Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Pemilu: Berjalan Bersama Sukacita, Harapan, Duka dan Kecemasan Bangsa Indonesia

Suara BulirBERNAS
Monday, February 12, 2024 | 09:11 WIB Last Updated 2024-02-12T02:25:44Z
Pemilu: Berjalan Bersama Sukacita, Harapan, Duka dan Kecemasan Bangsa Indonesia
Pemilu: Berjalan Bersama Sukacita, Harapan, Duka dan Kecemasan Bangsa Indonesia




Pencoblosan capres-cawapres dan DPRI RI untuk Dapil DKI Jakarta 2 yang meliputi Daerah Pemilihan Luar Negeri, secara khusus di Filipina dilaksanakan dua (2) kali. Pecoblosan pertama dilaksanakan pada tanggal 04-Februari, 2024 di Christ the King-New Manila dan kedua untuk yang mencoblos di TPS Kedubes-Makati dilaksanakan pada hari ini, Minggu, 11-Februari, 2024.


Baca: Politik Cinta


Hari pencoblosan yang bagi kami yang berkary di paroki memang cukup menyulitkan dengan intensitas misa yang cukup banyak. Namun tidak menjadi penghalang dan alasan untuk meninggalkan ruang pencoblosan. 


Pada hari Minggu ini, juga hari Minggu Orang Sakit Sedunia, yang pada hari Minggu ini menjadi perwujudan nyata dari semangat berjalan bersama mereka yang sakit menjadikan sukacita dan harapan serta duka (sakit) dan kecemasan mereka sebagai sukacita, harapan serta duka dan kecemasan bagi para pengikut Kristus (GE-Gaudium et Spes.1).


Berpijak pada jiwa dan semangat perayaan Hari Minggu Orang Sakit sedunia, saya setelah misa ketiga di paroki (pkl. 10.00-11.00) langsung menuju ke Kedutaan Besar Indonesia untuk Filipina yang berada di wilayah Makati. Pkl. 12.00 siang kami berangkat dari paroki melalui sky way untuk menghindari kemacetan karena masih ada dua (2) kali misa di paroki yaitu pada jam 17.00 dan 18.30. Tiba di Kedubes jam 13.30. 


Bergegas masuk ke ruang pencoblosan dan sekitar 10 menit menunggu nama saya dipanggil untuk mencoblos. Setelah pencoblosan masih berkumpul dan berceritera dengan teman-teman warga Negara Indonesia yang adalah suster dan frater. Ada satu suster tinggal di Cavite, yang dengan bus sampai di Makati sekitar 3 jam dan masih menggunakan jeepny menuju Kedubes. Ada satu suster tinggal di Antipolo yang harus menggunakan transportasi bus sekitar 2 jam lalu kemudian menggunakan jeepny menuju Kedubes.


Baca: "Vaksin Anti-Korupsi” (Urgensi Impelentasi Pendidikan Anti Korupsi di Sekolah)


Sebuah pengorbanan yang luar biasa. Harus beberapa kali mencari kendaraan untuk bisa tiba di Kedubes dan mengikuti Pemilu adalah semangat Pengorbanan yang luar biasa untuk Indonesia dan bentuk cinta pada pengorbanan Kristus sebagai umat Katolik. Ada beberapa imam juga yang tinggalnya cukup jauh namun dengan penuh sukacita mengikuti pencoblosan sebagai pewartaan iman bahwa untuk bisa berjalan bersama sukacita, harapan, duka (sakit) dan kecemasan bangsa Indonesia membutuhkan pengorbanan.


Setelah bercengkerama sekitar dua jam, saya kembali ke paroki tepat Jam 14.45. Tiba di paroki jam 16.30 dan langsung mandi untuk merayakan Ekaristi pada jam 17.00 dan selanjutnya pada jam 18.30. Secara manusiawi ada rasa capek dan mengantuk. Namun semuanya menjadi sirna ketika mendengarkan sapaan ramah penuh senyum dari umat dan anak-anak.


Dari pengalaman sederhana ini menyadarkan saya bahwa untuk mencintai Indonesia membutuhkan pengorbanan yang tidak semata karena hendak memilih calon yang didukung namun semata karena Indonesia. Maka jiwa dari semangat pengorbanan adalah pengorbanan Kristus yang telah lebih dahulu menjadikan sukacita, harapan, duka dan kecemasan kita sebagai SalibNya (bdk. Mat 27:27-56).


Baca: Penampakan Tuhan Dan Suara Kenabian Para Guru Besar


Dan dari semangat pengorbanan ini pula menyadarkan saya bahwa Pemilu bukan sekedar pesta demokrasi namun juga merupakan perwujudan iman saya sebagai seorang Katolik yang ketika memilih pemimpin Republik Indonesia tetap berpijak pada semangat iman yang dihayati bahwa Pemilu bukan sekedar memilih karena rasa perasaan pada sosok calon tertentu namun ada satu kesamaan spirit;


“ Berjalan bersama Kegembiraan, Harapan serta Duka (sakit) dan Kecemasan Bangsa Indonesia.”


Manila: 11-Februari, 2024


RP. Tuan Kopong MSF

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pemilu: Berjalan Bersama Sukacita, Harapan, Duka dan Kecemasan Bangsa Indonesia

Trending Now

Iklan