Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Pengalaman dan Tantangan UMKM Pabrik Tahu dalam Meningkatkan Daya Saing

Suara Bernas
Wednesday, February 19, 2025 | 16:04 WIB Last Updated 2025-02-19T13:08:27Z

Oleh: Anita Anung


Pengalaman dan Tantangan UMKM Pabrik Tahu dalam Meningkatkan Daya Saing
Pengalaman dan Tantangan UMKM Pabrik Tahu dalam Meningkatkan Daya Saing 



Abstract


Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) play a strategic role in Indonesia's economy, especially in the food industry sector such as tofu factories. However, MSMEs face significant challenges in improving their competitiveness, such as fluctuations in raw material prices, limited capital, intense market competition, and lack of access to digital marketing technology. This study aims to analyze the experiences and challenges faced by tofu factory MSMEs and the strategies that can be applied to enhance their competitiveness. The research method used is descriptive qualitative with in-depth interview techniques and direct observations of business owners in Batu City. The research findings indicate that the main challenges include high production costs, limited capital, and lack of product innovation. Strategies that can be implemented include cost efficiency, product diversification, digital marketing utilization, and quality improvement. With the right strategies, tofu factory MSMEs can strengthen their competitiveness and ensure business sustainability in an increasingly competitive market.


Baca: Kelompok Tani Satarmese Barat Terima Sejumlah Bantuan Anakan Buah Untuk Tingkatkan Ekonomi


Keywords: MSMEs, Tofu Factory, Challenges, Strategies, Competitiveness


Terjemahan


Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam sektor industri pangan seperti pabrik tahu. Namun, UMKM pabrik tahu menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan daya saing, seperti fluktuasi harga bahan baku, keterbatasan modal, persaingan pasar yang ketat, serta kurangnya akses terhadap teknologi pemasaran digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengalaman dan tantangan UMKM pabrik tahu serta strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan daya saing mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi langsung terhadap pemilik usaha di Kota Batu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama UMKM pabrik tahu meliputi biaya produksi yang tinggi, keterbatasan modal, serta kurangnya inovasi produk. Strategi yang dapat diterapkan antara lain efisiensi biaya produksi, diversifikasi produk, penggunaan pemasaran digital, serta peningkatan kualitas produk. Dengan strategi yang tepat, UMKM pabrik tahu dapat memperkuat daya saing dan keberlanjutan usaha mereka di pasar yang semakin kompetitif.


Kata Kunci: Pengalaman, Tantangan, UMKM, Pabrik Tahu, Daya Saing


PENDAHULUAN


Latar Belakang


Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor ekonomi yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Sektor ini tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu bidang UMKM yang memiliki potensi besar adalah industri pabrik tahu. Produk tahu merupakan makanan berbasis kedelai yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena kandungan proteinnya yang tinggi dan harga yang relatif terjangkau.


Namun, dalam perkembangannya, UMKM pabrik tahu menghadapi berbagai tantangan yang menghambat daya saing mereka. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah fluktuasi harga bahan baku kedelai, yang sering kali bergantung pada impor. Selain itu, keterbatasan modal usaha menjadi kendala bagi banyak pelaku UMKM dalam meningkatkan kapasitas produksi dan melakukan inovasi produk. Persaingan yang semakin ketat dari produsen tahu skala besar juga menambah tekanan bagi UMKM untuk dapat bertahan di industri ini.


Selain itu, masih banyak UMKM pabrik tahu yang belum memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran produk mereka. Padahal, dengan memanfaatkan media digital, UMKM dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing mereka di era globalisasi. Adopsi teknologi digital dalam sistem produksi dan distribusi juga dapat membantu UMKM dalam meningkatkan efisiensi operasional serta menjangkau pelanggan lebih luas melalui platform e-commerce dan media sosial.


Selain kendala teknologi dan modal, regulasi pemerintah dan kebijakan perdagangan juga berpengaruh terhadap perkembangan UMKM pabrik tahu. Beberapa kebijakan, seperti standar keamanan pangan dan perizinan usaha, sering kali menjadi tantangan bagi UMKM dalam memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang komprehensif dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing UMKM pabrik tahu serta strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keberlanjutan usaha mereka.


Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengalaman UMKM pabrik tahu dalam meningkatkan daya saing mereka, mengidentifikasi tantangan yang mereka hadapi, serta merumuskan strategi yang dapat diterapkan agar mereka tetap kompetitif di pasar yang semakin berkembang.


Rumusan Masalah


Bagaimana pengalaman UMKM dapat meningkatkan daya saing?

Apakah tantangan UMKM dapat meningkatkan daya saing ?

Bagaimana strategi yang diterapkan oleh UMKM pabrik tahu dalam mengatasi tantangan dan meningkatkan daya saing mereka?


Tujuan Penelitian


Menganalisis pengalaman  yang dialami UMKM pabrik  tahu dalam meningkatkan daya saing

Mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi UMKM pabrik tahu dalam upaya meningkatkan daya daing


Baca: Launching SISPALA, Pemdes Terong, PSE Paroki Narang, Tokoh Adat, SDI Waecepang dan SMKN 1 Satarmese Menanam Pohon Buah di Sumber mata Air Wae Ketang


Menilai stategi yang diterapkan UMKM pabrik tahu untuk mengatasi tantangan dan meningkatkan daya saing


Manfaat Penelitian


Bagi Peneliti: Menambah wawasan mengenai tantangan dan strategi daya saing UMKM pabrik tahu.

Bagi UMKM Pabrik Tahu: Memberikan rekomendasi strategis yang dapat membantu dalam meningkatkan daya saing.

Bagi Akademisi: Menjadi referensi bagi penelitian lebih lanjut mengenai UMKM dan strategi daya saing.


Kajian Pustaka


Penelitian terdahulu telah mengkaji berbagai aspek terkait daya saing UMKM pabrik tahu, baik dari segi produksi, pemasaran, maupun faktor eksternal seperti regulasi dan kebijakan pemerintah.


Lasanda (2023) menunjukkan bahwa inovasi teknologi, seperti mesin otomatis dan sistem manajemen kualitas, menjadi faktor utama dalam meningkatkan efisiensi produksi. Namun, UMKM sering menghadapi kendala dalam akses pembiayaan dan teknologi terbaru. Hasil ini sejalan dengan penelitian ini yang menemukan bahwa keterbatasan modal masih menjadi kendala utama bagi UMKM dalam mengadopsi teknologi modern.


Ina Oktaviani (2022) meneliti peran kerja sama antara UMKM dan pemerintah daerah dalam meningkatkan daya saing pabrik tahu. Hasilnya menunjukkan bahwa regulasi yang mendukung serta promosi pasar mampu meningkatkan efisiensi bisnis. Hal ini selaras dengan temuan penelitian ini yang menunjukkan bahwa dukungan kebijakan pemerintah sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan UMKM pabrik tahu.


Nasution & Nasution (2021) mengidentifikasi bahwa daya saing UMKM dipengaruhi oleh pengalaman operasional, akses bahan baku, dan strategi pemasaran yang inovatif. Penelitian ini memperkuat temuan tersebut dengan menyoroti bahwa strategi pemasaran digital semakin menjadi elemen penting dalam meningkatkan daya saing UMKM.


Setiawan (2022) menegaskan bahwa digitalisasi pemasaran dapat meningkatkan jangkauan pasar UMKM secara signifikan. Penelitian ini menemukan hal serupa, di mana UMKM pabrik tahu yang menerapkan strategi pemasaran berbasis digital mampu meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pelanggan mereka.


Beberapa penelitian sebelumnya telah membahas tantangan dan strategi daya saing UMKM pabrik tahu. Penelitian Lasanda (2023) menemukan bahwa meskipun teknologi otomatisasi dapat meningkatkan efisiensi produksi, banyak UMKM mengalami kendala dalam mengaksesnya karena keterbatasan modal. Sementara itu, Yuliana & Azis (2021) mengidentifikasi bahwa keterbatasan pendanaan menjadi hambatan utama bagi UMKM pabrik tahu dalam meningkatkan kapasitas produksi dan berinvestasi dalam teknologi baru.


Penelitian Setiawan (2022) menunjukkan bahwa strategi pemasaran digital sangat efektif dalam meningkatkan daya saing UMKM. Dengan memanfaatkan media sosial dan strategi diferensiasi produk, UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Hal ini sejalan dengan temuan Wijaya & Santosa (2020) yang menekankan pentingnya regulasi dan standar kualitas dalam meningkatkan kepercayaan konsumen, meskipun tantangan utama adalah penyesuaian dengan standar yang ketat. Selain itu, studi oleh Nurhaliza & Irfan (2019) menunjukkan bahwa pelatihan sumber daya manusia (SDM) dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk UMKM pabrik tahu. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengalaman dan tantangan UMKM pabrik tahu serta strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan daya saing mereka.


Metode Penelitian 


Jenis Data


Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang bertujuan untuk memahami pengalaman serta tantangan yang dihadapi UMKM pabrik tahu dalam meningkatkan daya saing. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.


Lokasi dan Subjek Penelitian


Penelitian dilakukan di Kota Batu, Jawa Timur, dengan fokus pada empat UMKM pabrik tahu yang memiliki karakteristik berbeda dalam skala usaha, strategi produksi, dan pemasaran.

 

Metode Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan tiga metode utama dalam pengumpulan data:


Wawancara Mendalam: Dilakukan dengan pemilik UMKM pabrik tahu untuk mendapatkan informasi mengenai tantangan bisnis dan strategi yang diterapkan.


Observasi Lapangan: Mengamati langsung proses produksi, teknik pemasaran, dan kendala yang dihadapi oleh UMKM.


Dokumentasi: Menggunakan sumber data sekunder berupa jurnal ilmiah, laporan industri, serta kebijakan pemerintah terkait pengembangan UMKM.


Teknik Analisis Data


Data dianalisis menggunakan pendekatan tematik, yaitu mengidentifikasi pola utama dalam pengalaman dan strategi daya saing UMKM. Selain itu, dilakukan validasi data melalui triangulasi sumber, yaitu membandingkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk memastikan keakuratan informasi. 


Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan observasi langsung. Data diperoleh dari wawancara dengan pemilik usaha pabrik tahu di Kota Batu serta dokumentasi dan studi pustaka.


Sumber Data


Data Primer: Diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pemilik UMKM pabrik tahu di Kota Batu serta observasi langsung terhadap proses produksi dan pemasaran mereka.


Data Sekunder: Berupa referensi dari jurnal, buku, dan laporan penelitian yang relevan dengan tema penelitian.


Hasil dan Pembahasan 


Hasil Penelitian


Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Kota Batu, yang merupakan salah satu sentra industri pabrik tahu di Jawa Timur. Sebagian besar UMKM pabrik tahu di Kota Batu masih menggunakan metode produksi tradisional dan menghadapi tantangan dalam meningkatkan efisiensi serta daya saing mereka di pasar.


Pembahasan


Pengalaman, Tantangan, dan Upaya Meningkatkan Daya Saing dari Empat UMKM

Penelitian ini mengkaji pengalaman, tantangan, serta upaya yang dilakukan oleh empat UMKM pabrik tahu  dalam meningkatkan daya saing mereka di industri pangan. 

Pengalaman dan Tantangan UMKM Pabrik Tahu dalam Meningkatkan Daya Saing


Grafik Fluktuasi Harga Kedelai


Garis Biru 🔵 → Menunjukkan perubahan harga kedelai dari tahun ke tahun

Titik Data ⚫ → Harga kedelai pada masing-masing tahun, menggambarkan tren kenaikan biaya bahan baku

Pengalaman dan Tantangan UMKM Pabrik Tahu dalam Meningkatkan Daya Saing


Merah🔵 → Keterbatasan Modal (Tantangan terbesar yang dihadapi oleh UMKM)

Biru 🔵 → Bahan Baku (Fluktuasi harga kedelai dan ketersediaan bahan baku)

Hijau🔵→Persaingan Pasar (Persaingan dengan produsen tahu skala besar)

Ungu 🔵 → Pemasaran (Kurangnya strategi pemasaran digital)

Oranye🔵 → Inovasi Produk (Kurangnya pengembangan produk baru)


UMKM Pabrik Tahu pak khori


Pengalaman: UMKM Pabrik Tahu pak khoiri  telah beroperasi selama lebih dari 10 tahun dan memiliki pelanggan setia di pasar lokal. Pemilik usaha menerapkan metode produksi tradisional dengan bahan baku kedelai lokal untuk menjaga cita rasa khas tahu mereka.


Baca: Ketua Dewan Kopi Indonesia Bagian NTT Berikan pelatihan pembuatan Cafe Mane kepada SMKN 1 Satarmese


Tantangan: Pabrik Tahu pak khori  menghadapi kesulitan dalam memperoleh bahan baku berkualitas akibat fluktuasi harga kedelai. Selain itu, keterbatasan modal membuat mereka sulit untuk memperluas skala produksi.


Upaya Meningkatkan Daya Saing: Untuk mengatasi tantangan tersebut, UMKM ini berupaya menjalin kerja sama dengan pemasok lokal guna mendapatkan harga bahan baku yang lebih stabil. Selain itu, mereka mulai memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan produk mereka kepada konsumen yang lebih luas.


2. UMKM Pabrik Tahu SWT


Pengalaman: UMKM ini memiliki pengalaman dalam berinovasi dengan menciptakan varian tahu, seperti tahu rendah lemak dan tahu organik, yang menarik perhatian segmen pasar kesehatan.


Tantangan: Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kurangnya akses ke modal tambahan untuk membeli peralatan produksi yang lebih modern. Persaingan dengan produsen besar juga menjadi kendala dalam meningkatkan pangsa pasar.


Upaya Meningkatkan Daya Saing: UMKM Pabrik Tahu swt  memanfaatkan e-commerce dan marketplace untuk menjual produk mereka ke luar daerah. Selain itu, mereka mengikuti pelatihan bisnis untuk meningkatkan efisiensi produksi dan strategi pemasaran.


3. UMKM Pabrik Tahu Barokah


Pengalaman: UMKM ini fokus pada produksi tahu dengan metode semi-modern dan telah memiliki jaringan distribusi yang cukup luas, termasuk pemasok ke rumah makan dan supermarket lokal.


Tantangan: Persaingan harga dengan produsen tahu skala besar menjadi kendala utama. Selain itu, ketidakstabilan harga bahan baku sering mempengaruhi biaya produksi mereka.


Upaya Meningkatkan Daya Saing: Untuk meningkatkan daya saing, mereka mengadopsi teknologi sederhana dalam proses produksi untuk meningkatkan efisiensi. Selain itu, mereka juga menerapkan program loyalitas pelanggan untuk mempertahankan konsumen tetap.


4. UMKM Pabrik Tahu Sumber Rezeki


Pengalaman: UMKM ini merupakan usaha keluarga yang telah beroperasi lebih dari dua dekade dan dikenal dengan kualitas tahu yang lebih lembut dan rasa yang khas.


Tantangan: Keterbatasan dalam jaringan pemasaran serta kurangnya inovasi produk menjadi hambatan utama bagi UMKM ini untuk berkembang lebih luas.


Upaya Meningkatkan Daya Saing: Untuk menghadapi tantangan tersebut, UMKM ini mulai berkolaborasi dengan restoran dan kafe lokal untuk memperluas pasar mereka. Mereka juga mulai memperkenalkan kemasan produk yang lebih menarik guna meningkatkan daya tarik di pasar ritel.


Pengalaman dan Tantangan UMKM Pabrik Tahu dalam Meningkatkan Daya Saing


Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa setiap UMKM memiliki tantangan yang berbeda, tetapi strategi yang diterapkan, seperti efisiensi produksi, diversifikasi produk, serta pemasaran digital, menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing mereka.


PENUTUP


Kesimpulan


Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa UMKM pabrik tahu memiliki peran yang sangat penting dalam industri pangan lokal. Namun, mereka menghadapi berbagai tantangan yang dapat menghambat daya saing mereka, seperti fluktuasi harga bahan baku, keterbatasan modal, dan kurangnya akses terhadap pemasaran digital. Untuk meningkatkan daya saing, UMKM ini perlu menerapkan strategi seperti efisiensi dalam produksi, diversifikasi produk, serta pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran. Dengan penerapan strategi yang tepat, UMKM pabrik tahu dapat meningkatkan daya saing mereka dan memastikan keberlanjutan usaha di pasar yang semakin kompetitif.


Saran


Peningkatan Akses Modal: Pemerintah dan lembaga terkait perlu memberikan akses yang lebih mudah terhadap pendanaan bagi UMKM pabrik tahu agar mereka dapat meningkatkan kapasitas produksi dan inovasi produk.


Pemanfaatan Teknologi Digital: UMKM sebaiknya mulai memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar mereka.


Kolaborasi dengan Petani Lokal: Kerja sama dengan petani kedelai lokal dapat membantu UMKM mendapatkan bahan baku dengan harga lebih stabil dan kualitas yang lebih baik.


Pelatihan dan Pendampingan: Diperlukan lebih banyak program pelatihan dalam manajemen bisnis, pemasaran digital, dan inovasi produk agar UMKM dapat bersaing di pasar yang semakin ketat.


DAFTAR PUSTAKA


Fitriani, R. (2022). Strategi Keuangan bagi UMKM di Masa Pandemi. Journal of Business Economics, 18(1), 55-72.


Handayani, M. (2021). Transformasi Digital UMKM dalam Meningkatkan Daya Saing. Jurnal Ekonomi Kreatif, 8(3), 155-172.


Hastuti, R. (2020). Dukungan Pemerintah dan Keberlanjutan UMKM. Jurnal Pengembangan Bisnis, 12(3), 45-58.


Ina Oktaviani (2022). Kerjasama Pemerintah dan UMKM dalam Peningkatan Daya Saing. Jurnal Ekonomi Regional, 17(3), 102-118.


Lasanda, S. E. (2023). Inovasi dalam Produksi Tahu: Tantangan dan Peluang. Jurnal Riset UMKM Indonesia, 10(2), 78-92.


Nasution, A., & Nasution, T. (2021). Faktor yang Mempengaruhi Keberlanjutan UMKM Pangan. Jurnal Inovasi Ekonomi, 13(1), 58-74.


Nugroho, H. (2020). Peran Teknologi dalam Meningkatkan Efisiensi Produksi UMKM. Jurnal Teknologi Industri, 7(3), 89-105.


Prasetyo, T. (2022). Strategi Efisiensi Biaya dalam Industri Pangan. Indonesian Journal of Business Studies, 14(2), 98-112.


Putri, M. (2021). Pengaruh Modal terhadap Keberlanjutan Usaha UMKM. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 19(4), 210-225.


Rahman, D. (2020). Digitalisasi UMKM: Peluang dan Tantangan. Jurnal Manajemen UKM, 6(2), 45-61.


Rahman, D. (2020). Digitalisasi UMKM: Peluang dan Tantangan. Jurnal Manajemen UKM, 6(2), 45-61.


Santoso, A. (2023). Analisis Daya Saing UMKM Berbasis Lokal. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 21(3), 132-149.


Setiawan, B. (2022). Strategi Pemasaran Digital untuk Usaha Kecil. Marketing Insights, 15(1), 67-85.


Susanto, T. (2021). Manajemen Rantai Pasok bagi UMKM di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 15(4), 200-218.


Wijaya, R., & Santoso, D. (2021). Pengaruh Inovasi Produk terhadap Keberlanjutan UMKM Pangan. Jurnal Manajemen Usaha, 9(2), 120-134.


Yulianto, S. (2020). Implementasi Digital Marketing dalam UMKM. Jurnal Teknologi dan Bisnis, 14(2), 90-107.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pengalaman dan Tantangan UMKM Pabrik Tahu dalam Meningkatkan Daya Saing

Trending Now

Iklan