mata air Waemata bagi masyarakat kecil yang tinggal di sepanjang bantaran mata air Waekelambu untuk kebutuhan hidup, seperti: masak, mandi, dan kebutuhan lainnya. Jeritan hati mereka terdengar dan dapat terungkap dalam memori penulis puisi ini. Semoga!
Labuan Bajo, 1 Mei 2022.
Baca: WALHI NTT Mendorong Pemerintahdi NTT Selamatkan Lingkungan dan Wilayah Pesisir
Jangan Mundur
Jangan pernah mundur selangkah nyamuk, marilah kita maju selangkah kuda
Sukseskan reuni Akbar SMPK Romis Waerana awal bulan juli 2022
Kita kembali kepangkuan almamater tercinta untuk menengok sejenak saja
Kita bersua muka melepas rindu bertemu teman lama nian bernostalgia
Ayo kawan, sahabat alumni sejagat kita diajak pulang sejenak saja
Sekian lama nian tak jumpah dengan ibu rahim yang membesarkan kita
Kisah kasih kita selalu terungkap dan tertuang dalam rasa dan relung hati ketika itu...
Ketika kita ada bersama di SMPK Romis Waerana masa lalu, sungguh menakjubkan
Itu tak mungkin bisa ditarik ulang demi persahabatan Lama kita yang menyenangkan jiwa
Kita bernostalgia di bawah pohon mangga Sakti selalu untuk setiap siswa ketika reuni
Pohon mangga bukti sejarah memori indah tersimpan masa lalu tersentuh perasaan dan jiwa kita
Jangan kita sia-siakan kisah kisah indah bersama sahabat sejati kita di masa lalu di momen reuni Akbar
Di masa sekolah, Di asrama Vila Adam, di asrama Inviolata Kala itu kita sejiwa
Kita masih terasa imut imut anak ingusan masuk kompleks Romis penuh romantika
Romantika cinta monyet anak bau kencur menawan rasa menyimpan rasa galau dan cinta
Berbaur kasih antara harapan cita cita dan cinta menyatu dalam kalbuku yang tersimpan sejenak
Oe kawan, sahabat, jangan mundur lagi, mari kita maju bersama sukseskan reuni Akbar SMPK Romis Waerana 2022.
Labuan Bajo, 30 April 2022.
Baca: Catatan Lepas, Selalu sajabegitu, Kisah sebuah waktu, Mengulek aksara
Hardiknas
Hardiknas, Hari Pendidikan Nasional Indonesia yang tercinta untuk semua
Hardiknas, tidak terluntah luntah untuk Indonesia cerdas, cerdik demi anak bangsa
Hardiknas, bangsa Indonesia adalah memperingati hari lahirnya pendidikan bangsa kita, Indonesia
Tampil sejajar bersama bangsa bangsa lain dimuka bumi, yang beradab, berkarakter mulia
Hardiknas, bergerak sejalan dengan kurikulum penggerak roda pendidikan bangsa bermutu
Yang maju tak gentar melalui semangat juang Ki Hajar Dewan Tara pejuang bangsa Indonesia
Di depan memberi contoh, di tengah, mendampingi, dan di belakang memberi motivasi,
Ingarso Sung tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
Hardiknas, membangkitkan semangat berbangsa dan bernegara Indonesia
Untuk tumbuh maju di tengah pergolakan radikalisme, terorisme bangsa beradab Indonesia
Pergolakan bangsa dan negara terhadap gangguan geopolitik Papua dari OPM, dan radikalisme pendidikan
Hardiknas, mengentaskan rakyat bangsa dan negara dari gangguan terhadap Pancasila dasar negara
Pemersatu semua suku bangsa dari keanekaragaman karakter, agama dan sosial budaya
Hardiknas, memperingati suka duka perjuangan nasib bangsa dari penjajahan atas kebodohan dan buta aksara bangsa
Hardiknas, berkomitmen untuk memperjuangkan cita cita luhur di depan gerbang kemerdekaan bangsa Indonesia
Untuk mencapai Indonesia cerdas, dalam pengetahuan, ketrampilan, sikap, imtaq dan berkarakter
Mulia di tengah masyarakat majemuk, taat asas, berpancasilais sejati dan global
Hardiknas, marilah kita bergerak bersama kurikulum penggerak Nasional dalam
merdeka mengajar dan merdeka belajar demi Indonesia Emas 2045
Sejalan dengan cita cita luhur pendiri bangsa Indonesia yang maju, adil, makmur, sejahtera dan damai
Labuan Bajo, 2 Mei 2022
Baca: Mencicipi Surga di Dunia (KonsepKebahagian dan Aktualisasinya dalam Kehidupan Sehari-hari)
Berdamai
Berdamailah mulai dari diri sendiri, rumah kita, tetangga dan rekan kerja kita
Hidup ini butuh damai untuk ketenangan hidup dalam suatu komunitas dunia
Hidup damai tanpa pertentangan, pertikaian, permusuhan
sesama anak manusia yang saling mencintai, hidup berdampingan
Hidup Damai sungguh dibutuhkan dalam komunitas hidup manusia yang utuh
Memiliki harkat dan martabat yang hakiki untuk membangun suatu komunitas dunia
Gotong-royong, mandiri, bebas dari belenggu SARA yang mengancam persatuan dan kesatuan Kita
Tegakkan toleran, solider, simpati, dan empati satu sama lain seperti tetangga bersaudara
Jauh dari musuh yang mengancam rasa damai antar sesama anak manusia yang diciptakan
Tuhan Maha pengasih lagi penyayang
Manusia membutuhkan damai di relung hati yang suci bersih tanpa noda dosa yang mengancam dunia ini.
Marilah kita berdamai dengan alam semesta dan segala isinya untuk kemuliaan nama Tuhan
Labuan Bajo, 1 Mei 2022.
Puisi ini disusun berdasarkan pengamatan dan refleksi atas kenyataan sosial yang tidak jarang menampilkan "wajah" permusuhan, peperangan, serta masalah sosial yang seperti tidak pernah berhenti. Butuh gotong-royong dan cinta kasih untuk berdamai satu sama lain.
Tunggang-langgang Jalan Wetik Wol Rejing
Mari dansa ayo berdansa warga Manggarai barat tercinta
Kita nikmati perjalanan di jalur wetik, wol Rejing bergoyang ria terancam nyawa
Dalam berdansa sambil berjalan tunggang langgang di jalur wetik wol Rejing
Ketika ujian akm siswa siswi SMP 2021 di wetik terganggu jaringan, menaiki kendaraan Dum truck
Tunggang-langgang menuju kota kecamatan yang terletak di ketinggian golowelu
Para siswa siswi terancam karena goyangan kendaraan berdansa ria tak teratur terancam jiwa
Untung sang ilahi masih kuat memberi kepercayaan pada sang kondektur untuk mengendalikan
kemudi kendaraan yang bergoyang ria dan bergonjang ganjing hampir jatuh kesana kemari
tunggang langgang mengancam nyawa pemilik masa depan negeri ini dari jalur ini
Hati siapa tak merasa sedih dan terganggu jiwa ketika melewati jalan ini dari tahun ke tahun.
Siapa yang tak tahu di wetik sana ada sekolah tua berumur lima puluhan tahun bahkan
telah menghasilkan SDM mumpuni sebagai bekas hamente Kolang zaman dahulu kala...
Mereka menyebar diberbagai tempat dan profesi pengabdian untuk umat dan rakyat
Manggarai Barat yang tercinta, pasti tersentuh hati dan perasaan ketika melewati jalur wetik, wol dan Rejing
Ada imam, Ada uskup, ada wartawan, ada politisi, ada kaum awam, ada birokrat yang handal
Menduduki posisi penting di negeri ini jebolan dari jalur wetik, wol dan Rejing itu
Hati siapa tak terenyuh dan tak terkesima, mendengar berita media online dan fakta dari jalur ini,
yang mengancam nyawa tunggang langgang dalam berkendara pergi pulang
Ketika bertugas setiap hari dan ketika pulang kampung halaman setiap akhir pekan melewati jalur ini...
Di kampung Dadar, ada taman baca bagi anak sekolah yang mendapat restu pegiat literasi nasional
dibawa kepemimpinan presiden Jokowi sejak tahun 2017 yang lalu.
Di jalur ini ada wisata budaya magis batu Umpu yang penuh mistik berdiri kokoh
tanpa suara di tengah sunyi kesepian namun berganda makna yang tersimpan rahasia alam semesta ini.
Penulis menulis puisi ini dari fakta lapangan ketika beberapa kali lewat jalur Wetik Wol Rejing.
Labuan Bajo, 8 Mei 2022.