Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gereja Paroki Narang, Camat Anselmus: "Mulai Saja Dulu"

Suara BulirBERNAS
Saturday, September 7, 2024 | 08:16 WIB Last Updated 2024-09-07T04:40:42Z

Oleh: Nasarius Fidin

Penulis adalah Guru SMKN 1 Satarmese


Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gereja Narang, Camat Anselmus: Mulai Saja Dulu"
Romo Kevikepan bersama pastor Paroki, pejabat pemerintah, dan umat paroki tengah melakukan acara peletakan batu pertama pembangunan gereja baru paroki Narang (foto ist.)




BernasINDO.id - Acara peletakan batu pertama pembangunan gereja baru paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, keuskupan Ruteng dilakukan secara adat Manggarai dan berpuncak pada perayaan Ekaristi. 


Baca: Soal Pelaksanaan ANBK di SMKN 1 Satarmese, Tim Monitoring dari Propinsi NTT Beri Kesan dan Motivasi Begini Untuk Para Guru dan Siswa


Acara yang berlansung khidmat dan penuh sukacita tersebut dihadiri kevikepan Ruteng, para pejabat pemerintah kabupaten Manggarai yang diwakili camat Satarmese Barat, para panitia, tokoh masyarakat, siswa/i mulai dari jenjang SD hingga tingkat SMA, dan umat paroki Narang, Rabu (04/09/2024).


Camat Satarmese Barat, Anselmus Janggur, menyatakan dukungannya terkait pembangunan gereja baru paroki Narang tersebut agar umat semakin beriman kepada Tuhan dan berjiwa cinta kasih terhadap sesama. 


“Kami sangat mendukung penuh terkait usaha pembangunan gereja paroki Narang, kami memastikan dan menjamin bahwa apapun giat pembangunan pemberdayaan atau pelayanan di paroki ini, pemerintah selalu hadir, kami menyadari, pembangunan sumberdaya manusia itu menjadi sangat penting”, kata Camat Anselmus.  


Baca: Pramuka Penegak Gudep SMKN 1 Satarmese Tanggapi Perkemahan Besar di Stadion Golo Dukal


Camat Sabar itu mengajak seluruh umat untuk memulai pembangunan gedung gereja baru dengan kerinduan besar, kerja keras dan cerdas, kerja kolaboratif, dan dilandasi semangat doa yang tulus. 


“Saya membangun kesadaran masyarakat atau umat paroki Narang untuk mulai saja dulu, lakukan saja, Tuhan pasti membuka jalan untuk pencapaian luar biasa, apa yang sudah direncanakan, ditanamkan pasti berkembang luas, tinggi, dan kokoh-kuat”, ujarnya. 


Anselmus Janggur meyakini semua umat memiliki ketangguhan secara spiritualitas seperti yang terungkap dalam nilai-nilai Pancasila, semisal sila pertama.  


“Saya pikir bahwa masarakat Satarmese Barat dari spiritualitas itu kuat, apalagi bila dikaitkan dengan Pancasila, semisal sila pertama, bahwa masyarakat Satarmese Barat senantiasa menempatkan Tuhan pada tempat yang pertama, sehingga apa pun yang kita lakukan pasti akan sukses, karena kita tidak bekerja seorang diri tetapi Tuhan juga terlibat dengan cara dan kehendak-Nya sendiri”, imbuhnya. 


Sementara Kevikepan Ruteng, RD Dionisius Harjo Pr menyampaikan peletakan batu pertama pembangunan gereja baru paroki Narang bukan tanpa alasan, pasalnya sejumlah umat memiliki antusiasme dan semangat tinggi untuk mengikuti perayaan Misa pada hari Minggu, dan gedung gereja sangat tidak cukup untuk menampung umat yang hadir. 


“Kita umat paroki Narang ini merindukan adanya gedung gereja yang baru, menggantikan gedung gereja yang lama. Mungkin sudah bertahun-tahun kita merindukannya. Kerinduan itu dikarenakan kita merasa gedung gereja yang lama tidak lagi memadai untuk peribadatan yang kusuk, bukan saja karena kondisinya yang sudah tua, kebocoran dan kerusakan sana sini tetapi juga kapasitasnya tidak bisa lagi menampung seluruh umat yang memiliki kesadaran, antusias dan semangat tinggi dalam mengikuti peribadatan setiap hari Minggu di gereja ini’, kata romo Dionisius.  


Romo Dionisius Harjo menyampaikan pertanyaan mendasar untuk memantik kesadaran umat soal keterlibatannya dalam memenuhi kerinduan dan cita-cita bersama. 


“Siapa yang bisa memenuhi kerinduan ini untuk kehadiran pembangunan Gedung gereja yang baru. Kerinduan ini hanya bisa terpenuhi oleh umat paroki Narang sendiri. Kita yang punya kerinduan berarti kita pulalah yang berupaya paling banyak, paling besar untuk memenuhi kerinduan tersebut”, tambahnya.


Baca: Malam Puncak Di Stadion Golo Dukal, Pembina Upacara Bicara Soal Makna Api Unggun


Romo kevikepan itu menegaskan soal keterlibatan pihak lain dalam pembangunan gedung gereja tersebut menjadi hal luar biasa dan patut disyukuri.  


“Bahwa ada pihak lain yang berupaya membantu untuk memenuhi kerinduan itu patut kita syukuri dan terima dengan senang hati”, terangnya.  


Romo Dionisius juga menerangkan kegunaan gedung gereja baru itu secara gamblang kepada seluruh umat yang hadir dalam acara peletakan batu pertama tersebut. 


“Gedung gereja yang sedang kita bangun memiliki peranan yang sangat penting bagi umat paroki, sebab ini menjadi pusat pembangunan kehidupan rohani, penyebaran firman Tuhan, pengembalaan umat, penyambutan tubuh dan darah Kristus, penerimaan sakramen-sakramen dan sebagainya”, jelasnya. 


Romo mengajak seluruh umat untuk melibatkan diri atau bekerja sama dengan Tuhan dalam proses pembangunan gedung gereja yang baru tersebut agar semuanya berjalan lancar, aman dan penuh sukacita. 


“Kita inginkan pembangunan gedung gereja yang baru ini tidak hanya melibatkan seluruh umat tetapi Tuhan juga, tidak hanya kerja sama antar umat tetapi juga dengan Tuhan. kita percaya kalau Tuhan terlibat dalam pembangunan gereja, maka apa yang menjadi rencana dan kerinduan bersama berjalan dengan lancar.  Tuhan akan memberkati seluruh proses dan menyingkirkan segala hal yang bisa mengganggu dan menghambat pembangunan gereja ini”, tutupnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gereja Paroki Narang, Camat Anselmus: "Mulai Saja Dulu"

Trending Now

Iklan