Oleh: RP. Stefanus Dampur SVD*)
Getaran Kehidupan (foto ist.) |
Ilmu Fisika mengajarkan kita/
Tentang getaran sebagai gerak bolak-balik suatu partikel secara periodik/
Melalui titik seimbangnya/
Mengikuti kaidah: satu getaran adalah satu kali melakukan gerak bolak-balik//
Baca: Kapasitor Kehidupan
Sungguh!
Yang ada padaku dan padamu/
Bukan cuma satu getaran/
Tapi banyak getaran menggelora/
Bercampur-aduk tak menentu walau tak disuruh//
Getaran hati, Budi dan rasa kita/
Nyaris tak terhitung pada tiap waktu/
Karena dinamika tiada henti/
Dan dialektika semakin ramai/
Diperkirakan melampaui getaran dahsyat gempa vulkanik maupun tektonik!//
Baca: Kecepatan dan LDR
Dalam getaran itu ada semacam simpangan dan amplitudo/
Pada mana posisi partikel "bergerak terhadap titik seimbangnya"/
Dan getaran terbesarnya menyelimuti dunia kita//
Ada periode/
Ada pula frekuensi/
Ada selang waktu yang dibutuhkan melakukan suatu getaran/
Ada pula banyaknya getaran setiap satuan waktu//
Jika periode (T) merupakan hasil bagi antara waktu (t) dan jumlah getaran per detik (n)/
Maka frekuensi (f) merupakan jumlah getaran per detik (n ) dibagi getaran (t) yang terjadi//.
Hidupku, hidupmu, hidup kita/
Tentu mempunyai getaran tak terkira/
Dan aku menyebutnya sebagai "getaran kehidupan yang menghidupkan jangan mematikan"/Jaga saja proporsionalitasnya/
Baik skala kecil, sedang maupun besar//
Baca: Memori Indah Hukum Newton Tiga
Optimis, yakin tetap berjuang dan pastikan/
Getaran itu menghidupkan/
Mentransformasikan/
Tak lupa pula konstruktif, buat hidup makin hidup dan bahagia terawat dengan apik//.
*) Penulis adalah pencinta karya sastra terutama puisi.
(Golo Mbe, 12052020: usai petik kopi di senja hari. Saat itu juga peringatan Hari Perawat Sedunia. Saya juga akan merawat dan memaknai getaran dan dinamika kehidupan)****