Mahasiswa UNIKA St Paulus Ruteng
"Proses menulis melibatkan pelbagai
pengalaman, pengetahuan, pengolahan gagasan atau ide yang dibahasakan secara baik dan benar agar
pesan dari tulisan itu dapat dimengerti atau diterima dengan baik oleh pembaca.
Adapun manfaat dari menulis, yaitu dapat meningkatkan kreativitas. Dengan menulis,
seseorang dapat menghadirkan sesuatu yang baru berupa gagasan maupun karya
nyata yang belum pernah ada sebelumnya."
BernasINDO.id-Kegiatan menulis tidak hanya sekedar
menghasilkan sebuah tulisan, akan tetapi seorang penulis perlu memperhatikan
atau memahami tulisannya sendiri sebelum tersampainya kepada pembaca. Sesuatu
yang menjadi benang merah dari penulis sebelum melakukan kegiatan menulis, pertama penulis mesti tahu tujuan/inti
dari tulisannya, kedua kepada siapa
tulisan akan ditujukan (sasaran), ketiga
apakah tulisan tersebut sudah sesuai dengan aturan atau kaidah kebahasaan? Guna
bagi pembaca agar dapat memahami isi dari tulisan yang dimaksudkan.
Menulis merupakan proses menciptakan catatan
yang sifatnya menuangkan ide/gagasan yang diinformasikan kepada orang lain
menggunakan bahasa yang baik dan benar dengan memanfaatkan media/sarana sebagai
perwujudannya.
Berdasarkan KBBI, menulis adalah mengungkapkan
gagasan, opini dan ide dalam rangkaian kalimat. Selain itu, menulis juga
membuat huruf dengan pena atau pensil, menyampaikan pikiran atau pandangan,
mengarang cerita dan menggambarkannya.
Karena itu, penulis juga akan dipengaruhi oleh
isi hati, suasana hati dan latar belakangnya ketika menulis. Sehingga, penting
untuk menentukan genre, gaya bahasa hingga perspektif yang akan disampaikan
melalui tulisan.
Menurut Djuharie (2005:120), menulis merupakan
suatu keterampilan yang dapat dibina dan dilatihkan. Hal ini senada dengan
pendapat Selanjutnya pengertian menulis, Pranoto (2004:9) berpendapat, bahwa
menulis berarti menuangkan buah pikiran ke dalam bentuk tulisan atau
menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan. Menulis juga dapat
diartikan sebagai ungkapan atau ekspresi perasaan yang dituangkan dalam bentuk
tulisan. Dengan kata lain, melalui proses menulis kita dapat berkomunikasi
secara tidak langsung.
Batasan menulis menurut Tarigan (1994:21),
yaitu menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik, menggambarkan suatu
bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca
lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik
itu. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-makna, tetapi tidak
menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan suatu representasi
bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Hal ini merupakan perbedaan utama
antara lukisan dan tulisan, antara melukis dan menulis.
Menurut Soedjito (1986:15), menulis dalam arti
komunikasi adalah menyampaikan pengetahuan atau informasi tentang subjek.
Menulis berarti mendukung ide. Widyamartaya (2012:22), mengatakan bahwa menulis
tidak hanya membuat satu kalimat atau hanya beberapa hal yang tidak
berhubungan, tetapi menghasilkan serangkaian hal yang teratur, yang berhubungan
satu dengan yang lain, dan dalam gaya tertentu. Rangkaian kalimat itu bisa
pendek, mungkin hanya dua atau tiga kalimat, tetapi kalimat itu diletakkan
secara teratur dan berhubungan satu dengan yang lain, dan berbentuk kesatuan
yang masuk akal. Siswanto (2014:5), berpendapat bahwa menulis adalah kerja
keras, tetapi juga merupakan kesempatan untuk menyampaikan sesuatu tentang diri
sendiri mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain, bahkan dapat mempelajari
sesuatu yang belum diketahui.
Berdasarkan dari pelbagai pandangan di atas,
maka dapat diketahui bahwa hasil kegiatan menulis adalah sebuah catatan yang
berisikan sesuatu hal yang bersumber dari apa kita alami, apa yang kita lihat,
apa yang kita rasakan. Hasil sebuah tulisan pada hakikatnya adalah menyampaikan
pikiran, pendapat, atau gagasan yang muncul dari nalar yang dituangkan dalam
medianya.
Mengingat fungsi utama dari kegiatan menulis
yakni sebagai sarana komunikasi secara tidak langsung, maka penting bagi
penulis itu sendiri untuk mempelajari lebih terampil atau giat dalam hal
menulis. Selain dapat meningkatkan kecakapan berpendapat, menulis juga
memberikan kesempatan kepada setiap orang dalam menuangkan ide dalam pikirannya
dengan lebih mudah. Dapat disimpulkan menulis merupakan aktivitas produktif dan
ekspresif yang dilakukan dengan mengungkapkan gagasan yang ada dalam nalar atau
pikiran ke dalam bentuk tulisan.
Adapun tujuan dari menulis itu sendiri yaitu
memberikan beragam inspirasi dalam menghadirkan tulisan, misalnya novel, puisi,
cerpen, naskah drama, surat, artikel, laporan, resensi, esai dan lain
sebagainya. Semua hasil tulisan ini berbeda antara satu dengan yang lainnya,
tetapi semuanya sama dalam satu sisi, yakni merupakan hasil tulisan. Wirawan
(2008:24) menyatakan bahwa tulisan memiliki tujuan sebagai berikut;
pertama
menghibur, tidak terlalu penting apakah
pembaca akan tertawa atau menangis setelah membaca tulisan. Yang pasti dengan
tulisan yang bertujuan untuk menghibur dapat menyentuh perasaan pembaca.
Bagaimana membuat tulisan yang bertujuan untuk menghibur? Berpikirlah mengenai
hal-hal yang disukai pembaca dan memposisikan diri sebagai pembaca. Kita dapat
membuat suatu materi serius dan kejadian sedih menjadi tulisan yang sangat
menghibur.
Pada umumnya tulisan yang bersifat menghibur
banyak dijumpai pada fiksi atau tulisan kreatif. Penulisan semacam ini
memerlukan banyak imajinasi dan kreativitas. Beberapa contoh tulisan fiksi
antara lain roman, novel, puisi, syair, lirik lagu, skenario film dan lain
sebagainya. Namun tidak jarang fiksi yang merupakan pengalaman pribadi yang
diberi berbagai efek tambahan menyamarkannya. Misalnya penulis Andrea Hirata yang
menuliskan pengalaman pribadinya menjadi sebuah tetralogi Laskar Pelangi, Sang Pemimpi. Tulisan Andrea Hirata tidak
pernah mengetahui apakah karya tersebut benar-benar merupakan pengalaman
pribadi atau sekedar fiksi. Karena cara seperti ini hanyalah sebuah alat bagi
penulis supaya hasil tulisannya tepat sasaran.
Kedua menyampaikan informasi, Setelah membaca tulisan, pembaca dapat
mengetahui atau memperoleh gambaran mengenai suatu kejadian atau hal tertentu.
Tulisan yang bertujuan untuk menyampaikan informasi kadang-kadang juga bersifat
menghibur. Walaupun ada sisi menghiburnya, akan tetapi tujuan utama tulisan
jenis ini bukan untuk menghibur, melainkan memberikan informasi.
Lantas mengapa tulisan tersebut tidak
disajikan dengan serius? Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kebosanan
pembaca. Jika kita ingin menyajikannya secara serius, maka pembaca biasanya
cepat bosan dan malas membaca. Untuk mengantisipasi hal ini, akan lebih baik
jika tulisan diselingi dengan sesuatu yang menghibur. Sehingga pembaca tidak
akan cepat bosan sedangkan informasi-informasi yang ingin disampaikan dapat
diterima pembaca dengan baik. Contoh tulisan yang bertujuan untuk menyampaikan
informasi adalah artikel-artikel di surat kabar, laporan ilmiah, laporan
bisnis, tulisan yang berisi instruksi atau prosedur tertentu, sertai esai yang
banyak digunakan di sekolah maupun universitas.
Ketiga
membujuk, tulisan yang membujuk ini biasanya
berusaha meyakinkan pembaca mengenai sesuatu hal, meliputi iklan, beberapa
artikel surat kabar dan majalah serta beberapa bentuk esai. Opini dapat pula
dikategorikan dalam tulisan yang bertujuan membujuk. Opini yang dimaksudkan di
sini adalah opini yang berupa kasus logis dan didukung oleh berbagai bukti yang
memperkuatnya. Bukan hanya sekedar opini yang berisi ekspresi atau ungkapan
perasaan penulis saja. Keempat mendidik,
adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan. Melalui membaca hasil
tulisan wawasan pengetahuan seseorang akan terus bertambah, kecerdasan terus
diasah, yang pada akhirnya akan menentukan perilaku seseorang. Orang-orang yang
berpendidikan misalnya, cenderung lebih terbuka dan penuh toleransi, lebih
menghargai pendapat orang lain, dan tentu saja cenderung lebih rasional.
Dilihat dari beberapa tujuan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa kegiatan menulis memiliki tujuannya masing-masing dari
penulis itu sendiri guna untuk memberikan manfaat bagi pembacanya. Sedangkan
manfaat untuk penulis sendiri sebagaimana yang dinyatakan oleh Darmadi
(1996:3-4), menulis adalah sarana untuk mengangkat ide dan informasi yang ada
di alam bawa sadar. Dengan kegiatan ini, seseorang dapat melatih sikap objektif
pada orang lain, membantu diri memecahkan masalah serta mendorong diri lebih
aktif dalam mencari informasi.
Manfaat dari kegiatan menulis bagi penulis
sendiri, antara lain: Pertama, akan
memperoleh pengetahuan dari proses mencari informasi. Kedua, akan mendapatkan kepuasan batin setelah mengekspresikan diri
dalam menuangkan ide melalui menulis. Ketiga,
akan tumbuh menjadi sosok yang terkenal melalui tulisan yang dituangkan, yang
menarik minat pembaca.
Jika dilihat dari pengertian, fungsi, tujuan
dan manfaat dari menulis, maka disimpulkan bahwa kegiatan menulis merupakan
suatu proses yang kreatif dalam mengeluarkan gagasan berbentuk bahasa tulis
sebagai alat medianya untuk berkomunikasi. Menulis dapat dikatakan sebagai
proses karena menulis memiliki tahapan-tahapannya. Dengan menulis, seseorang
akan dilatih kemampuannya serta dapat berpikir kritis.