Menabur Cinta Dan Bukan Penghakiman (Luk 6:36-38)

“Kita hanya bisa dicintai kalau kita siap untuk mencintai. Kita bisa menerima ketika kita juga siap untuk memberi. Orang yang kikir selalu sibuk dengan dirinya sendiri.”

Baca: Menjadi Orang Yang Murah Hati

Hari ini, melalui bacaan Injil kita semua diajak oleh Yesus:

-. Untuk Berbelaskasih. Menjadi orang yang berbelaskasih artinya yang menabur cinta dengan murah hati, yang memahami tragedi-tragedi kecil sesama. “Berbahagial orang yang murah hatinya, karena mereka akan memperoleh kemurahan” (Mat 5:7).

-. Tidak Menghakimi. “Marilah kita lambat dalam menghakimi.” Setiap orang melihat segala sesuatu melalui sudut pandangnya sendiri dan pemikirannya sendiri dengan segala keterbatasan melalui mata yang seringkali kabur dan tertutup oleh keinginan pribadi. Maka Jangan menghakimi tanpa menyaring terlebih dahulu penilain (penghakiman) kita didalam doa.!

Baca: Tanda Salib: Ungkapan Cinta Pada Yesus Dan Memberkati Diri Kita Sendiri

-. Tidak Memvonis. Kita semua pasti dan sering melakukan pelanggaran yang sama seperti yang dilakukan oleh sesama kita dan mengcamnya dengan penuh kemarahan. Maka jangan terlalu terobsesi untuk melihat kotoran didalam mata sesama kita.

-. Mengampuni. Sebuah pepatah Hindu demikian, “Orang yang adil hendaknya seperti kayu cendana yang mengharumkan kapak yang menebangnya.” Artinya kita memang terluka karena disakiti namun kita bisa menyebarkan keharuman pada yang melukai kita melalui pengampunan.

Baca: Menjadi Anak Allah yang Terkasih

-. Berusaha untuk Memberi. Berusahalah untuk memberikan dirimu, maka orang lainpun akan memberikan diri mereka kepadamu.

Note: Give and You shall Receive, From Death To Life (Daily Meditations For The Lenten Season), 23.

Manila: 26-Februari, 2024

Tuan Kopong msf