Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Pergelaran Caci Dalam Rangka Peringati HUT RI ke-79 dan Usia 17 Tahun Sabar, Camat Anselmus Ngomong Soal ini

Suara BulirBERNAS
Friday, August 16, 2024 | 06:58 WIB Last Updated 2024-08-16T10:01:49Z

Oleh: Nasarius Fidin

Penulis adalah Guru SMKN 1 Satarmese


Pergelaran Caci Dalam Rangka Peringati HUT RI ke-79 dan Usia 17 Tahun Sabar,  Camat Anselmus Ngomong Soal ini
Camat Anselmus melakukan capu kalus (pukulan pembuka) (Foto: Rofinus Guru)



BernasINDO.id - Tarian Caci meriahkan peringatan HUT RI ke-79 dan 17 tahun usia kecamatan Satarmese Barat (Sabar) menjadi ajang pertarungan seni budaya Manggarai yang sangat otentik dan spektakuker digelar di lapangan pusat kecamatan - Lebang, kabupaten Manggarai, NTT, pada 15-16 Agustus 2024. 


Camat Sabar, Anselmus Janggur menyampaikan tarian caci diadakan karena adanya kesadaran terkait nilai-nilai luhur dalam budaya Manggarai. Tarian tersebut mememotivasi anak Nucalale semakin mencintai budaya untuk menjadi pribadi beradab, saling menghargai dan menjunjung tinggi prinsip sehati dan sejiwa. 


Baca: Selain Ritus Adat, Warga Purangkilit Adakan Ritual Rohani di Altar Sompang


"Caci Manggarai adalah harta kekayaan anak bara wua tuka (orang asli Manggarai) dalam bingkai  budaya Manggarai, warisan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan boto hemong agu mamurs le uwa leso ho'o nenggitu kole le uwa nggeriolon one lonto golo ka'eng tana adak Manggarai ho'o (supaya generasi muda tidak melupakan sejarah budaya otentik Manggarai) dan melalui Caci juga karakter anak tana (orang Asli Manggarai) menjadi beradab, saling menghargai dan menghormati satu sama lain dengan semangat saling mengunjungi untuk memperkuat relasi dalam prinsip laat natas liba kintal lambu mbaru lejong beo (terkait perjumpaan)", kata Anselmus.


Camat yang berdomisili di Pongpahar itu mengatakan Kecamatan Satarmese Barat genap berusia 17 tahun, dan untuk mensyukuri usia tersebut, pemerintah kecamatan bekerja sama dengan masyarakat melakukan pergelaran caci


"Pada tanggal 24 July 2024 ini, Kecamatan Satarmese Barat genap berusia 17 tahun dan untuk menyatakan rasa syukur atas usia ini maka pentas Caci menjadi pilihan terbaik dalam mempertemukan semua orang untuk bersatu hati dan suara dalam senandung pujian dan syukur atas usia 17 tahun ini", terangnya.


Mantan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes itu menambahkan acara pembukaan Caci Satarmese Barat tahun ini berlangsung sederhana dengan diawali paki ris (pukulan simbol penyambutan) oleh tokoh adat gendang Narang dan capu kalus oleh Camat Satarmese Barat, dan pristiwa ini menjadi yang pertama kali dilakukan.


Baca: Pertunangan Harry dan Arny Dirayakan Dengan Spesial, Romantis, dan Penuh Sukacita


Selain itu, caci pertama kali diadakan di pusat kecamatan tersebut, kata Anselmus berlangsung seru dan meriah dan semua pemain caci dengan bebas mengekspresikan bakat dan ketrampilan serta kepandaiannnya dalam bermain caci.


"Secara pribadi saya merasa bangga dan puas karena dapat menyediakan tempat dan ruang bagi generasi ini dalam mengekspresikan bakat dan potensi diri dalam bercaci ini, jadi caci pertama ini terkesan indah dan menyenangkan karena toto taungs lomes (menampilkan seni tari)", ujarnya.


Menurut Camat Sabar tersebut, selain memeriahkan HUT RI ke-79, tarian caci itu bertujuan untuk menjaga adat, merawat budaya dan melestarikan tradisi caci Manggarai agar tidak tergerus oleh arus perubahan Jaman.


"Tujuan caci kali ini yaitu selain dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-79 juga dalam rangka HUT ke 17 Satarmese Barat serta untuk menjaga adat, merawat budaya dan melestarikan tradisi Caci Manggarai agar tidak tergerus oleh arus perubahan Jaman, Boto hemong agu mamurs serong Dise empo mbate Dise ame, kudut sanggen lawa one temu tana kukuts ruku bae sake (mewariskan budaya agar generasi muda mengenal dan menmiwai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya)", tambahnya.


Camat Anselmus menerangkan prinsip "Mulai saja dulu" terkait pagelaran caci ini menjadi pintu pembuka realitas budaya Manggarai, nilai historis, dan spiritualitas tinggi serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. 


Baca: Makna Tradisi Pailaka dalam Perkawinan Kedua Mempelai, Jen dan Any


 "Dengan berpegang teguh pada prinsip "Mulai saja dulu" maka pagelaran caci ini dapat terselenggara dan kami sungguh menyadari bahwa semua ini terjadi karena dukungan dan doa restu dari seluruh masyarakat Satarmese Barat yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini  serta doa Para leluhur dan berkat Tuhan yang Maha Kuasa atat palong salang lako, we'ang gerak wancing garing (Allah Membuka jalan dan memercik terang)", tegasnya. 


Tokoh nomor satu Sabar itu mengajak seluruh masyarakat Satarmese Barat  untuk tetap dan terus melestarikan tradisi baik ini selama-lamanya dan berpartisipasi aktif dalam melanjutkan dan menuntaskan seluruh karya pembangunan, pelayanan dan pemberdayaan manusia.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pergelaran Caci Dalam Rangka Peringati HUT RI ke-79 dan Usia 17 Tahun Sabar, Camat Anselmus Ngomong Soal ini

Trending Now

Iklan