Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Selain Ritus Adat, Warga Purangkilit Adakan Ritual Rohani di Altar Sompang

Suara BulirBERNAS
Monday, January 1, 2024 | 00:58 WIB Last Updated 2024-01-01T04:54:36Z

Oleh: Nasarius Fidin


Selain Ritus Adat, Warga Purangkilit Adakan Ritual Rohani di Altar Sompang
Selain Ritus Adat, Warga Purangkilit Adakan Ritual Rohani di Altar Sompang




BernasINDO.id - Kebiasaan dipenghujung tahun, hampir semua orang lebih khusus masyarakat Manggarai menyelenggarakan ritual adat untuk berterimakasih kepada Mori Jari Dedek (Tuhan Yang Maha Kuasa) dan juga mendoakan keluarga yang telah beralih dari dunia. 


Baca: Pertunangan Harry dan Arny Dirayakan Dengan Spesial, Romantis, dan Penuh Sukacita


Hal yang sama dilakukan oleh warga kampung Purangkilit, desa Ruwuk, kecamatan Satarmese Barat, mengadakan ritual budaya dan rohani (ibadat penutupan tahun) di sompang (salah satu tempat penting dalam ritual adat Manggarai), Minggu, (31/12/2023). 


Salah satu tokoh adat, Stefanus Mbaut menyampaikan ritual adat di sompang bermaksud untuk mensyukuri semua rahmat dan berkat yang diterima selama setahun 2023 dan menyambut tahun 2024 dengan penuh harapan, keyakinan serta sukacita-cinta. 


"Acara adat ini diadakan sebagai bentuk ungkapan terima kasih kepada Tuhan dan juga semua leluhur atau keluarga yang telah dipanggil Tuhan atas segala sesuatu yang telah diterima dan dialami sepanjang tahun ini", ujar Stefanus. 


Baca: Makna Tradisi Pailaka dalam Perkawinan Kedua Mempelai, Jen dan Any


Secara detail, sosok penting yang sudah pensiun dari profesi sebagai Pendidik itu menerangkan  prosesi acara adat penutupan tahun tersebut sesuai yang direncanakan dan diharapkan.


"Barong wae one wae woang (ritual adat di sumber mata air). Dalam keyakinan orang Manggarai,  leluhur juga hidup di dekat atau sumber mata air. Oleh karena itu, orang Manggarai memiliki tradisi ritual adat di wae woang tersebut. Selain itu, orang Manggarai juga berterimakasih kepada Tuhan yang merupakan sumber mata air kehidupan, karena kita mengakui mata air tersebut bersumber dari Tuhan", terangnya.


Tidak hanya berhenti di situ, seperti tradisi orang-orang Manggarai pada umumnya yakni berdoa di pekuburan. Warga Purangkilit berkumpul di pekuburam umum untuk berdoa bersama, memohon keselamatan kekal bagi keluarga yang telah meninggal dunia.


Bapak Stefanus juga menerangkan ritual adat sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan Ibadat di Sompang sebagai wujud kesadaran dan keyakinan terhadap realitas tertinggi yakni Sang Pencipta. 


Baca: Pesta Rakyat (Festival Golo Koe) Jilid 2


"Ritual adat ini dilakukan untuk mempersembahkan dua ekor ayam yakni seekor ayam jantan berwarna merah sebagai penghormatan terhadap leluhur dan seekor ayam jantan berbuluh putih sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan", tambahnya. 


Seusai acara adat, semua warga melanjutkan diri untuk berdoa bersama di sekitar altar sompang dengan maksud untuk melantunkan puji syukur kepada Yang Kuasa atas segala rahmat, karunia dan berkat yang diterima sepanjang tahun yang akan segera berakhir.


Stefanus berharap agar segala cinta dan cita serta berkat terwujud pada tahun 2024 mendatang. 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Selain Ritus Adat, Warga Purangkilit Adakan Ritual Rohani di Altar Sompang

Trending Now

Iklan