Oleh: Stef Dampur*)
Insan SMKN 1 Wulanggitang Hokeng Menyelenggarakan Rekoleksi Sebelum Ujian (foto saat rekoleksi) |
Adalah Guru Agama SMKN 1 Wulanggitang, Bapak Hen Lewar, yang menghubungi saya untuk memberikan Rekoleksi bagi Insan SMKN 1 Wulanggitang. Saya meminta Beliau untuk mengontak Pater Maxi Seno, SVD sebagai Pastor Paroki. Setelah beliau berkontak ternyata Pater Maxi berhalangan. Oleh karena itu, Pater Maxi mengusulkan untuk menghubungi Pastor lain. Lalu, Pa Hen mengontak saya agar berkenan memberikan Rekoleksi tersebut. Sayapun menyanggupinya.
Baca: Melanjutkan Tradisi Baik "Rabu Trewa" Dan Membiasakan Lamentasi Tri hari Suci di Paroki Hokeng
Rekoleksi Diawali dengan Kuis Pengetahuan Umum Katolik
Akhirnya, tibalah waktu yang disepakati. Hari itu Sabtu, (16/3/24). Kami memulai Rekoleksi dengan "menyiapkan suasana" rohani bagi segenap peserta. Kami mengawalinya dengan Kuis Pengetahuan Umum Katolik. Kuis ini berhadiah. Siapa yang berani menjawabnya, diberikan hadiah langsung. Anggap saja itu sebagai Hadiah Paska 2024.
Materi Kuis
Materi Kuis yang disiapkan oleh Pater Stef Dampur, SVD sungguh bervariasi. Ada pengetahuan tentang gereja sebagai gedung dan sebagai persekutuan umat beriman. Ada materi tentang sakramen-sakramen, Struktur hierarki, tanda dan simbol dalam gereja, kebiasaan-kebiasaan dalam gereja Katolik. Di sisi lain, ada juga materi tentang Alkitab tentang pembagiannya, nama-nama Kitab dalam Alkitab, jenis-jenis doa, nama biara, dll.
Perempuan Menjadi Mayoritas Aktif
Saat melaksanakan Kuis, nampaknya siswa perempuan yang lebih aktif dibandingkan dengan pria. Tidak mengherankan jika yang lebih banyak menjawab pertanyaan adalah perempuan. Merekalah juga yang banyak mendapatkan hadiah.
Ini memang kegiatan pertama kali yang saya bawakan di SMKN 1 Wulanggitang- Hokeng. Mungkin siswa-siswi masih canggung, ragu dan takut. Bagi saya, anggap saja hal ini merupakan masa penyesuaian serta perkenalan awal dengan mereka.
Setelah menyelesaikan kuis pengetahuan umum Katolik, saya menyiapkan diri untuk memimpin upacara rekoleksi. Sementara itu, peserta siswa-siswi diberikan kesempatan untuk menarik napas sebentar dan muai masuk ke dalam kegiatan rekoleksi.
Menghayati Kesalehan Kristiani (Bdk. Mateus 6:1-6. 16-18)
Jujur saya akui di hadapan peserta rekoleksi bahwa bahan ini saya sudah bawakan pada saat merayakan hari Rabu Abu di Stasi Sukutukang pada 13 Februari 2024 lalu dan bahan tulisannya sudah dimuat di laman: https://www.bernasindo.id// tertanggal 16 Februari 2024 dengan judul: "Menghayati Kesalehan, Menyucikan Hati dan Berdamai dengan Allah". Inspirasinya berasal dari bacaan-bacaan Kitab Suci pada perayaan Rabu Abu.
Saya menjelaskan tentang tiga kesalehan Yahudi yang juga menjadi Kesalehan Kristiani yakni doa, puasa dan derma. Intipati dari semuanya adalah kita perlu menjalankan kesalehan tersebut dengan kesadaran iman bahwasanya biarkan Allah Bapa di Surga saja yang mengetahui dan mengganjari setiap tindakan dan aktus Kesalehan yang kita lakukan.
"Lakukan segala sesuatu dengan iman yang kokoh kepada Allah bukan untuk dipuji oleh manusia. Kita perlu memuliakan Allah dan menguduskan diri serta sesama kita", demikian pesan Pater Stef SVD kepada partisipan.
Tingkatkan Disiplin dan Semangat Belajar
Sebelum memulai Rekoleksi,
Kepala SMKN 1 Wulanggitang, Bapak Yakobus Milan Dawan berpesan agar para siswa-siswi meningkatkan kedisiplinan dan semangat belajar.
"Pater, saya mohon maaf, karena saya tidak sempat ikut rekoleksi bersama para guru dan siswa-siswi karena saya ada kegiatan di Larantuka. Saya meminta Pater untuk mengingatkan anak-anak juga agar meningkatkan kedisiplinan dan semangat belajar. Terima kasih Pater", demikian titipan pesan Sang Kepsek.
Baca: Kumpulan Renungan Romo Agustinus Rame Pr Terbaru
Lalu, saya menyampaikannya kepada siswa-siswi supaya mereka menyadari bahwa masa hidup mereka tidak hanya batas di Sekolah Menengah. Masih ada proses hidup yang panjang ke depan. Oleh karena itu, perlu disiapkan sejak dini. Di sisi lain, saya mengingatkan para murid akan pentingnya belajar efektif yang disingkat: "DUBARIH= DUduk, BAca, RIngkas, Hafal". Anak-anak mesti membiasakan diri untuk duduk di kursi yang keras. Itu meningkatkan fokus dan konsentrasi. Mereka juga perlu rajin membaca buku apa saja untuk menambahkan wawasan pengetahuan. Perlu juga rajin meringkas apapun bahan yang dibaca lalu meringkaskannya dengan menggunakan bahasa sendiri dan menghafal apa yang diringkaskan itu. Dengan demikian, pengetahuan yang diperoleh menjadi milik masing-masing individu yang rajin membaca, meringkas dan menghafalnya. Itulah bagian dari pengalaman Pater sendiri saat berproses dari Seminari Menengah hingga Seminari Tinggi juga saat menjadi Imam. Kini, di tahun 2024, baru 15 tahun menjadi Imam dan sejak bulan Oktober 2023 lalu bertugas di Paroki SAMARASA (SAnta MAria RAtu Semesta Alam) Hokeng.
Harapan
Saya berharap bahwa anak-anak murid SMKN 1 Wulanggitang-Jalan Trans Flores-Desa Boru-Kabupaten Flores Timur dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk mengikuti ujian pada hari Senin (18 Maret 2024) yang akan datang. Salam "SEROJA= SEhat ROhani JAsmani" untukmu semua. Salam "Merdeka Belajar". Jadilah pribadi yang cerdas dalam segala aspeknya. Kalian adalah generasi masa depan negara, dan gereja. Siapkan dirimu untuk masa depan yang cerah.
*) Penulis adalah Pastor Pemberi Rekoleksi untuk Insan SMKN 1 Wulanggitang pada Sabtu, 16 Maret 2024.