Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Yesus Juga Pengungsi ("Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku, Pulanglah ke Nazaret")

Suara BulirBERNAS
Wednesday, January 31, 2024 | 09:08 WIB Last Updated 2024-01-31T05:40:38Z

 Oleh: RP. Stefanus Dampur SVD*)


Yesus Juga Pengungsi  ("Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku, Pulanglah ke Nazaret")
Yesus Juga Pengungsi  ("Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku, Pulanglah ke Nazaret")




Selayang Pandang tentang Pengungsi dan Pengungsian


Menurut worldvision.org, "pengungsi adalah individu yang meninggalkan negaranya karena ketakutan yang beralasan akan penganiayaan, perang, kekerasan, atau bahaya serius terhadap kehidupan, Kesejahteraan fisik atau kebebasan mereka. Ketika seseorang memenuhi kriteria pengungsi, menurut hukum internasional, mereka berhak atas perlindungan dan bantuan..."(didownload pada hari Senin, 29.01.2024 sekitar pkl. 20.30 WITA oleh Stef Dampur).


Baca: Penghargaan, Apresiasi dan Terimakasih Yang Pantas Bagi Karyawan/ti SVD Menurut Konstitusi SVD (Suatu Catatan Kritis-Yuridis Formal)


Refleksi tentang Masa Pengungsian


Umat kami yang mengungsi di Boru-Hokeng Kecamatan Wulanggitang, sedang berada di posko sekaligus "basecamp" pengungsian akibat erupsi dan letusan gunung berapi Lewotobi sejak tanggal 31 Desember 2023 lalu. Kini, kami memasuki Selasa, 30 Januari 2024. Itu berarti umat kami sudah mengungsi lebih dari sebulan. Syukur kepada Allah bahwa umat kami masih boleh hidup sehat jasmani dan rohani.


Terima Kasih Kepada Para Pihak


Kami merasa perlu dan penting untuk menyampaikan terima kasih berlimpah kepada Pemerintah dalam segala level yang telah mengalami langsung kehidupan pengungsi dan problematikanya. Terima kasih kepada BPBD, Dinsos Sikka dan Flotim, Tagana, Badan Vulkanologi. Terima kasih kepada keluarga besar Polri dan TNI, Pol PP, relawan sosial, Dinkes, para Donatur, baik perorangan maupun lembaga swasta, pemerintah, insan Koperasi seperti KSP KOPDIT OBOR MAS MAUMERE. Terima kasih kepada lembaga religius pria dan wanita, umat dari banyak paroki dan semua pihak yang tak sempat saya sebutkan satu persatu nama mereka. Mereka telah menjadi penolong. Mereka adalah malaikat tak bersayap yang datang pada saat yang genting dan menantang. Terima kasih untukmu semua.


Misa Syukur dan Mohon Kekuatan


Saya (Pastor Stef, SVD) memimpin misa syukur di Posko Pengungsian di Boru pada Selasa sore, 30 Januari 2024, pkl. 18.30-19.30 WITA. Saat itu ratusan umat hadir. Misa ini juga merupakan misa permohonan maaf satu sama lain atas semua hal yang sudah, sedang dan akan terjadi yang menyakiti hati Tuhan dan sesama. Kita juga, melalui misa ini, memohon kekuatan, berkat dan rahmat Allah, semoga kondisi kita mulai normal juga stabil karena penurunan level bencana alam letusan gunung berapi Lewotobi dari level 4 (awas) turun ke level 3 (siaga). Mari kita tetap siaga. Kita tetap berjaga-jaga. Kita tetap waspada.


Baca: "In Memorian" Dede Julius Badar, Penjahit Senior Di Balik Jahit Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero


Yesus adalah Pengungsi: Ke Mesir, Lalu Pulang Ke Nazaret


Pertama, Allah adalah Tempat Pengungsian.

Ketika membaca dan merenungkan perikop kitab Nabi Yesaya 25:1-5, terkhusus ayat 4, saya kaget bukan kepalang. Ayat ini penting.

Bunyi Yesaya 25:4: "Sebab Engkau (baca Allah, -pen) menjadi tempat pengungsian bagi orang lemah, tempat pengungsian orang miskin dalam kesesakannya, perlindungan terhadap angin ribut, naungan terhadap panas fisik, sebab amarah orang-orang yang gagah sombong itu seperti panas terik di tempat kering".

Allah menghentikan semua amarah dan kesombongan itu. Itulah keyakinan nabi Yesaya.


Kedua, Yesus adalah Pengungsi: Menyingkir ke Mesir, Kembali ke Nazaret


Perikop Injil Mateus 2:13-15, diberikan bermacam-macam judul.  Dalam Alkitab tertulis "Penyingkiran ke Mesir". Menurut Dianne Bergant dan Robert J. Karris, judulnya: "Pelarian ke Mesir (Lihat, Dianne Bergant & Robert J. Karris (Eds), Tafsir Alkitab Perjanjian Baru (Jakarta: LBI, 2002), hlm. 35-37).


* Penyingkiran, Pelarian, Pengungsian ke Mesir


"Mesir merupakan tempat biasa untuk pelarian bagi orang Yahudi pada waktu itu. Hanya sesudah kematian Herodes tahun 4 SM, amanlah bagi Yesus untuk kembali ke Palestina. Kutipan Hosea 11:1: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku" menempatkan bagian perjalanan Mesias dalam kerangka pemenuhan kehendak Allah. Peristiwa ini tidak hanya mengidentifikasi Yesus sebagai Anak Allah, tetapi juga mengisyaratkan bahwa Ia adalah personifikasi umat Allah. Sama seperti Allah memanggil Israel Lama dari Mesir untuk menciptakan suatu bangsa khusus bagi-Nya, demikian juga Ia memanggil Yesus dari Nesir ke tanah Israel untuk menciptakan suatu Umat Baru (lihat Mateus 21:41, 43). Prinsip dasar bagi kelanjutan antara umat yang lama  dan umat yang baru adalah Yesus Orang Yahudi (Dianne Bergant dan Robert J. Karris, hlm 57).


** Kedatangan Yesus di Nazaret.

Sesudah kematian Herodes tahun 4 SM, kerajaannya dibagi di antara anak-anaknya. Arkhelaus memerintah Yudea dan Idumea (4 SM-6M). Kisah bagaimana Yesus  pergi ke Nazaret mengikuti pola yang sudah dikenal: penampakan malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam sebuah mimpi, sebuah perintah dan alasan untuk itu (Lihat Keluaran 4:29), ketaatan Yusuf untuk melaksanakan perintah dan sebuah kutipan dari Perjanjian Lama ..." (Ibid, hlm. 37). Kalimat yang terkenal: "Dari  Mesir, Kupanggil Anak-Ku".


Baca: Menjadi Nabi dan Raja yang Berwibawa dan Berintegritas


Ketiga, Kita Mengungsi ke Boru.


*Alasan kita mengungsi yakni karena erupsi dan letusan gunung berapi Lewotobi. Saat itu, usai merayakan Misa tutup tahun 2023 (31 Desember) dan membuka tahun baru, 2024 kita menikmati suasana huru-hara. Semua lari tak tahu arah. Tujuannya hanya untuk menyelamatkan diri sendiri, syukur jika dengan keluarga terdekat. Semua panik, semua mau supaya terhindar dari bencana. 


Setelah sekitar sebulan, (31 Desember ke 30 Januari 2024) datang juga berita gembira ini: "Ada penurunan level bencana alam Letusan gunung berapi Lewotobi dari level 4 (awas) menurun ke level 3 (siaga) dengan tetap memperhatikan beberapa catatan penting". 


** "Dari Boru dan "Camp" Pengungsian Lainnya, Kami Panggil Kembali Umat Ke Rumah Mereka".


Kebanyakan umat sudah merasa jenuh berada di tempat pengungsian. Mereka stres, depresi dan bahkan mengalami rasa putus asa. 

Pertanyaan: "Kapan mereka boleh pulang ke rumah mereka masing-masing?". Mereka mesti menunggu perintah atau instruksi dari pihak yag berwenang. Siapa mereka? Mereka adalah Penjabat Bupati Flores Timur, Ketua Satgas Bencana Erupsi dan Letusan Gunung Berapi Lewotobi, Kaban BPBD, Pihak Keamanan serta semua pihak yang berkompeten dan legitim.


Setelah kembali dari pengungsian di Boru, tentu umat kembali ke rumah masing-masing. Adaptasi lagi dengan atmosfer rumah. Kita mesti merasa betul-betul sampai betah (at home) dan betul-betul merasa masuk (in). Barulah kita berproses lebih lanjut dalam kehidupan.


Kalau Yesus sudah mengungsi ke Mesir dan dipanggil  kembali ke Nazaret, maka umat kami yang sudah mengungsi ke Boru mesti siap dipanggil kembali ke rumah mereka masing-masing.


Misa dan Untaian Harapan.

Perayaan Ekaristi yang kami rayakan di "basecamp" pengungsian pada hari Selasa, (30/1/24) malam hari adalah semacam misa perutusan kembali ke rumah tinggal kita masing-masing. Kita berdoa dan berharap bahwa badai dan bencana erupsi dan letusan gunung berapi Lewotobi ini segera berakhir. Biarkan kita kembali berlangkah maju dalam kehidupan selanjutnya. Kuatkan hati, jiwa dan tubuhmu. Salam "SEROJA= SEhat ROhani JAsmani" untukmu semua. Usai bencana ini, jadilah pribadi bermental baja dan bukan kerupuk. Bangkitkan semangat barumu, bangun jiwa, bangun badan,  untuk kehidupan dan dunia kita yang lebih baik.




*). Penulis adalah pemimpin misa di "Basecamp" Boru-Paroki Hokeng- Kecamatan Wulanggitang sekaligus memotivasi umatnya agar bangkit kembali setelah dipotongtidurkan oleh bencana alam letusan gunung berapi Lewotobi (31/12/23 hingga 30/1/24). Tidak tahu ke depannya, situasi bencana seperti apa, tetapi yang penting tahu bahwa hari sudah seperti ini, membaik. Tetaplah membaik Lewotobi. Sembuh sudah ya Lewotobi. 

Terima kasih.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Yesus Juga Pengungsi ("Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku, Pulanglah ke Nazaret")

Trending Now

Iklan