Oleh: RP. Stefanus Dampur, SVD*)
Kunjungan Yang Bermakna (Memetik Pesan Mulia Pesta Maria Mengunjungi Elisabeth, Saudarinya) |
Catatan Awal Terkait Momen 31 Mei
Kami memaknai momen 31 Mei dengan merayakan 3 intensi: Pertama, Menutup Bulan Mei.
Kedua, Menutup Bulan Maria.
Ketiga, Merayakan Pesta Maria Mengunjungi Elisabeth, Saudarinya.
Untuk konteks Paroki Hokeng, kami merayakan tiga intensi ini pada beberapa titik pelayanan yakni Stasi Bawalatang (Pater Stef Dampur, SVD), Stasi Pusat Paroki Hokeng (Pater Domi Suban Tukan, SVD) dan Stasi Boru Kedang (Pater Maxi Seno, SVD) sedangkan Pater Yoakim Sina, SVD ada urusan di luar Paroki.
Fokus pada Pesta Maria Mengunjungi Elisabeth, Saudarinya
Sahabat saya, Bruder Mansuetus Heribertus, SVD menelurkan refleksi yang kaya makna, sebagaimana dimuatnya dalam laman Facebooknya:
"Kunjungan antarsaudara itu selalu menyenangkan. Selalu menjadi saat indah untuk bersama-sama, berbagi cerita suka dan duka. Saling mengungkapkan perasaan apa adanya. Itulah kira-kira peristiwa yang terjadi hari ini. Maria mengunjungi Elisabeth saudaranya. Kunjungan ini bukan asal kunjungan, tetapi membawa kabar sukacita besar bagi seluruh dunia. Misteri keselamatan manusia dimulai dari rahim dua wanita hebat ini. Allah memilih orang kecil dan sederhana untuk mengandung Putra-putra yang hebat. Semua terjadi penuh misteri, Elisabeth mengandung putranya di saat usianya telah lanjut. Maria mengandung Putranya tetapi tetap perawan, ia mengandung dari Roh Kudus. Sungguh ajaib dan keselamatan menjadi nyata.
Hari ini kita belajar dari Maria dan Elisabeth, bahwa sebagai saudara kita mesti tahu berbagi".
Lebih lanjut, Putera Wolokoli ini menandaskan:
"Berbagi bukan hanya di saat-saat senang tetapi juga di saat-saat susah dan sulit. Hamil di saat tua, Elisabeth pasti mengalami banyak kesulitan. Maria hamil tapi belum bersuami, sebuah beban yang begitu berat berhadapan dengan lingkungannya. Situasi dan keadaan sulit tidak menjadi penghalang. Kalau ada niat yang baik pasti berjalan apa adanya. Semangat saling melayani membuat orang atau saudara menjadi kuat. Semua beban dan kesulitan terasa ringan bila bersama saudara atau hidup berdampingan sebagai saudara. Kunjungan dua saudara ini, sangat menghibur dan saling memberi berkat. Hidup inipun harus selalu membawa berkat dan menjadi berkat bagi orang lain.
Maria mengunjungi Elisabet mengingatkan kita akan pentingnya selalu menjalin hubungan persaudaraan".
Misa di Stasi Bawalatang Paroki Hokeng
Saya dikontak oleh Pak Rofinus, Ketua Stasi Bawalatang dua minggu sebelum minggu ini. Beliau, atas nama umat mrmohon kesediaan saya untuk merayakan misa penutupan bulan Maria di stasi mereka.
Setelah saya membicarakan hal ini dengan Pastor Paroki Hokeng akhirnya kami bersepakat untuk menyetujui permintaan umat Stasi Bawalatang tersebut.
Dalam homili singkat, saya menguraikan permenungan saya. Intinya bahwa kunjungan kita itu mesti bermakna bukannya membawakan masalah. Bunda Maria sungguh mengetahui kebutuhan kakaknya, Si Elisabeth yang sedang hamil tua. Beliau membutuhkan bantuan. Maka dengan menyusuri pegunungan, Bunda Maria mengunjungi Elisabeth, saudarinya. Kunjungan Maria itu kaya makna, full pesan: meringankan beban kehidupan sang kakak.
Dalam pesan di akhir homili, saya mengajak umat untuk berani saling mengunjungi, menguatkan, meneguhkan dan bukan mengikuti gaya anak zaman yang "muka pesta". Mereka tidak diundang untuk suatu pesta tetapi pergi atau datang juga. Mereka itu sudah datang tanpa diundang, tidak membawa amplop uang, eh tahunya cuma membuat kekacauan dan huru-hara yang merusakkan suasana kegembiraan orang lain. Manusia-manusia model begini merasa bangga jika merusakkan acara syukuran orang lain. Acara syukuran yang maksudkan, antara lain: Pesta Pembaptisan, Komuni Pertama, Syukuran Pernikahan, Syukuran Wisuda, dan lain-lain. Eloknya, kunjungan (baca: kedatangan) kita mesti mrmbuat otang bahagia dan bukannya menyusahkan mereka.
Pesan Terakhir Bruder Mans, SVD:
"Maria dan Elisabet mengajarkan kepada kita untuk saling mendukung dan saling memberi semangat dalam situasi apa saja. Kehadiran dan dukungan kita walaupun kecil tetapi sangat berarti dan berharga bagi mereka yang membutuhkannya. Semoga dalam setiap kunjungan atau pertemuan kita, kita selalu membawa sukacita dan penghiburan bagi sesama.
Semoga pengalaman iman Maria dan Elisabeth, saudarinya memberi inspirasi bagi kita semua untuk selalu menjadi pembawa kabar sukacita bagi semua saudara yang kita kunjungi atau bagi siapa saja yang kita jumpai hari ini".
Terima Kasih Bruder Mans, SVD, Terima Kasih Warga Umat Bawalatang, Terima Kasih Umat Paroki Hokeng
Refleksi Bruder sungguh bernas. Rupanya tinggal sementara di Surabaya mendukungnya untuk memperdalam refleksi atas semua fenomena kehidupan. Oleh karena itu, patut kita mengucapkan terima kasih banyak kepada Bruder Mans.
Baca: Renungan Romo Agustinus rame Pr (Part 3)
Kitapun mengucapkan limpah terima kasih kepada umat Stasi Bawalatang (tentu untuk Pengurus Stasi juga) atas inisiatif yang baik. Mereka telah membuka bulan Maria dengan Misa Pembukaan bulan Maria dan mereka pun menutupi bulan Maria dengan Misa Penutupan. Ini kebiasaan yang baik dan mesti dipertahankan ke depan. Terima kasih untukmu Tim Pastor dan segenap warga umat Paroki Hokeng yang telah membuka bulan Maria tahun ini, telah berdoa secara bergilir di Komunitas Basis Gerejawi (KBG) masing-masing dan menutupnya secara mulia. Semuanya untuk memuliakan nama Tuhan dan membawakan keselamatan kepada semua yang percaya kepada-Nya.
Catatan Akhir
Kunjungan kita kepada siapapun mesti bermakna, mesti membawa nilai guna bagi mereka yang kita kunjungi.
Mari kita memetik pesan mulia pesta Maria Mengunjungi Elisabeth, saudarinya.
Semoga kita bisa saling menolong, menguatkan, saling mendukung dan menambah vitamin kebahagiaan bagi sesama.
Berkat Tuhan Allah untuk kita juga.
*) Penulis adalah Pastor Desa yang berkarya di Kebun Anggur Tuhan di Hokeng dan Pengelolah Kebun Misi SVD DILAN (DISTRIK LARANTUKA).
Referensi renungan ini dari Injil Lukas 1: 39-56, refleksi Bruder Mans SVD dan hasil dari "membaca" realitas kehidupan yang direfleksikannya.