Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Di Balik Kekurangan Pasanganmu Ada Cinta Allah Yang Luar Biasa (bdk. Luk 10:21-24)

Suara BulirBERNAS
Saturday, December 9, 2023 | 11:38 WIB Last Updated 2023-12-09T04:52:48Z
Di Balik Kekurangan Pasanganmu Ada Cinta Allah Yang Luar Biasa (bdk. Luk 10:21-24)
Di Balik Kekurangan Pasanganmu Ada Cinta Allah Yang Luar Biasa (bdk. Luk 10:21-24) (ilustrasi: google)




“Jangan karena kecantikan atau kegantengannya yang menjadikan daya tarik bagimu untuk mencintainya. Karena suatu waktu cintamu bisa berubah ketika kecantikan dan kegantengannya termakan usia atau sakit.”


Banyak dari kita pernah pacaran. Dan ketika ditanya oleh pasangan alasan kita mencintai mereka jawaban hampir selalu sama yaitu karena cantik, ganteng, baik hati, murah senyum dan hal lainnya yang baik. Yah itu tidak masalah namun seringkali yang baik ini juga yang membuat pasangan kadang berubah dalam mencintai.


Ketika mulai menginjak usia uzur dan kecantikan maupun kegantengan mulai berubah apalagi ditambah sakit, maka sebagian yang mulai berubah entah dalam sikap maupun tutur kata dan perhatian. Terutama ketika menemukan si mantan yang masih kelihatan cantik atau ganteng dan sehat walafiat. Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK) itu terjadi bukan semata karena kenangan masa lalu atau menjadi teman curhat tetapi juga karena penampilan fisik sang mantan yang kemudian dibandingkan dengan pasangan yang sekarang.


Banyak dari kita ketika melihat kekurangan atau kelemahan pasangan adalah sebuah penderitaan. Bahkan tidak jarang ketika kita marah, kekurangan dan kelemahan pasangan diumbar dan seketika melupakan semua kebaikan yang pernah ia lakukan.


Ketika masih sekolah di SMA Negeri Lewoleba, saya juga memiliki seorang pacar. Dia adalah siswa SMEA Kawula Karya Lewoleba. Saya diolok oleh teman-teman saya bahwa kenapa pacarmu wajahnya lebih tua, dan rambut keriting. Saya hanya menjawab mereka bahwa dimata kalian dia memiliki kekurangan, namun bagi saya; kekurangannya adalah kelebihan dia yang menjadi jalan bagi saya untuk melengkapinya dengan kebaikan dan sebaliknya menjadi jalan baginya untuk merasakan cinta saya bahwa saya mencintai dia bukan sekedar perasaan, karena kalau sekedar perasaan pasti berubah-ubah, namun mencintai dia karena pengalaman saya yang buruk dan berdosa ini dicintai oleh Allah ketika saya sakit.


Dari pengalaman sederhana ini saya kemudian menyadari bahwa semua pasangan memiliki kekurangan dan kelemahan dan sudah pasti bahwa sedikit banyak sudah nampak atau kelihatan waktu masa pacaran. Atau bisa jadi ada yang disembunyikan dan baru muncul setelah perkawinan. Namun ketika kekurangan atau kelemahan pasangan menjadi alasan lunturnya cinta untuk mencintai dan dicintai kita tidak akan melihat kebijaksanaan dan cinta Allah sendiri bahwa Allah mencintai kita melalui Salib.


Demikian juga dengan seseorang yang ingin menjadi imam, suster, frater atau bruder karena mobilnya, makannya enak dan hidupnya bahagia maka perlahan namun pasti motivasinya mulai luntur. Kirain hidup enak, e malah kerja seperti ini, makannya juga membosankan dan lainnya. Namun motivasi itu lahir dari pengorbanan dan penderitaan seorang imam, suster, bruder dan frater dalam pelayanan maka ia akan kuat dan setia meskipun menghadapi penderitaan seperti kesepian, tinggal bersama umat yang sederhana dan lainnya dengan penuh cinta.


Allah mencintai kita tidak dengan kegantengan seorang Yesus. Namun dengan penderitaan bahkan salib yang oleh orang Yahudi adalah sebuah batu sandungan, bagi orang Yunani adalah kebodohan namun bagi Allah itu adalah cinta dan kebijaksanaan-Nya (bdk. 1Kor 1:23).


Dalam kekurangan dan kelemahan pasanganmu, kekuatan cinta Allah hadir melalui pasanganmu. Karena disana menjadi jalan untuk melengkapi kekurangan pasangannya menjadi sebuah kekuatan dan menyembuhkan pasangannya menjadi keteguhan. Dalam kelemahan, kekurangan dan sakit pasanganmu, sejatinya menjadi kekuataan karena Allah menjadikan semuanya itu sebagai jalan cinta, jalan salib melalui pasanganmu untuk mencintai bukan karena kecantikan atau kegantengan namun karena Salib.


Kekuatan cinta berawal dari salib dan bukan dari kecantikan dan kegantengan pasanganmu. Dan dari salib itulah cinta Allah yang sedemikian besar dan luar biasa dinampakan. Bahkan Bunda Maria sendiri memeluk jenasah Yesus sebagai ungkapan cinta pada penderitaan yang menjadi jalan cinta.


Manila: Desember, 2023

Tuan Kopong MSF

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Di Balik Kekurangan Pasanganmu Ada Cinta Allah Yang Luar Biasa (bdk. Luk 10:21-24)

Trending Now

Iklan