Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Proud To Be Catholic: Faith, Fraternity, Compassion (Sebuah Catatan Sunyi Dari GBK)

Suara BulirBERNAS
Saturday, September 7, 2024 | 10:18 WIB Last Updated 2024-09-07T03:39:24Z
Proud To Be Catholic: Faith, Fraternity, Compassion (Sebuah Catatan Sunyi Dari GBK)
 Proud To Be Catholic: Faith, Fraternity, Compassion (Sebuah Catatan Sunyi Dari GBK)




“Bangga sebagai Katolik. Ya, karena hanya pemimpin Gereja Katolik dalam hal ini Paus yang mempersatukan seluruh umatnya dari seluruh jagad Nusantara, diterima oleh pemimpin dan pejabat negara Indonesia.”


Baca: Ustadz Alfian Tanjung Bergurulah Pada Imam Besar Masjid Istiqlal dan Ibu Sinta Nuriyah!


Terharu, bangga sebagai umat Katolik, karena hari ini (05-September, 2024) Gelora Bung Karno menjadi saksi iman dan cinta bahwa kami Gereja Katolik Indonesia yang sering kali ditindas dan pemimpin kami difitnah menyiarkan kepada seluruh penjuru Nusantara bahwa kami ada tidak hanya untuk Gereja namun untuk Indonesia.


Saya tidak peduli mereka yang tidak mengakui infalibilitas Paus, karena hari ini menjadi bukti bahwa kehadiran Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik seluruh Indonesia mempersatukan dan mewartakan sukacita bagi semua insan Indonesia meski berbeda. Terbukti bahwa saudara-saudari kita umat Islam ada yang menyalami dan bahkan hadir dalam misa pontifikal di GBK.


Suara-suara sumbang dari sekelompok orang yang bertebaran di media-media sosial terkait dengan kunjungan Apostolik dan misa Pontifikal Paus Fransiskus di Indonesia, adalah suara-suara kebanggaan bagi saya sebagai umat Katolik karena hanya Paus, pemimpin umat Katolik yang mampu mengunjungi dan mempersatukan seluruh umatnya dan manusia Indonesia.


Baca: Terkait Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Pater Tuan Kopong Menyebut Vatikan itu Katolik


Haru dan bangga menyatu dalam kidung pujian Kristus Jaya, Kristus Mulia, Kristus Tuhan Kita yang hadi dalam diri Paus Fransiskus sebagai wakil-Nya, pengganti Petrus.


Kesejukan hati menyatu dalam semesta yang menyejukkan ketika berkat Paus menjadi berkat bagi semua insan dan semesta serta senyumannya menjadi warta sukacita bagi jiwa yang merindukan kehadirannya.


“Meski tak berjabat tangan, namun berkatnya menguatkan Iman, meneguhkan persaudaraan dan senyumannya membangkitkan bela rasa bagi Gereja dan Indonesia.”


Mujizat Tuhan Dari Doa Sederhana Melalui Bunda Maria


Doa yang sederhana dan penuh iman adalah kekuatan yang mengalahkan kekuatan semesta dan insan manapun. Cuaca yang semulanya panas dan oleh BMKG Jakarta akan mengalami guyuran hujan berubah menjadi kesejukan.


Gerimis yang sempat mendebarkan sukma, seketika berubah menjadi sebuah magnificat bukan karena sorak-sorai melainkan karena doa sederhana melalui Bunda Gereja, Bunda Maria.


Darasan doa tiga kali Salam Maria dan Rosario menjadi senjata iman yang mengubah cuaca panas menjadi kesejukan, gerimis menjadi sukacita. Semua itu karena kebesaran kuasa Allah melalui Bunda Maria yang menegaskan bahwa Bunda Maria adalah Bunda Allah tanpa noda dosa.


Baca: Rabu Abu, Valentine’s Day Dan Pilpres 2024: Kekuatan Cinta Tanpa Ukuran


Saya merasakan kehadiran Paus Fransiskus bukan sebuah kunjungan biasa melahirkan kunjungan iman yang membawa rahmat dan sukacita sebagaimana kunjungan Maria kepada Elisabet yang pada akhirnya melahirkan sebuah magnificat menggema di seantero GBK (Luk 1:39-56);


“Viva il Papa, Viva Il Papa. Kristus Jaya, Kristus Mulia, Kristus Tuhan kita dalam satu rangkaian sukacita iman; Ave Maria, Salve Regina.”


Faith


Secara pribadi, kehadiran Paus Fransiskus adalah peneguhan bagi iman akan Kristus. Sebagaimana luka dan bilur-bilur Yesus menyembuhkan dosa-dosa saya dan umat manusia, raga Paus Fransiskus yang tak lagi kuat menguatkan iman saya akan Kristus dan juga cinta pada Gereja, ketaatan pada Paus sebagai pengganti Petrus dan para Uskup sebagai Suksesor Apostolik di dunia ini. 


Bapak Suci Paus Fransiskus;


“Hadirmu dalam jasmani yang tak lagi kuat, menjadi kekuatan iman bagiku yang seringkali menjadi tawanan kegagalan, putus harapan dan kekecewaan.”


Fraternity


Merinding, itulah yang kualami ketika melihat seantero GBK bagai tanaman bunga yang indah dengan aneka warna-warni. 


Hadirnya Paus Fransiskus mempersatukan semua umat Katolik dalam beragama suku dan budaya. Berbeda namun satu saudara sebagai umat Katolik, Gereja Kristus.


Rasa haru dan bangga menyatu tatkala memandang potret persaudaraan Paus Fransiskus bersama Imam Besar Masjid Istiqal yang memberikan makna terdalam dari sebuah persaudaraan sejati.


Ciuman adalah sebuah simbol persaudaraan, cinta sejati dan penerimaan bahwa perbedaan adalah anugerah yang wajib dirawat dan diwartakan.


Bapak Suci Paus Fransiskus:


“Hadirmu menjadi tanda nyata kebaikan Allah yang bersabda kepada kami bahwa perbedaan adalah jalan merajut Persaudaraan sejati menembus batas sekat fanatisme.”


Compassion


Lambaian tangan, senyum dan tawa pelukan dan ciuman pada anak-anak, menggetarkan jiwa. Ikut merasakan dipeluk dan dicium oleh Bapak Suci Fransiskus.


Setiap kali Paus Fransiskus melambaikan tangan dalam senyuman sukacita, saya merasakan kekuatan bahwa melalui lambaian tangan dan senyuman sukacita, Paus Fransiskus sedang mengatakan;


“Jangan takut, saya ada di sini bersamamu. Bersukacitalah!”

Sebuah simbol bela rasa yang sederhana namun memberi makna terdalam bahwa lambaian tangan dan senyuman adalah warta sukacita yang menguatkan dan meneguhkan sesama.


Demikian juga setiap kali Beliau memeluk dan mencium anak-anak, saya ikut merasakan dipeluk dan dicium. Pelukan dan ciuman Paus Fransiskus adalah sebuah warta bela rasa; “Yang memeluk dan mencium kelemahan, sakit dan penderitaanku.”


Bapak Suci Paus Fransiskus; 


“ Hadirmu menjadi tanda nyata memeluk dan mencium kelemahan, penderitaan, sakit dan kegagalanku untuk bangkit dalam iman dan harapan pada Kristus untuk tidak menjadi tawanan sakit dan penderitaan melainkan menjadi pewarta bela rasa dalam tindakan dan bukan sekedar kata penghias bibir.”


Bapak Suci Paus Fransiskus;


“Datangmu dari kota Abadi Roma untuk menjenguk ruang batinku dalam tiga kata: Faith, Fraternity dan Compassion, adalah Sabda pengingat bagiku untuk tak letih menjenguk ruang-ruang batin umatku dengan penuh sukacita, tak keluh pada letih yang membujuk jejak langkah untuk berhenti dan menjadi penyemangat bagiku untuk tak menyerah pada kondisi fisikku.”


Bapak Suci Paus Fransiskus Terima Kasih banyak, Grazie Mille atas kunjungan Iman, Persaudaraan dan Bela Rasa yang boleh kualami darimu diantar pujian riuh akan kebaikan Allah melalui berkatmu Bapak Suci.



Jakarta, 06-September, 2024

Tuan Kopong msf.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Proud To Be Catholic: Faith, Fraternity, Compassion (Sebuah Catatan Sunyi Dari GBK)

Trending Now

Iklan