Oleh: Nasarius Fidin
(Guru SMK Negeri 1 Satarmese)
SMKN 1 Satarmese Rayakan HUT ke-2: Jika Cinta Berlimpah, Tiada Lagi Kata-kata (dok.: SMKN 1 Satarmese) |
BernasINDO.id - Peringatan HUT II SMK Negeri 1 Satarmese dilaksanakan pada Selasa, (21/02/2023). Hari ulang tahun sekolah tersebut bertajuk SMK Negeri 1 Satarmese Maju, Majukan Indonesia.
Sejumlah orang tua peserta didik, warga Waecepang-Nangka, masyarakat desa Terong, dan camat kecamatan Satarmese Barat yang diwakili Sekcam hadir dalam perayaan hari jadi tersebut. Misa dipimpin oleh pastor paroki Narang, romo Stefanus Sawu Pr.
Masuk Genap, Keluar Tak Ganjil
Dalam renungannya, pastor paroki Narang itu mengungkapkan pepatah unik sekaligus menarik perhatian umat yang hadir yakni masuk genap, keluar tak ganjil.
"Ada pepatah mengatakan masuk genap, keluar tak ganjil. Arti pepatah ini, yang saya tahu, bahwa kehadiran seseorang di tengah kebersamaan tidak punya pengaruh apa-apa. Orang itu ada, atau orang itu tidak ada, tidak ada pengaruhnya untuk sebuah kebersamaan", romo Stef.
Hemat romo Stafanus itu, pepatah tersebut seharusnya masuk genap keluarnya harus ganjil. Seseorang tidak dapat diperhitungkan dalam sebuah kebersamaan. Namun hal yang sangat penting agar kita diperhitungkan yakni menjadi pribadi yang berkualitas.
"Maka supaya kita diperhitungkan dalam sebuah kebersamaan, kita harus berusaha, bertumbuh atau menjadi orang yang berkualitas. Kualitas yang seperti apa? Itulah yang kita usahakan, kita peroleh di sebuah lembaga SMK seperti ini", terangnya.
Banyak kualitas tidak hanya terkait pengetahuan tetapi menyangkut seluruh segi kehidupan, sehingga, katanya, kita mengenal pepatah ini berarti Non schole, sed vitae discimus (kita belajar bukan untuk sekolah melainkan untuk hidup).
Baca: Anggota MKKS SMK Kota Tangerang dan Kabupaten Serang "Studi Banding" di SMK Stella Maris
"Kualitas menjadi kata kunci. Ada banyak juga nilai lain yang kita dapatkan di sekolah. Untuk itu sebagai orang beriman kita berusaha selalu menghadirkan Tuhan dalam sekolah kita. Menghadirkan Tuhan sebagai gembala yang baik seperti bacaan pertama yakni sebagai gembala yang baik, Tuhan mengantar domba-dombanya ke sumber air yang menyegarkan, menuntun kita ke jalan yang benar" tambahnya.
Jika Cinta Berlimpah, Tiada Lagi Kata-kata
Guru SMK Negeri 1 Satarmese, Anisetus Oktavianus Talung yang kerap disapa Vian mengatakan if you have more and more love, no words (jika cinta berlimpah, tiada lagi kata-kata). Hal tersebut dikatakannya saat memberikan sambutan pada bagian ritus penutup (pengumuman) Misa.
"Terkait HUT II SMK Negeri 1 tercinta, kita semua yang hadir saat ini, di sini, bersyukur karena betapa besar cinta Tuhan terhadap sekolah kita, seperti kata pepatah jika cinta berlimpah, tiada lagi kata-kata", kata Vian.
Vian Talung meyakini semua yang hadir baik romo maupun umat atau masyarakat di sekitar serta orang tua murid memiliki cinta yang sama terhadap rumah atau rahim SMK Negeri 1 Satarmese.
"Kami yakin dan percaya, romo dan masyarakat memiliki cinta yang sama terhadap rumah, rahim SMK Negeri 1 Satarmese. Kita percaya, apa yang kita lewati khususnya yang dialami oleh keluarga besar sekolah kejuruan ini, semuanya karena besar cinta Tuhan", lanjutnya.
Oktavianus Talung berharap agar rumah kita, SMK Negeri 1 Satarmese ini akan melahirkan pribadi-pribadi yang berkualitas.
Harus Ada Perubahan
Kepala SMK Negeri 1 Satarmese, Fransiskus Jehoda mengatakan keluarga besar SMK Negeri 1 Satarmese perlu menyadari pentingnya perubahan dari waktu ke waktu di setiap aspek kehidupan.
"Harus ada perubahan, walaupun kecil, apakah perubahan itu dalam bentuk semakin ceriahnya wajah siswa/i, ataukah semakin ceriahnya wajah para guru, itu harus disyukuri", kata Fransiskus.
Lebih lanjut kepala SMK Negeri 1 Satarmese itu mengatakan kita tidak hanya sekedar berbicara tentang capaian-capaian, tetapi apa yang kita lakukan, anggaplah sebagai bahan baku untuk mewujudkan mimpi-mimpi di masa depan.
"Kalau hari ini kita menyelenggarakan syukuran, itu karena kita menyadari kehadiran Tuhan dalam perjalanan hidup lembaga ini. Ada banyak peristiwa cepat yang Tuhan buat untuk sekolah kejuruan ini. Itu semua terjadi karena campur tangan Tuhan", terangnya.
Keterlibatan Tuhan, kata Fransiskus Jehoda, tidak dalam keadaan kosong. Semua guru melakukan sesuatu untuk menunjukan bahwa "kita-ada". Kalaupun hal sederhana yang dilakukan untuk lembaga tersebut, kepala sekolah sangat yakin itu akan berbuah manis.
Pada bagian berikutnya, mantan guru SMK Wae Rii itu menyampaikan rencana kerja tahun 2023.
Baca: Demi Masa Depan Anak-anak Stella Maris (Apresiasi untuk Panitia ANBK)
"Kita sudah fix berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kompetensi siswa, keterampilan dan penguatan bahasa inggrisnya. Ada beberapa program yang kita sudah canangkan wajib dilaksanakan pada tahun 2023 ini, dengan maksud untuk kegiatan ekstrakulikuler perlombaan, itu ada 4 perlombaan yang kita selenggarakan dalam rangka HUT sekolah ini", jelasnya.
Fransiskus Jehoda mengakui nilai pedagogi atau pendidikan dalam rangkaian peristiwa lomba yang dilaksanakan dalam rangka HUT sekolah tersebut.
"Saya sangat yakin dan percaya bahwa perlombaan-perlombaan yang kita lakukan baik akademik, seni, stand up comedy maupun olahraga akan memberikan atau mengasah kemampuan-kemampuan siswa, mulai dari kepercayaan dirinya, kerja timnya, semangat ingin majunya, semangat tampil baiknya, saya temukan itu di sini", terangnya.
Kepala sekolah mengingatkan seluruh keluarga besar SMK Negeri 1 Satarmese agar sungguh-sungguh belajar bahasa Inggris.
"Saya selalu ingatkan, bahasa Inggris untuk SMK pariwisata itu harga mati. Maka selama ini kita sudah mulai menciptakan komunitas atau lingkungan berbahasa Inggris di sekolah. Kita perlu membiasakan diri terkait hal tersebut", tegasnya.
Fransiskus Jehoda mengharapkan semua keluarga besar SMK Negeri 1 Satarmese bersatu tekat, satu hati, satu jiwa untuk mulai membangun lembaga kejuruan tersebut ke depan menjadi wadah yang semakin maju.
Perayaan HUT SMK Negeri 1 Satarmese tersebut semakin meriah tatkala ada perlombaan vokal solo (lagu bahasa Inggris) dan jurinya yakni pastor paroki Narang, Sekcam, dan ketua komite.
Perlombaan vokal solo putra tersebut dimenangkan oleh peserta kelas X, Ricky.
Seusai perlombaan, semua yang hadir saat itu mewujudkan rasa syukur dengan menikmati hidangan bersama.
Kira-kira 30 menit berselang, acara pemotongan kue ULTAH dilakukan bersama guru yang dipandu oleh kepala sekolah.