Oleh: Nasarius Fidin
![]() |
Umat KBG Bandang berfoto bersama seusai perayaan Ekaristi |
BernasINDO.id - Perayaan Ekaristi di Gereja Paroki St. Petrus dan Paulus Denge, yang dipimpin oleh Imam Saverian, RP Roberto Kardi SX menjadi saksi bisu keindahan suara merdu yang dibawakan anggota koor KBG Bandang. Penampilan putra-putri pesisir pantai itu bukan sekadar perlombaan tingkat paroki Denge, melainkan harmonisasi yang mengundang decak kagum seluruh umat yang hadir, Minggu (30/03/2025).
Baca: Sidang Pleno Paroki Hokeng di Tengah Erupsi Gunung Lewotobi
Imam Saverian yang tengah berlibur di kampung halaman seusai bertugas di Madrid, Spanyol, mengungkapkan isi hatinya atas penampilan koor tersebut.
"Hari ini, hati saya diselimuti suasana sukacita karena berkesempatan memimpin perayaan Ekaristi di gereja paroki ini. Suara merdu dari KBG Bandang sangat merdu dan sungguh menyentuh hati saya", ungkap Pater Berto.
Di balik kesuksesan paduan koor tersebut, tersirat rahasia filosofi yang menjadi tradisi umat suku Watang Bandang.
Umat Pesisir Pantai yang hidup berdampingan dengan Saudara Muslim itu memiliki filosofi sosialitas tinggi saat latihan koor. "Sosialitas berpikir, bertutur dan bertindak" menjadi fundasi yang menumbuhkan semangat, antusiasme, kekompakan, kerja sama, dan saling mendukungs saat latihan koor.
Baca: Dinamika Rekoleksi Bulanan di Dekenat Larantuka
Suara emas mereka membentuk simbol kebersatuan KBG yang telah dirindukan sejak lama. Alunan paduan yang indah menjadi kontribusi nyata terhadap gereja paroki.
Kerendahan hati yang dihayati dalam setiap proses latihan memungkinkan para anggota koor mengekspresikan keindahan dan harmoni yang melampaui batas-batas kata. Ada harapan, iman dan cinta di setiap nada, lirik dan alunan musik.
Koor KBG Bandang tersebut bukan sekadar paduan dan teknik vokal melainkan bentuk refleksi eksistensi diri dan dialog teologal yang transenden. Setiap alunan nada dan suara menjadi melodi hati dan pujian kepada Yang Empunya suara emas. Kesadaran ini memampukan anggota koor KBG Bandang bekerja keras dalam mengolah teknik dasar seperti latihan pernapasan, intonasi, artikulasi, resonansi, dan tekni vokal sehingga penampilan mereka sangat indah.
Baca: Bunda Maria “Dibuang” Ke Tong Sampah Adalah Manipulasi Ayat Kitab Suci!
Dengan penampilan hari ini, Umat KBG Bandang ditantang untuk semakin memerlihatkan kualitas koor mereka saat perayaan-perayaan besar nantinya. Kiranya filosofi sosialitas tetap menjadi substansi dan visi iman mereka selanjutnya.