Tentang Aku dan Kamu; Pengetahuan Sejati Jaga Cinta Kita

Oleh: Yohana Putri Wawut

Penulis adalah Siswi SMK Negeri 1 Satarmese

Tentang Aku dan Kamu; Pengetahuan Sejati Jaga Cinta Kita (ilustrasi: kumparan)

Aku tak tahu harus mulai dari mana untuk menuliskannya, dan tak tahu mulai dari mana untuk mengisahkannya agar kisah cinta ini utuh. Pertemuan kami begitu singkat, bagaikan angin yang berlalu tanpa bekas. Tiada jejak di sana, entahlah.....

Baca: Kumpulan Puisi Terbaik Karya Siswa/i SMKN 1 Satarmese, Kelas X UPW 2

Pertemuan singkat itu terasa sangat indah. Sebab selaksa kisah kasih termeterai dalam kenangan. Tak mungkin kulupakan, meski hubungan itu berakhir di Desember kelabu. 

Tepat pada tanggal 17 Agustus, aku dan dia resmi berpacaran. Memiliki dirinya adalah suatu hal yang paling bahagia dalam hidupku. Dan tentang dia, mungkin sebagian besar orang akan bilang bahwa dirinya orang yang sangat kaku dan dingin. 

Dia nggak banyak bertingkah, namun banginya berbicara adalah seni yang mengungkapkan siapa dirinya. Identitas yang otentik. Bagiku semua tentang dia adalah suatu keistimewaan. Jadi saat orang bertanya “kok kamu pacaran sama dia, gimana ceritanya”atau ada juga yang pernah bilang “kok kamu bisa shi luluhin hati-nya, padahal kan dia orangnya sangat dingin”. 

Baca: Risna Membara Di Jalanan

Aku berkata kepada mereka, cara mencintai setiap orang itu berbeda dan dia mencintai saya, tanpa perlu banyak kata. Namun aku bisa melihat ketulusannya lewat cara dia memperlakukan diriku layaknya dia mengasihi dirinya sendiri. Bagiku semuanya adalah cinta yang mendewasakan.

Mungkin kalian akan bertanya, kenapa aku mencintai dia, jawabannya saya pun juga tidak tahu mengapa itu terjadi. 

Karena menurut saya, jika kita mencintai seseorang karena ada alasan itu bukanlah cinta, itu mungkin  hanya sebatas kata suka. 

Ketika kita mencintai tanpa alasan, bagiku itulah cinta sesungguhnya. Cinta adalah tentang cinta itu sendiri; ketika aku mencinta tanpa kata-kata.

Namun, saat diriku ditanya terkait keberpisahan kami, seketika itu, aku diam membisu sebab bagiku diam adalah kata-kata bernas yang mampu memberi jawaban. Biarkan cinta itu yang menggerakkan aku dan dia dalam satu cinta. Dan kubiarkan waktu menjadi bintang memerlihatkan saat yang tepat seusai pendidikan selesai. 

Bagiku, sekolah dulu, sebab pengetahuan di sekolah adalah pacarku sementara. Kubiarkan pengetahuan menjaga diriku demi cinta sejatiku, daripada aku menjaga pacar orang yang berdampak pada luka di hati. 

Sekali lagi kuucapkan, pendidikan adalah cinta sejatiku yang dapat menunjuk dan menuntunku pada cinta sesungguhnya. Kuutamakan dan pertamakan sekolah, yang lain dikemudian.......

Baca: Wanita Berbicara Dalam Diam

Makasih yah Kak, kamu sudah mengajarkan aku tentang cara mencintai. Dan mungkin, selama ini aku banyak kesalahan dan belum bisa menjadi yang terbaik

Aku minta maaf...... 

Mungkin takdir tak mengijinkan kita bersama, tapi aku harap kamu bisa menjadi panutan buat aku. Makasih juga atas semua perhatian yang kak berikan ke-aku selama ini..... 

Jika kamu jodohku, kita biarkan pengetahuan menjaga cinta kita selamanya hingga waktunya tiba. Sekolah dulu. Utamakan pendidikan dulu sebab itu yang membuat cinta kita tetap bersinar; gemilang di setiap gelombang terjang, dan abadi di setiap kepalsuan. 

Bersambung.....