Revolusi Politik Menuju Indonesia Emas 2045 |
“Panggilan orang Katolik adalah bekerja sama dengan Rahmat Allah menabur kasih di dunia,” demikian Fransiskus Ransi melantangkan, “konsep revolusi politik pemuda Katolik di Indonesia. Kata revolusi mengandaikan ada sesuatu yang kurang dalam tubuh perpolitikan di Indonesia. Politik Indonesia terjangkit sebuah Death Valley. Death valley adalah sebuah tempat paling panas yang berada di Amerika Serikat. Sebuah zona yang tidak terdapat sumber-sumber kehidupan. Tidak ada hujan dalam kurun waktu yang lama. Itulah alasan kenapa tempat ini disebut “Death Valley”. Lembah kematian kini sedang melanda agama-agama di dunia, termasuk Indonesia.
Politik sebagai energi pembebas adalah sebuah ideal normatif, bukan (belum) merupakan kenyataan riil di Indonesia. Dalam kenyataan riil mesti diakui bahwa sering kali agama justru merupakan sumber aneka belenggu ketimbang sumber pembebasan. Akhir-akhir ini bermunculan skeptisme kepada politik. Baru-baru ini, ada sebuah riset fenomenologi terhadap 50 orang mahasiswa dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur perihal keyakinan politik. Dari hasil riset, mereka memiliki pandangan positif tentang politik. Kurang lebih diperkirakan 20% mahasiswa menilai politk sebagai “central- clue” dalam kehidupan. Terdapat kurang dari 65% melihat politik hanya sebatas identitas belum sampai pada tahap nilai hidup. Kenapa nilai-nilai politik itu sulit dihayati dalam kehidupan sehari-hari? Satu-satunya cara agar politik keluar dari Death Valley adalah revolusi.
Akhir-akhir ini, panggung perpolitikan Indonesia Kembali dimerihakan lagi oleh safari Politik dari berbagai tokoh nasional. Anies Baswedan melakukan safari politik di berbagai tempat di Indonesia. Ia mencoba membaca dan memanfaatkan ingatan masyarakat yang pendek. Ingatan masyarakat yang pendek dimanfaatkan oleh calon pemimpin baru yang terkadang melakukan banyak aksi kebaikan.
De facto, ingatan masyarakat dalam arena politik sangat pendek. Masyarakat akan berdecak kagum dengan calon pemimpin yang masih rapih dalam ingatan mereka. Anies Baswedan melakukan safari politik ke berbagai daerah di Indonesia.
Dalam ritme ruang politik ingatan masyarakat sangat pendek. Apa pun yang dilakukan dalam waktu singkat dalam safari politik itu sangat membekas dalam ingatan mereka. Ini adalah peluang bagi setiap pemimpin yang ingin mencalonkan diri sebagai calon legislatif, eksekutif dan presiden.
Momen sebelum tahun 2024 sudah mulai bermunculan calon-calon pemimpin yang baik. Anis Basweden melakukan Safari politik dengan maka di emperan jalan. Banyak politikus yang sudah mulai mengambil simpati rakyat.
Beragam muncul pemimpin berhati Nurani rakyat dengan jargon blusukan ala Jokowi. Penulis lebih tertarik melihat persoalan politik kartel yang berdampak pada kebijakkan yang keliru. Gramsci-seorang filsuf Italia mengatakan, di mana rakyat bisa dididik menjadi kritis dan realistis sehingga bisa melakukan counter terhadap hegemoni pemerintah dan menciptakan common sense yang lebih masuk akal (A. Sudiarja, 2018). Politik sekarang telah berubah haluan. “Demokrasi kita sedang becek digenangi korupsi”, membenarkan apa yang dikatakan Mahfud MD.
Gambaran situasi tersebut adalah sebuah bentuk keprihatinan Fransiskus Ransi dalam melihat wajah perpolitikan Indonesia. Mulai dari politik kartel sampai di korupsi. Lalu: sampai pada penyakit amnesia dalam politik. Pemimpin tiba-tiba lupa (Lupa diri, orang lain dan lupa akan segalanya)
Politik Kartel
Politik sejatinya adalah deliberasi rasional ruang publik berubah wajah menjadi politik pencitraan; spanduk, billboards, kemolekan tubuh dan iklan-iklan. Apa itu politik kartel? Dalam sistem kartel politik terbangun monopoli yang berdampak pada meminimalisasi persaingan, tindakan menoleransi korupsi dan kolusi serta hancurnya fungsi institusi demokrasi. Dalam system pasar, pihak yang paling dirugikan oleh kartel adalah konsumen karena mereka harus membeli barang dengan harga yang telah diatur sedemikian rupah oleh pasar. Dalam politik, pihak yang paling dirugikan adalah jelata-jana (massa-rakyat).
Prof. Stein Kristiansen pernah meneliti, untuk menjadi bupati di Indonesia orang tidak segan-segan mengeluarkan biaya sekitar 5 hingga 20 milliar. Sedangkan gaji bupati berkisar, atau 7 juta perbulan. Dari hasil penelitian ini, maka dipastikan bahwa hegemoni kekuasaan akan terus berlanjut. Juragan partai memainkan peran penting dalam pemenangan bupati. Ada begitu banyak kendaraan maupaun kantong yang memboncengi. Sehingga kebijakan pun pasti juga harus melihat dan mempertimbangkan banyak aspek. Sehingga aspek orisinal dan otentik menjadi rada-rada kabur. Seruan menjadi manusia otentik (Kierkegaard) menjadi hilang. Maka, politik hidup dalam banyak wilayah ketertutupan.
Panggilan sebagai Pemuda Katolik
Gereja tidak melihat politik dari kacamata negatif. Politik malah dilihat sebagai sebuah wadah bagi pemuda Katolik untuk menebarkan kasih. Semboyan “Seratus persen Katolik, seratus persen Indonesia”, meminjam ungkapan Soegija perlu dilantangkan lagi sekarang ini. Panggilan pemuda Katolik adalah untuk berpolitik sesuai dengan arus jaman menuju Indonesia emas 2045. Ini adalah sebuah mandat yang suci dan perlu jaga dengan baik.
Antara kehidupan politik dan iman itu bukan sebuah wilayah hitam-putih. Ada sebuah pernyataan yang perlu diingatkan Ketika Yesus mengatakan, “Berikan kepada Kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan berikan kepada Allah apa yang menjadi Hak Allah”. Jadikan dunia sebagai penggung pengejawantahan karya kasih keselamatan Allah.
Oleh: Fransiskus Ransi
(Anggota Pemuda Katolik Tangerang, Banten)