Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

"Kuntum Literasi" yang Sedang Mekar

Suara Bernas
Tuesday, February 18, 2025 | 10:46 WIB Last Updated 2025-02-18T04:07:31Z

Oleh: Sil Joni*


"Kuntum Literasi" yang Sedang Mekar




Tiga kotak terop atau payon 'terpancang gagah' di beranda utama SMK Stella Maris. Sudah ada ratusan kursi yang diatur sesuai lajur. Sementara itu, tenda di panggung utama sudah dirias dengan sangat indah oleh seksi acara. Pagi itu, Kamis, (13/2/2025), tampilan  Stella Maris 'sangat berbeda' dengan hari-hari sebelumnya.


Semalaman, Labuan Bajo 'diguyur hujan'. Sampai pada Kamis pagi, belum ada 'tanda' bahwa hujan bakal menjauh. Cuaca memang 'kurang bersahabat' pagi ini. Padahal, sebentar lagi 'opening ceremony' Festival Literasi dan Seni, akan digelar. Jika 'air langit' itu, tak pamit, acara bisa buyar.


Saya mulai 'gusar'. Mentari pagi terpaksa 'tak bersinar' di halaman Stella. Mendung sepertinya tak 'terbendung'. Mungkin ini sebuah 'alarm' bahwa semua agenda tak berjalan sesuai rencana. 


Tetapi, tim kepanitiaan tidak putus asa. Kami tetap semangat 'mempersiapkan' segala sesuatu untuk acara pembukaan yang dilanjutkan dengan 'peluncuran Majalah Dinding (Mading)' dan pementasan seni.


Air yang menggenangi halaman, segera dibuang. Sesekali 'gerimis tipis' turun. Udara terasa sejuk sekali. Meski kondisi sedikit resah, segenap warga sekolah, tak menyerah begitu saja. Masih ada harapan dalam dada bahwa cuaca pasti cerah.


Saya meminta bantuan beberapa siswa untuk 'mengarak' lima papan Mading ke panggung. Karya tulis terbaik dari para siswa untuk 4 program dan para guru 'terpajang' di sana. Lima Mading itu juga telah 'dirias' dengan sangat elegan oleh  kru redaksi masing-masing program.


Beragam genre tulisan 'tersaji' di lima Mading itu. Ada puisi, cerpen, artikel opini, karikatur dan berita kisah (feature). Tulisan-tulisan itu, telah diedit atau dikoreksi sehingga semuanya 'laik' terbit di media paling prestisius untuk ukuran sekolah.


Melihat 'tampilan Mading yang elok' dan membaca percikan ide bernas dalam lima Mading itu, terbit rasa bangga dan decak kagum. Ternyata, potensi literasi di lembaga ini, begitu mengagumkan.


Aneka jenis bunga, rerumputan dan pepohonan di seputaran kintal Stella Maris terlihat hijau. Musim hujan, tentu bawa berkah bagi mereka. Ada kuncup bunga yang lagi mekar. Demikian halnya kuntum literasi di sekolah ini. Ketika musim festival tiba, semuanya bermekaran.


Kendati demikian, kuntum literasi itu, tidak hanya 'mekar sesaat'. Kita ingin agar 'kuntum' itu, semangat berliterasi itu, tidak layu. Untuk itu, pasca festival, para guru mesti tekun menyiram dan memberi pupuk terhadap bunga-bunga literasi yang bertumbuh asri di taman pendidikan kejuruan ini.


Perkiraan soal cuaca ekstrim, tampaknya tidak terbukti. Rupanya, semesta 'sangat paham' tentang apa yang komunitas Stella Maris harapkan saat itu. Tiba-tiba, cahaya sang surya, membias ke setiap sudut sekolak. Acara berjalan sesuai harapan.


"Opening ceremony" berlangsung mulus. Peluncuran Mading yang ditandai dengan 'ritual pengguntingan pita' dan pelepasan 'balon festival', berjalan aman. Anak-anak Stella 'tampak sangat bahagia' dan antusias mengikuti festival hari pertama.


Kegembiraan warga Stella kian membucah ketika pementasan seni dihelat. Para pengisi acara 'sukses' menyihir penonton. Pelbagai atraksi seni itu, begitu memukau. "Kita tak bosan menontonnya. Pokoknya, hari ini saya sangat puas", ungkap pak Ronal, salah satu guru Matematika di sekolah ini.


Tidak hanya acara yang bersifat 'menghibur' yang ditampilkan. Sebuah 'talk show, bincang-bincang soal literasi' juga mendapat sambutan positif dari peserta. Saya sendiri yang 'memandu' sesi bincang-bincang itu. Pak Sensi Patno dan seorang perwakilan siswa (Maria Oktaviani Syukur) didaulat sebagai 'pemantik diskusi'.


Kedua pembicara ini, terlihat begitu semangat dalam 'memprovokasi' gairah warga Stella untuk menekuni dunia literasi. Terlalu banyak 'dampak positif' yang bakal kita 'tuai' dari ketekunan menghidupkan kultur baca tulis itu. Keduanya sudah 'merasakan' manisnya buah literasi itu.


Sontak saja, sabda dua pemantik dari panggung itu, mendapat respons positif dari beberapa peserta baik guru maupun siswa. Mereka coba berbagi perspektif perihal bagaimana upaya konkret ke depan agar mimpi mengakarkan budaya literasi menjadi nyata.



*Penulis adalah staf pengajar SMK Stella Maris.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • "Kuntum Literasi" yang Sedang Mekar

Trending Now

Iklan