Baca: Memori Perwujudan Kebebasan Akademik di Loyola 1996-1999
Ketua panitia lokakarya, Bonefasius Mancuk menyampaikan pelaksanaan kegiatan bersama para guru SMK sekabupaten Manggarai berjalan aman, lancar dan sesuai dengan rencana.
“Pelaksanaan kegiatan lokakarya ini berjalan dengan aman, lancar dan sesuai rencana, serta materi yang telah disampaikan oleh narasumber sangat menarik” kata Bonefasius, Sabtu, (12/08).
Sementara ketua MKKS kabupaten Manggarai, Isidorus Son menegaskan para pengajar yang mengikuti lokakarya wajib menghasilkan satu dokumen yakni kurikulum merdeka.
“Terkait kegiatan lokakarya ini, kita harus mendapatkan satu dokumen yakni kurikulum merdeka, karena sudah mendapat pencerahan terkait IKM tersebut, dan ruang selalu terbuka untuk melakukan konsultasi dan diskusi jika ada yang terlupakan pada saat mengikuti kegiatan selama tiga hari ini”, ujar Isidorus.
Kepala SMK Swakarsa itu melanjutkan, kurikulum merdeka memuat mata pelajaran muatan lokal yang perlu dijalankan sesuai konteks satuan pendidikan masing-masing, sehingga para pengajar perlu berdiskusi dengan narasumber untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Baca: Siapa Pendiri "Loyola"? (Jangan 'Abaikan' Peran Tokoh Awam)
M. Mantovvony Tapung selaku narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan kegiatan lokakarya tersebut merupakan kesempatan kita bergerak bersama, berubah, berbuah, dan buahnya itu bisa dibagikan kepada sesama.
“Ini kesempatan kita bergerak bersama, berubah, berbuah, dan buahnya bisa dibagikan kepada sesama, oleh karena itu kita perlu melibatkan diri dalam kegiatan seperti ini” terang Manto.
Para pendidik dari 9 SMK di kabupaten Manggarai mendapat pencerahan terkait implementasi kurikulum merdeka yang telah diberikan oleh tiga narasumber yang merupakan fasilitator nasional program sekolah penggerak sekaligus dosen UNIKA St. Paulus Ruteng. Tiga narasumber tersebut yakni Dr. M Mantovonny Tapung, S.Fil, M.Pd, Tarsianus Golo, S.Fil, M.H., dan Alfonsus, M.Pd.
Kegiatan itu bermaksud membantu para guru SMK sekabupaten Manggarai untuk mengembangkan dan meningkatkan strategi pengajaran berkualitas, berkarakter, inovatif, kreatif, transformatif sesuai kurikulum merdeka.
Sebelum kegiatan lokakarya itu diakhiri, para guru diminta untuk menyusun modul ajar sebagai bentuk pengaplikasian materi yang telah diberikan dan dipandu oleh para narasumber. Para guru terkesan antusias dan penuh sukacita oleh karena semangat belajar bersama dan saling berbagi pengalaman.
Diharapkan kegiatan lokakarya tersebut dilakukan secara berkala demi pengembangan dan peningkatan kompetensi dan kualitas penerapan implementasi kurikulum merdeka serta mampu berkontribusi terkait kualitas pendidikan SMK di kabupaten Manggarai.
Oleh: Nasarius Fidin
Penulis adalah Guru SMK Negeri 1 Satarmese yang mengikuti lokakarya selama 3 hari di Ruteng.