Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Paus Fransiskus Mengajarkan: Sukacita Yang Paling Mulia Adalah Kesederhanaan!

Suara BulirBERNAS
Thursday, September 5, 2024 | 16:08 WIB Last Updated 2024-09-05T09:12:26Z
paus-fransiskus-mengajarkan-sukacita-yang-paling-mulia-adalah-kesederhanaan
paus-fransiskus-mengajarkan-sukacita-yang-paling-mulia-adalah-kesederhanaan



Kedatangan Paus Fransiskus hari ini di Indonesia (03-September, 2024), menyentak detak kagum pada seluruh mata insan dunia secara khusus Indonesia, lantaran sebagai seorang pemimpin agama dan negara Beliau tidak hanya mengajarkan kesederhanaan dalam kata-kata, namun Beliau menjadi pelaku kesederhanaan dalam tindakan.


Baca: Katekese Kesederhanaan, Persaudaraan dan Ekologi Paus Fransiskus Untuk Indonesia


Sebagai seorang pemimpin agama dan negara Beliau bisa memanjakan dirinya dengan menggunakan pesawat jet dan dijemput dengan mobil yang mewah. Namun itu bukan tipe seorang Fransiskus. Kesederhanaan  Beliau tetap tak luntur di tengah gemerlap dunia. 


Dalam kunjungan apostoliknya, Beliau datang dengan pesawat komersial dan dijemput dengan mobil Innova putih. Bukan sebuah pencitraan. Sebuah ketulusan kesederhanaan yang hendak Beliau wartakan bahwa;


Baca: Rapat Rutin DPP Paroki "Samarasa" Hokeng bulan Agustus 2024


“Sukacita yang paling mulia adalah kesederhanaan dan karena kesederhanaan orang lain boleh mengalami kebahagiaan sejati.”


Kesederhanaan Paus Fransiskus terungkap jelas dalam pesan bijaknya bahwa hidup kita bukan untuk diri kita sendiri melainkan juga untuk orang lain;


Sungai tidak minum airnya sendiri;

Pohon tidak memakan buahnya sendiri; 

Matahari tidak bersinar untuk dirinya sendiri;

Bunga pun tidak menyebarkan keharumannya untuk dirinya sendiri.”

“Hidup untuk orang lain adalah aturan alam."

Kita semua dilahirkan untuk saling membantu. 


"Tidak peduli betapa sulitnya itu. Hidup itu baik ketika Anda bahagia. Tetapi jauh lebih baik, ketika orang lain bahagia karena Anda.”


“Mari kita semua ingat, bahwa setiap perubahan warna daun itu indah, dan setiap situasi kehidupan yang berubah, bermakna. Keduanya (perubahan dan situasi), membutuhkan penglihatan yang sangat jelas.”


Baca: Penerimaan Sakramen Babtis Pertama di Rumah Doa Golo Waso


“Jadi jangan mengomel/mengeluh. Marilah kita mengingat, bahwa nyeri adalah tanda, bahwa kita hidup; masalah adalah tanda, bahwa kita kuat; dan doa adalah tanda, kita tidak sendirian.”


“Jika kita dapat mengakui kebenaran ini, dan mengkondisikan hati dan pikiran kita, hidup kita akan lebih bermakna, berbeda, berharga, menjadi berkat, dan bersukacita dalam kesederhanaan.”


Jakarta: 03-September 2024

Tuan Kopong msf

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Paus Fransiskus Mengajarkan: Sukacita Yang Paling Mulia Adalah Kesederhanaan!

Trending Now

Iklan