Cerita Menjelang Natal 2 |
Seorang imam muda setelah ditahbiskan, ditugaskan sebagai pastor rekan di sebuah paroki besar, menemani pastor paroki yang sudah cukup senior. Suatu saat dia dijadwalkan bertugas untuk memimpin Perayaan Natal.
Baca: Jadi Katolik Jangan Plin Plan: Adven, Ya Adven Bukan Natal
Setalah perayaan Natal itu banyak umat yang hadir mulai mengomentari kotbah yang sangat membosankan dan tidak ada pesan yang jelas. Gosip-gosip itu pun ternyata jadi pembicaraan dan sampai juga kepada pastor paroki.
Mendengar banyak umat yang protes dan mengeluh tentang kotbah itu, Pastor paroki ini pun memanggil romo muda itu empat mata, katanya
"Romo, kemarin banyak umat yang mengeluh tentang kotbah romo dalam Misa Natal. Katanya kotbah romo tidak ada isinya, membosankan dan tidak jelas apa pesannya. Bagaimana romo kotbah seperti itu pada perayaan besar? Kalau romo kotbah seperti itu terus, bisa-bisa umat tidak ada yang datang misa."
Baca: Katolik: Tuhan Tidak Menciptakan Kesulitan, Namun Mengubah Kesulitan Menjadi Berkat (Luk 1:15-25)
Romo muda itu dengan sedikit merasa bersalah, menjawab, "Tapi, Romo, kotbah yang saya sampaikan kemarin itu adalah kotbah Natal romo tahun lalu. Dua hari lalu saya temukan teksnya di kantor paroki. Saya melihat ada nama Romo dalam teks itu, sayapun tertarik untuk menyampaikannya kepada umat."
Baca: Meriahkan Natal 2023, Kaum Muda Stasi Lamba Sulap Kapela Dengan Dekorasi Indah
Selamat menjelang natal....
Salam sehat selalu,
Rm. Kardiaman Simbolon, OCarm