Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

PBH PERADI Cabang Ruteng Menjadi Narasumber Workshop Pencegahan Perundungan Anak di SMKN 1 Satarmese, Kepala Sekolah Singgung Hal Ini

Suara BulirBERNAS
Sunday, December 3, 2023 | 16:18 WIB Last Updated 2023-12-04T03:34:00Z

Penulis: Nasarius Fidin*

Penulis adalah Guru di SMKN 1 Satarmese


PBH PERADI Ruteng Menjadi Narasumber Workshop Pencegahan Perundungan Anak di SMKN 1 Satarmese, Kepala Sekolah Singgung Hal Ini
PBH PERADI Cabang Ruteng Menjadi Narasumber Workshop Pencegahan Perundungan Anak di SMKN 1 Satarmese (foto ist.)




SMK Negeri 1 Satarmese menyelenggarakan workshop dengan tema Pencegahan Perundungan dan Tindakan Kekerasan di Sekolah.  


Kepala SMKN 1 Satarmese, Fransiskus Jehoda menyampaikan sekolah menengah kejuruan ini dibangun di atas kesadaran menyeluruh demi kualitas masa depan generasi muda bangsa Indonesia. 


Baca: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Video Pembelajaran Pada Matapelajaran PAKBP Kelas IV di SDI Golo Roke Kabupaten Manggarai Timur


“SMK Negeri 1 Satarmese ini dibangun di atas kesadaran, bahwa masa depan bangsa NKRI berada di pundak anak-anak muda yang sedang mengenyam pendidikan, atas dasar itulah sekolah kita terus berjuang untuk mendampingi, membimbing, mendidik dan melatih anak-anak agar apa yang menjadi visi sekolah bisa terwujud”, ujar Fransiskus, dilansir bernasindo.id, Sabtu (02/11/2023). 


Fransiskus mengungkapkan visi SMK Negeri 1 Satarmese di hadapan pusat bantuan hukum (PBH) perhimpunan advokat Indonesia (Peradi) cabang Ruteng yang menjadi narasumber dalam kegiatan workshop tersebut. 


“Visi sekolah kita yakni Terwujudnya Tamatan SMKN 1 Satarmese yang Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang Menguasai Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi, Berkarakter, Produktif, Komunikatif, Reaktif dan Inovatif serta Berdaya Saing Tinggi”, ungkapnya. 


Untuk mewujudkan visi tersebut, hemat Fransiskus, semua elemen memiliki satu pandangan yang sama tentang arah, semangat dan kerja bersama dalam seluruh proses kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. 


“Para pendidik dan tenaga kependidikan, serta para peserta didik membutuhkan proses dan waktu dalam perwujudan mutu pendidikan bahkan bekerja dari pengalaman-pengalaman kegagalan, namun ada satu hal yang mesti dibangun yakni menciptakan iklim sekolah yang aman dan nyaman serta menyenangkan agar para peserta didik mampu mencapai tangga kesuksesan, semangat kurikulum merdeka kiranya menjadi inspirasi bagi kita semua, bahwa kekerasan, suasana takut atau menyeramkan itu tidak menciptakan situasi kondusif bagi siswa/i kita”, tutupnya. 


Baca: UPTD SDI Wongka Kecamatan Satarmese Barat Melaksanakan ANBK di UPTD SDI Lenggos


Selanjutnya, Tim PBH cabang PERADI Ruteng menerangkan secara gamblang tentang tema yang diusung panitia SMKN 1 Satarmese. 


Bullying Menurut Pandangan PBH PERADI Cabang Ruteng


Menurut ketua PBH PERADI cabang Ruteng, Bullying merupakan perilaku agresif dan berulang yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang kepada seseorang yang lebih lemah atau rentan secara fisik, emosional, atau sosial.


PBH PERADI menerangkan jenis-jenis Bullying seperti Bullying Fisik, Verbal, Sosial, Emosional/psikologis dan Cyber Bullying.


Bullying itu disebabkan oleh perasaan superior, iseng - dorongan kepuasan yang salah, tradisi turun-temurun dan balas dendam, sehingga berdampak pada cedera secara fisik dan psikologis, rasa malu yang akut, minder berlebihan, suka menyendiri, tertutup, takut, cemas, tertekan, prestasi belajar/kerja terganggu, isolasi sosial, bahkan dapat melakukan hal-hal yang membahayakan diri.


Cara Melawan Bullying sangat perlu dilakukan setiap individu seperti mengambil sikap tenang, tidak mudah terpancing untuk membalas dendam. 


Selain itu, setiap pribadi tidak perlu berada sendirian di tempat sepi, dan atau hindari pelaku bullying serta melakukan kampanye anti bullying.


Intisari Hasil Diskusi Bersama


Dalam sesi diskusi, ada beberapa buah pemikiran bernas yang dapat menggugah kesadaran bersama dalam kebersamaan saat itu.


Bahwasannya, pertama, setiap pribadi menjadi agen perubahan dalam pencegahan perundungan. Kedua, membentuk satgas perlindungan anak–anak di sekolah dalam kaitan dengan pencegahan perundungan. Ketiga, berani menjadi 2P (pelapor dan pelopor) dalam kaitan dengan pencegahan perundungan. Keempat, membuat tagline di sekolah terkait pencegahan perundungan


Janji Tim Anti Perundungan SMKN 1 Satarmese


Dalam rangka meminimalisir terjadinya perundungan dan tindakan kekerasan di SMKN 1 Satarmese, kami yang bergabung dalam Tim Anti Perundungan SMKN 1 Satarmese, dengan kesadaran penuh berjanji;

Pertama, menjadi warga sekolah yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengamalkan UUD 1945 dan Pancasila, serta menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika.


Baca: Penerapan Literasi Dalam Pembentukan Karakter Siswa SMPN 5 Borong


Kedua, bersedia menjadi siswa pelopor dalam upaya pencegahan perundungan dan tindakan kekerasan di sekolah


Ketiga, berupaya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, aman dan menyenangkan dengan menjadi siswa yang rajin, suka belajar dan ramah terhadap sesama siswa dan hormat kepada guru dan orang tua.


Keempat, berjanji untuk menjaga integritas diri, nama baik lembaga dan keluarga.


Kelima, mematuhi aturan dan tata tertib sekolah serta peraturan lain yang berlaku


Keenam, janji ini saya lakukan sebagai pedomaan dalam menjalankan tugas dan peran sebagai agen pelopor pencegahan perundungan dan tindakan kekerasan di SMKN 1 Satarmese.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • PBH PERADI Cabang Ruteng Menjadi Narasumber Workshop Pencegahan Perundungan Anak di SMKN 1 Satarmese, Kepala Sekolah Singgung Hal Ini

Trending Now

Iklan