Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Di Ambang "Satu Putaran"

Suara BulirBERNAS
Friday, February 16, 2024 | 11:44 WIB Last Updated 2024-02-16T05:13:03Z

Oleh: Sil Joni*


Di Ambang "Satu Putaran"
Di Ambang "Satu Putaran"




Perhitungan perolehan suara untuk Pemilihan presiden (Pilpres) sedang berlangsung. KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu belum mengumumkan perolehan suara sementara masing-masing pasangan calon (paslon).


Baca: "Nasib Literasi" di Musim Kontestasi Politik


Tetapi, hasil hitung cepat (quick count/QC) dari beberapa lembaga survei menunjukkan bahwa paslon 02, Prabowo-Gibran unggul telak atas dua paslon lainnya. Suara yang masuk ke pusat tabulasi setiap lembaga itu, sudah hampir 90 persen. Rasanya, jalan menuju ke kemenangan 'satu putaran', tinggal menunggu waktu.


Hasil QC di atas sepertinya tidak beda jauh dengan hasil survei elektabilitas Paslon per akhir Januari. Publikasi hasil survei dari beberapa lembaga kredibel itu, memperlihatkan lonjakan tingkat keterpilihan Paslon 02. Atas dasar itu, mereka memprediksi bahwa paslon 02 bakal menjadi kampium kontestasi hanya dalam satu putaran.


Meski gelombang kritik publik cukup deras terhadap Presiden Jokowi dan Paslon Prabowo-Gibran dukungannya, tetapi hal itu tidak berdampak pada penurunan elektabilitas Paslon ini. Kritik yang massif dan agresif dari kalangan kampus dan kaum akademisi dalam satu bulan terakhir, justru menjadi semacam 'iklan gratis' untuk Prabowo-Gibran. Suara kritis-profetis itu, tidak bergema di tingkat akar rumput.


Seruan moral dari para profesor agar Jokowi tidak menyalahgunakan kekuasaan untuk memenangkan Paslon 02 pun tak sanggup membendung tren peningkatan elektabilitas Paslon ini. Penilaian bahwa Jokowi melanggar etika bernegara sama sekali tak punya efek elektoral untuk Paslon yang lain.


Baca: Pemilu, Kasih, dan Politik Rabu Abu


Perolehan suara Paslon 03, Ganjar.Mahfud yang 'terjun bebas', ditengarai sebagai efek dari serangan yang brutal terhadap Jokowi. Masalahnya adalah tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi, masih sangat tinggi, sekitar 80 persen. Mayoritas publik yang puas terhadap Jokowi, cenderung mendukung Paslon yang didukung oleh Jokowi.


Boleh dibilang, Jokowi merupakan salah satu 'mata air dukungan' untuk kemenangan Prabowo-Gibran. Jokowi menjadi faktor penentu melambungnya perolehan suara 02. Fanatisme dukungan terhadap Jokowi, tentu saja berimbas pada Paslon 02.


Sebelumnya, proses pencalonan 'anak presiden', Gibran Rakabuming Raka yang berpasangan dengan Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres 2024 menuai kontroversi. Pasalnya, kuat dugaan bahwa pencalonan itu sarat dengan nepotisme. Presiden yang tidak lain ayahnya sendiri 'turut andil' dalam membentangkan 'karpet merah' bagi Gibran untuk menjadi Cawapres.


Teater nepotisme dan dinasti politik diperlihatkan secara telanjang. Demi memuluskan pencalonan Gibran, konstitusi pun 'dibegal'. Pelbagai siasat licik, termasuk upaya memanipulasi konstitusi, diperagakan secara gamblang.


Alhasil, Paslon Prabowo-Gibran dan presiden Joko Widodo menjadi sasaran 'amukan kritik publik'. Semburan api kritik terus dimuntahkan ke ruang publik. Jokowi, di ujung kekuasaannya, dinilai telah menghancurkan demokrasi. Trend kemunduran praksis berdemokrasi pada periode 2 kekuasaannya, terus meningkat.


Kendati 'dihujani' dengan kritik yang bertubi-tubi, ternyata tingkat keterpilihan Paslon ini malah semakin menanjak. Simpati dan dukungan konstituen mengalami lonjakan yang signifikan. Boleh dibilang, derasnya badai kritik publik itu, seolah membawa berkat tersembunyi (blessing in disguise).


Baca: Pemilu: Berjalan Bersama Sukacita, Harapan, Duka dan Kecemasan Bangsa Indonesia


Buktinya, hasil survei dari semua lembaga kredibel memperlihatkan hasil yang mencengangkan. Paslon Prabowo-Gibran berada pada posisi top dengan selisih suara yang cukup lebar dengan Paslon yang berada di urutan dua. Semua prediksi itu, sepertinya tidak meleset ketika membaca perolehan suara sementara versi QC.



*Penulis adalah warga Mabar. Tinggal di Watu Langkas.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Di Ambang "Satu Putaran"

Trending Now

Iklan