Destinasi Wisata Pasir Panjang, Dusun Soknar, Desa Golo Mori |
Oleh: Fransiskus Ndejeng
Sebuah perjalanan wisata yang aman dan menyenangkan di hari Minggu, 15 Januari 2023, sekaligus membuka lembaran buku harian penulis bersama para wisatawan lainnya, dari pusat ibu kota super premium Labuan Bajo.
Ada wisatawan yang menggunakan moda transportasi kendaraan roda dua, alias Sepeda Motor, dan ada yang menggunakan kendaraan roda empat milik pribadi.
Baca: "Belajar Beratap Langit" (In Memomorian Yohanes Wao Lewar)
Ada juga yang membawa anggota keluarga inti, anggota keluarga besar, dan ada juga yang membawa pasangan masing-masing. Orang muda, keluarga muda, maupun pasangan suami istri yang berumur tua.
Pokoknya, beranekaragam latar sosial budaya menyatu di pantai pasir panjang Soknar itu. Ada yang membawa anak-anak dan balita, maupun anak berumur sekolahan SD, SMP maupun setingkat SMA dan sederajat.
Dalam perjalanan wisata sehari bersama warga kota wisata Labuan Bajo; diakhir pekan, selalu menyenangkan ketika melakukan perjalanan berwisata menuju wisata kebanggaan tanah mori, yang menjadi incaran para investor dan wisatawan. Baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Di sekeliling perjalanan selepas dari Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, para pekerja jalan utama selebar 16 meter sedang membenahi jalan dan bahu jalan, dengan lapisan hotmix.
Di kiri kanan jalan sepanjang kurang lebih 32 km itu, dihiasi area persawahan, yang belum dikerjakan dan belum ditanami padi di sekitar kampung Nanga Nae, Desa Macang Tanggar, dan bukit-bukit indah memanjakan mata para pelancong yang ingin melepas lelah dari kesibukan dan rutinitas kerja setiap hari; sehingga perlu dilakukan refreshing, untuk menghela napas, dan mereparasi energi baru di pekan-pekan selanjutnya.
Tentu, amat menyenangkan bagi siapapun yang ingin berwisata ke kawasan tanah Mori, pantai pasir panjang di dusun Soknar dan sekitarnya.
Di samping itu, wisatawan lokal, lokal domestik, yan g ingin menghalau jiwa yang penuh kesibukan menafkahi hidup yang rutin, dan melepas kepenatan harian diakhir pekan.
Tepat dihari minggu, 15 Januari 2023, para pelancong ibu kota super premium, berwisata ke pantai indah nan memesona jiwa, pantai pasir panjang Soknar, desa Golo Mori, sebagai bagian kecil dari surga tanah mori, tepatnya, ujung bagian Selatan dari Kecamatan Komodo, kabupaten Manggarai Barat.
Para penjual makanan seperti bakso, ikan bakar, dan beranekaragam kuliner, tersedia secara lengkap dari para penjajah dan penyedia suguhan yang menarik. Pada umumnya, para wisatawan menyukai kuliner ikan bakar untuk mengisi kampung tengah yang sedang menanti suguhan khas lokal. Ada yang sudah disiapkan dari rumah secara pribadi dan anggota keluarganya masing-masing.
Baca: "Pahlawan Pariwisata" Mabar?
Ada juga, disiapkan oleh kelompok paguyuban masing-masing. Seperti Suku Bugis, Suku Bajo, Manggarai, Roe, Kempo, Nggorang, Dalong, Bima, Sape, dan Makasar. Rasanya, sungguh menyenangkan untuk menyatu dan berbagi dengan alam ciptaan Tuhan sang khalik ini.
Secara kasat mata, panjang Pantai pasir panjang Soknar, terletak di bagian Timur dari pulau Rinca, diperkirakan mencapai panjang pantai, kurang lebih 7 hingga 8 km; star dari depan Selat Molo, dengan karakteristik pantai pasir putih, yang ditumbuhi berbagai jenis pohon khas pantai. Juga, asam jawa (Tamarindus indica, L.), Kedondo, dan lebih dominan, adalah Bakau (jenis Soneratia alba, L.).
Sejak pagi sampai siang hari, desiran buih ombak bergulung gulung, nan indah, perlahan-lahan seolah sedang menjilat mulut bibir pantai secara beralun halus nan sedang.
Semakin menanjak jam menuju pukul 14.30 menit waktu Indonesia Bagian Tengah, semakin membludak jumlah para wisatawan domestik dari kota Labuan Bajo dan sekitarnya yang haus akan hiburan.
Alam ini memang indah penuh rahasia bagi sang pencipta untuk dinikmati bagi para penikmat, yaitu manusia sebagai makhluk penikmat alam semesta yang indah. Demikian kata bijak seorang seniman abad moderen ini, Walt Whitman, “Biarkan jiwamu berdiri dengan tenang dan sabar di hadapan sejuta alam semesta.
Suasana hati nan sejuk, membuat para wisatawan lokal, berdiri terkesima menikmati betapa indahnya alam ini, teristimewa pantai pasir panjang yang terletak di sebuah dusun kecil dan asri, Soknar, Desa Golo Mori.
Penulis, terkesan dan terkesima dengan keindahan alam pantai pasir panjang Soknar, yang diapiti oleh daratan ujung Selatan Pulau Flores, dengan dihiasi oleh pesona pulau Rinca,yang membentang dari Barat ke Timur, bagian utara, menjulang nan memesona, dihiasi susunan puncak bukit tanah mori, yang lazim disebut dengan gugusan puncak Golo Mori; yang apik dan indah bagai lapisan bukit ciptaan ilahi yang menakjubkan para pelancong manca negara dan domestik, serta pelancong nusantara.
Alam ini begitu indah, teringat (dalam tulisan majalah Back to Nature,kembali ke alam Inggris, 1974), penulis amat terkesima atas keindahan alam pantai pasir panjang Soknar, salah satu kepingan alam yang memesona jiwa para penikmat keindahan pantai dan alam sekitarnya.
Sepertinya, Allah menciptakan alam dan pulau indah dengan menggenggam sepotong tanah liat yang dilempar ke alam semesta secara acak, dan terbentuklah pulau-pulau yang indah dan menawan setiap penikmatnya. Alam ini unik.
Tidak semua lokasi alam di dunia ini memberi akses perhatian bagi para wisatawan, selain Tanah Mori dan/ atau pantai pasir panjang sekitar Soknar dan Selat Molo.
Kawasan ini merupakan salah satu dari bagian seluruh rangkaian lokasi wisata domestik, tempat destinasi bagian utara dari kota pariwisata utama Labuan Bajo. Seperti Pantai Pede, Pantai Kelumpang, Bukit Lemes (Teletabis). Yang perlahan hilang dari ingatan para wisatawan domestik. Mengapa? Secara alamiah, pantai ini masih asli dan bersih, indah, asri, dan memesona jiwa.
Perahu wisata dan skoci para nelayan sedang berlabuh di pinggir pantai pasir panjang Soknar. Sepanjang pantai pasir panjang ditumbuhi beraneka pohon khas pantai, seperti Bakau, Kedondo, seolah membentang indah menghiasi mulut pantai yang sedang dijemput desiran arus air laut yang berisik, menyentuh bibir pantai nan indah.
Penulis rekam kesan-kesan dari beberapa pelancong domestik tentang keindahan pantai pasir panjang Soknar, dan Pantai tanah Mori ini. Menurut Papik, seorang pelaku wisata, kota Labuan Bajo, Manggarai Barat; kesannya sangat bagus, indah, dan terkesima.
Dapat dijadikan sebagai salah satu tempat untuk melepas dahaga. Sejauh mata memandang yang diapiti oleh gugusan pulau yang indah tak ada duanya di dunia ini. Kita menikmati dua obyek sekaligus, yaitu menikmati pantai pasir panjang Soknar yang aman dan indahnya pegunungan tanah mori, yang seolah tersimpan berbagai rahasia alam semesta.
Dengan demikian suatu, harapan marilah kita menjaga dan merawat alam lingkungan ini sebagai salah satu obyek wisata kelas dunia yang sedang diincar wisatawan dunia saat ini. Didukung oleh pengusaha kecil dan rakyat sekitar yang membutuhkan perhatian dari pihak- pihak terkait, untuk menyiapkan fasilitas yang memadai agar bisa memasarkan produk lokal dan merawat alam lingkungan agar selalu bersih.
Air bersih dan toilet diharapkan disiapkan sebagai fasilitas pendukung yang aman dan menyenangkan.
Luar biasa, wonderful seuntaian kesan yang direkam dari seorang pelancong lokal dari kota Labuan Bajo, seperti bapak Din, vieu laut pantai yang indah, bersih, dan desiran ombak, destinasi yang aman, untuk rekreasi, mandi, karena lautnya amat tenang dan nyaman untuk wisata diakhir pekan.
Mungkin, harapan yang sama dari para pelancong lainnya, untuk senantiasa bagi para pengambil kebijakan di daerah, desa, dan kecamatan, terlebih Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo, memberi perhatian khusus dalam hal mendayagunakan sumber daya masyarakat lokal sekitar Golo Mori dan Soknar, daerah pesisir kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Lokasi ini kelihatannya, semakin trending, atau semakin viral untuk dijadikan daerah tujuan wisata lokal domestik bagi keluarga-keluarga ibu kota dan sekitarnya.
Anak-anak sekolah dari kota Labuan Bajo, dan sekitarnya; maupun bagi para pelajar tempat lainnya. Pantai ini indah lagi menawan, nyaman, alam sekitar pantai yang sejuk dan asri. Cocok bagi para keluarga berlibur di akhir pekan.
Membawa pasangan suami isteri, dan anak-anak, pasangan muda mudi dan lainnya. Didukung oleh akses jalan yang bagus dan indah. Dimana, sebelumnya, daerah Golo Mori, dan Soknar, maupun sekitarnya, terkenal sangat isolasi.
Penulis pernah melewati lokasi ini sekitar tahun 1990, akses satu-satunya, adalah hanya melalui laut, melewati sebuah Selat Molo, yang amat menantang bagi para pelaut, karena pusaran arus yang mengalir membentuk lobang amat dalam, kuat dan dasyat, dan selalu berputar tanpa diketahui arah keluarnya air laut yang mengalir dengan derasnya.
Menurut pendapat om Rikard, pemilik akun facebook Gubuk Rinjadi, pelaku sosmed, memiliki kesan bahwa alam yang sangat indah, dan menawan, untuk pantai pasir panjang Soknar ini, dimana sikap masyarakat kota memilih tempat destinasi untuk berwisata ke daerah pasir panjang Soknar, karena semua tempat wisata di kota Labuan Bajo, selama ini, telah diprivatisasi oleh pengusaha wisata kelas menengah ke atas, milik orang gede, atau pengusaha gede.
Harapannya, agar pemerintah daerah, pemerintah desa, dan unsur terkait lainnya, turut membangun fasilitas tempat wisata yang tetap menjaga dan merawat keindahan alam laut, pantai yang berkesinambungan. Tidak membuang sampah di sembarang tempat, pengusaha kuliner menertibkan sampah, tidak dibuang sembarang tempat.
Dari perjalanan wisata sehari, Minggu, 15 Januari 2023, bersama beberapa anggota keluarga, dari kota wisata super premium, ada beberapa catatan kritis untuk senantiasa untuk didorong menjaga dan merawat destinasi wisata pasir panjang Soknar ini, dan Wisata Tanah Mori, demi keberlanjutan pembangunan wisata yang sedang trending topik saat ini.
Hampir disepanjang pantai Pasir Panjang Soknar ini, diliputi oleh para pelaku perjalanan wisata yang haus akan hiburan di hari libur maupun diakhir pekan setiap minggu. Merindukan kedamaian, keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan domestik lokal Labuan Bajo dan sekitarnya.
Di samping itu, sekitar bulan Mei tahun 2023, dilakukan pertemuan internasional, Asian Summit, yang berpusat di kota Labuan Bajo, dan atau bertempat Tanah Mori dan sekitarnya.
Oleh karena itu, destinasi pantai pasir panjang Soknar dan sekitarnya perlu dibenahi untuk dapat dijadikan sebagai aset wisata masa depan. Sebab, akses transportasi sudah semakin baik dengan jalan hotmix.
Baca: Teater Brutalitas di Water Front City
Rekomindasi selanjutnya, dimohon kepada pemerintah Desa Golo Mori, dan sekitar pantai pasir panjang Soknar, menata tempat ini sebagai tempat domain wisata bagi para pelancong, agar tidak membuang limbah dan kotoran sembarangan tempat.
Spot wisata selama ini, berkutat di sekitar tempat lainnya. Tetapi, semakin hari semakin bergeser, seperti pantai Pede, sudah hilang dalam ingatan masyarakat kota, dan beralih ke pantai pasir panjang Soknar, yang didukung oleh jangkauan transportasi lokal yang bagus. Di bagian utara kota Labuan Bajo, seperti Pantai Kelumpang, dapat terjangkau oleh masyarakat kecil lainnya.
Mencari tempat rekreasi yang kreatif; merupakan suatu keharusan spriritual untuk melepas lelah, dan merawat jiwa, yang selalu digunakan setiap hari. Mungkin identik dengan kesibukan kegiatan kemping rohani, di tempat tugas, di sekolah, di pasar, di kantor, dan atau atas rutinitas hidup demi mencari nafkah agar bisa menyambung hidup, bekerja, dan kegiatan sejenisnya.
Butuh jedah sejenak diakhir pekan untuk mereparasi fisik, tenaga dan pikiran dari tengah kesibukan atas misi hidup kita selama ini, setiap hari. Menghalau stres dan beban kerja dalam menunaikan panggilan jiwa keprofesian kita masing-masing.
Oleh sebab itu, perlu dipikirkan secara kolaboratif untuk menentukan tempat-tempat wisata yang berbasis masyarakat lokal, agar tetap dipertahankan nilainilai keindahan alam yang asli dan memesona.
Penulis, adalah seorang praktisi pendidik dan sosial budaya. Tinggal di jln. Bandara Soehadun, Komodo, Kota Labuan Bajo