Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Berkenalan Dengan Dr. Kanisius Jehabut

Suara BulirBERNAS
Thursday, December 14, 2023 | 12:11 WIB Last Updated 2023-12-14T08:59:28Z

Oleh: Sil Joni*


Berkenalan Dengan Dr. Kanisius Jehabut
Berkenalan Dengan Dr. Kanisius Jehabut 




Rasa ingin tahun saya begitu besar mendengar nama dan atau membaca tulisan pak Dr. Kanisius Jehabut di akun media sosialnya. Selain karena goresannya sangat bernas, sejatinya saya tertarik untuk ‘mengenal lebih dalam’ sosok ini  lantaran beliau satu-satunya calon legislatif (caleg) di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) yang bergelar doktor


Baca: Semakin Dikritik, Elektabilitas Paslon Prabowo-Gibran Terus Melesat


Saya beruntung sebab ‘sang doktor’ bersedia untuk membuka dirinya dan berbagi perspektif terkait dinamika politik di ujung Barat Nusa Bunga ini. Kesan saya, meski beliau telah menyandang titel akademik tertinggi, tetapi sisi kerendahan hati, tetap terjaga dengan baik. Gelar yang pretisius itu, tidak membuat dirinya jumawa. Sebaliknya, pak Kanis tetap mendarat dan berpijak di bumi. 


Betapa tidak. Sejak saya bersua muka dengan dirinya dan beberapa kali terlibat dalam ‘diskusi informal’, beliau terlihat sangat senang ‘mendengarkan’ pembicaraan partner diskusi. Pak Kanis tidak terobsesi untuk ‘tampil mendominasi’ mengingat luas dan dalamnya pengetahuan yang dimilikinya, tetapi begitu nyaman bertindak sebagai penyimak yang baik. Saya kira, pribadi yang punya kemampuan mendengarkan orang lain itu agak langka saat ini.


Dari kesan sepintas itu, saya termotivasi untuk ‘menggeladah’ sisi interior dari figur ini. Pertanyaan yang berkecamuk di benak adalah siapa sebenarnya doktor yang sangat rendah hati ini?


Ternyata, pak doktor kita ini berasal dari Mberata, Kecamatan Komodo. Individu yang bergelar doktor di wilayah Komodo dan Kempo Mese (Daerah Pemilihan 1/Dapil 1) umumnya bisa dihitung dengan jari. Pak Kanis, tentu saja masuk dalam kawanan kecil itu. 


Kendati demikian, tokoh kita ini lahir di Dahang, Kecamatan Kuwus pada 5 Oktober 1974 dari pasangan Alm. Yoseph Ndondo dan Sisilia Djina. Entah bagaimana ceritanya, keluarga ini bermigrasi ke wilayah Selatan Labuan Bajo, di kampung Mberata sekarang.


Baca: Jangan 'Perkosa' Nama Itu (Bukan Tana Mori tetapi Golo Muri)


Karena itu, tahun 1982 bersama teman-temannya, Kanis kecil mengenyam pendidikan di SD Macang Tanggar dan tamat tahun 1988. Beliau tamat dari SMPN 1 Komodo pada tahun 1991. Selanjutnya, studi jenjang menengah ini di lanjutkan di salah satu SMA di Mataram dan selesai pada tahun 1994. 


Dewi fortuna (nasib baik) menghinggapi tubuhnya. Setelah tamat SMA, pak Kanis diterima sebagai anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Beliau ditempatkan di Kabupaten Mimika, Propinsi Papua. Spirit dedikatif sebagai ‘aparatur negara’ diekspresikan secara paripurna untuk masyarakat Mimika hingga dirinya memutuskan untuk ‘pensiun dini’ pada tahun 2022 kemarin.


Selain sebagai bertugas sebagai seorang polisi, Pak Kanis pernah mengemban beberapa tugas berikut. Dari tahun 2013-2017 beliau menjabat sebagai Sekretaris Bela Diri Institut Ju-Jitsu Indonesia (IJI) Cabang Kabupaten Mimika. Pak Kanis juga pernah menjadi Pengurus Bidang Pembinaan dan Pelatihan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Mimika tahun 2019-2023.


Jabatan tertinggi  dalam bidang olah raga yang pernah diembannya adalah ketika dipercayakan sebagai Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Mimika tahun 2018-2022.  Selain itu, pak Kanis dinilai memiliki kemampuan sebagai ‘mediator’ yang andal. Pada tahun 2022, dipilih sebagai salah satu ‘Trainer Mediator’ di Pusat Bantuan Mediasi (PBM) Gereja Kristen Indonesia (GKI) Papua.


Dalam bidang pendidikan, pak Kanis menorehkan catatan yang menawan. Di sela-sela menjalankan aktivitas sebagai polisi,  dirinya mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang Perguruan Tinggi (PT). Beliau dikirim studi ke level Srata Satu (S1) di Universitas Indoensia Timur. Studi ini diselesaikan pada tahun 2014.


Tidak hanya sampai pada tingkat S1. Rupanya pak Kanis dinilai memiliki kemapuan akademik di atas rata-rata. Buktinya, beliau dikirim lagi untuk menempuh pendidikan jenjang pasca sarjana (Strata Dua/S2) di Universitas Cenderawasih. Gelar S2 diraih pada tahun 2018 dengan predikan ‘Sangat Memuaskan’.


Karier dalam dunia akademik terus melesat. Putra Mberata dengan tiga anak ini, diutus untuk studi ke tingkat doktoral pada tahun 2020. Kali ini, pak Kanis harus ‘menimba ilmu’ di ibu kota Negara, Jakarta. Universitas Trisakti dipilih sebagai kampus untuk menggondol gelar doktor tersebut. Bulan November 2023 kemarin, pak Kanis ‘diwisuda’ sebagai seorang ‘doktor’ dalam bidang Hukum.  Studi di semua jenjang ini selesai ‘tepat waktu’ dengan hasil yang sangat memuaskan. 


Baca: Dari Altar Menuju Pasar: Sebuah Panggilan Politik Ala Fransiskus Kurniandi Tulis


Setelah ‘mengukir’ kesuksesan di tanah orang, dengan penuh kesadaran, dirinya ‘pulang kampung’. Beliau ‘terpanggil’ untuk menularkan semangat meraih sukses itu kepada saudara-sadarinya di Mabar. Agar misi itu termanifestasi, beliau coba berjuang melalui ‘jalur politik’.


Untuk itu, dirinya harus mengundurkan diri alias ‘pensiun’ dini agar idealisme untuk mengabdi di tanah asal lekas terwujud. Partai Gerindra dipilih sebagai ‘kendaraan’ untuk mengangkut ‘kemauan pak Kanis’, menghadirkan perubahan di daerah ini, khususnya di Dapil 1. Sangat menarik untuk disimak seperti apa komitmen dan kesriusan pak Kanis dalam mewujudkan impian mulianya itu. Bersambung….


*Penulis adalah warga Mabar. Tinggal di Watu Langkas.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Berkenalan Dengan Dr. Kanisius Jehabut

Trending Now

Iklan