Oleh: RP. Stefanus Dampur SVD*)
Umat Stasi Bawalatang-Paroki Hokeng Mengikuti Misa Pembukaan Bulan Maria dan Prosesi Acara Bunda Maria (foto ist.) |
Perihal 1 Mei
Hari ini, Rabu, 1 Mei 2024.
Tanggal 1 Mei adalah hari pertama dalam bulan Mei. Di hari ini, semua warga Gereja Katolik Roma membuka secara resmi bulan Mei sebagai bulan Maria.
Perayaan ini juga disatukan dengan intensi terkait Hari Buruh Internasional dan Perayaan Santo Yosef Pelindung Segenap Pekerja.
Baca: Katolik Roma Tidak Ada Imam Perempuan
Umat Stasi Bawalatang, Paroki Hokeng sungguh menyadari peranan Bunda Maria dalam sejarah keselamatan semesta. Oleh karena itu, mereka membutuhkan perayaan Ekaristi untuk membuka secara resmi Aktivitas Devosional mereka untuk berdoa Rosario secara bergiliran dari rumah ke rumah warga umat di setiap Komunitas Basis Gerejawi (KBG).
Misa tersebut dipimpin oleh RP. Stefanus Dampur, SVD.
Jam Misa Diundurkan Sesuai Konteks Umat
Sedianya misa dilaksanakan pada pukul 18.00 WITA atau jam 6 (enam) sore di Gereja Bawalatang, tetapi situasi umat 'berbicara lain'. "Mohon maaf om Pater, umat baru pulang dari kebun", demikian kata seorang narasumber.
Setelah mendengarkan informasi tersebut, saya sebagai Pastor sadar dan cerdas konteks. Maka, kami baru memulai misa sekitar pukul 18.45 WITA dan selesai sekitar pukul 19.50 WITA.
Perarakan Arca Bunda Maria Lebih dari Dua (2) Kilometer di Malam Hari
Usai menikmati air hangat yang disiapkan umat KBG di Stasi Bawalatang, kami melanjutkan kegiatan "Prosesi Arca Bunda Maria menuju KBG 11, Kumangebang, daerah perbatasan dengan Lingkungan Podor.
Baca: Kumpulan Renungan Romo Agustinus Rame Pr (part 2)
Penulis menyaksikan sendiri bahwa lebih dari 200 umat secara khusyuk berdoa dan bernyanyi sambil berarak saat mengantar Arca Bunda Maria dari Gereja Stasi Bawalatang menuju KBG 11 yang berjarak lebih dari dua (2) kilometer. Animo umat luar biasa. Hal tersebut sungguh merupakan pemandangan yang indah dan menggembirakan. Ada kebangkitan dan transformasi yang terjadi.
Lelah Hilang Lenyap
Padatnya kegiatan hari ini, Rabu (1/5/24) mestinya membuat saya lelah, namun kenyataannya tidak. Memperhatikan antusiasme umat yang luar biasa, rasa lelah hilang lenyap. Kami terlarut dalam doa dan nyanyian di sepanjang perjalanan lebih dari dua (2) kilometer. Hanya berbekalkan lampu handphone dan sorotan senter serta lampu kendaraan bermotor, kami melewati pekatnya malam ini dalam kebersamaan yang membesarkan hati. "Tuhan Yesus, semoga mereka tetap menjaga kekompakan dan persatuan seperti ini", doaku dalam hati.
Belajar dari Bunda Maria sebagai Hamba Allah
Fiat Maria (Pernyataan iman Maria yang sangat mendalam) dengan sangat jelas dikumandangkannya: "Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Lukas 1:38).
Inilah teladan ketaatan Bunda Maria sebagai Hamba Allah yang setia, yang dia sampaikan langsung kepada Malaikat yang adalah utusan khusus Allah.
Bagi saya, umat yang mengikuti prosesi pengantaran arca Bunda Maria ini diinspirasi oleh ketaatan Maria. Maria adalah Bunda Yesus. Maria adalah sosok yang patut dicontoh dan figur yang patut ditiru dalam hal iman, pengharapan dan kasih kepada Allah dan sesama. Si "Gadis Desa" tersebut telah dijadikan Allah sebagai Bunda bagi Putera-Nya sendiri yang masuk dalam misteri Inkarnasi (penjelmaan Allah menjadi daging, daging Yesus Kristus itu). Yesus itu Immanuel, Allah beserta kita. Allah yang sungguh dekat dengan manusia. Dia dekat dengan manusia supaya manusia yang penuh noda dosa itu kembali ke jalan Allah, jalan keselamatan kekal.
Doa dan Harapan
Setelah memakai waktu sekitar satu jam lima belas menit (pukul 20.00-21.15 WITA) akhirnya tibalah kami di KBG 11. Di sana diadakan ritus penerimaan secara adat oleh tetua adat. Kami diberikan sirih, pinang, kapur rokok dan moke sebagai sambutan kehormatan. Dalam sapaannya, tetua adat mengucapkan "Selamat datang kepada Bunda Maria". Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersatu padu mengantarkan arca Bunda Maria ke KBG 11. Setelah diadakan doa penyerahan lalu dilanjutkan dengan perarakan arca Bunda Maria menuju pelataran rumah salah seorang umat. Hal ini juga turut disaksikan oleh Pa Eno Paster yang baru datang dari Manggarai Timur beberapa hari lalu. Baginya, ini pengalaman yang sangat menarik dan berkesan. "Luar biasa betul kekompakan umat Katolik di sini", ungkap Pak Eno.
Baca: Insan SMKN 1 Wulanggitang Hokeng Menyelenggarakan Rekoleksi Sebelum Ujian
Setelah arca Bunda Maria ditempatkan pada tempat yang telah disiapkan, Pater Stef Dampur, SVD mengucapkan limpah terima kasih kepada Pengurus Stasi Bawalatang dan semua Pengurus KBG dan pelbagai pihak yang memungkinkan Misa Pembukaan bulan Maria tahun 2024 dengan luar biasa di Stasi Bawalatang. Pater Stef Dampur SVD berdoa dan berharap bahwa umat tetap bersatu padu, bekerjasama, kompak, mencintai kebaikan, memperhatikan hal yang penting, berguna, menyelamatkan dan membahagiakan hidup dunia-akhirat. Lalu, ditutup dengan berkat Imam untuk semua umat yang hadir:
"Semoga dengan peletakan tangan kami dan berkat doa Bunda Maria dan segenap orang kudus dalam Kerajaan Surga, Bapa/Ibu/Saudara-saudariku terkasih diberkati dengan berkat surgawi dan duniawi oleh Allah Yang Mahakuasa (+) Bapa, dan Putera dan Roh Kudus", lalu semua umat menjawab: "Amin".
Setelah menerima berkat penutup, Panitia Pelaksana Kegiatan berterima kasih kepada semua umat dan meminta seluruh umat untuk bersabar sebentar, lalu menikmati makan minum ringan yang telah disiapkan oleh umat KBG 11. Sungguh luar biasa pengalaman pada 1 Mei 2024. Umur panjang kerja sama, kekompakan, persekutuan dan pelbagai kebaikan lainnya.
*) Penulis adalah warga tertahbis Paroki Hokeng-Keuskupan Larantuka.